Dari mulai usia 0 hingga 6 bulan, si Kecil dianjurkan untuk diberikan ASI. Hanya saja, terdapat situasi ketika susu formula dibutuhkan akibat kondisi tertentu. Ketika hal ini terjadi, salah satu kendala yang cukup umum ditemukan adalah sembelit pada bayi.

Selain itu, sembelit juga dapat muncul saat jenis susu yang diberikan tidak sama atau Ibu mengganti jenis susu tertentu dengan yang lain. Kondisi ini tentu berbeda-beda pada setiap anak, tetapi mengapa hal ini bisa terjadi? Apa penyebabnya dan adakah cara untuk mencegah sembelit agar tidak dialami si Kecil?

Alasan sembelit pada bayi yang berpindah jenis susu

Dikutip dari laman Family Health Service, apabila Anda mendapati si Kecil mengalami kesulitan untuk BAB atau sembelit dan terjadi perubahan tekstur atau warna feses bayi, penyebabnya mungkin karena perpindahan jenis susu. Biasanya, sembelit pada bayi dapat dilihat dari tekstur feses yang lebih keras dan kering. Namun tidak perlu khawatir, hal ini cukup umum terjadi dan tidak memerlukan perlakuan khusus.

Sembelit dapat terjadi karena sistem pencernaan si Kecil sedang menyesuaikan dengan komposisi nutrien yang berbeda dalam susu yang baru. Meskipun kondisi ini termasuk gangguan pencernaan pada si Kecil, tapi ini menjadi cara sistem pencernaan untuk beradaptasi. Oleh karena itu, disarankan untuk memberikan jenis susu baru secara berkala agar saluran pencernaan dapat menyesuaikan.

Para ahli merekomendasikan setelah mengganti susu baru, berikan waktu setidaknya dua minggu untuk melihat apakah si Kecil cocok atau tidak. Apabila sembelit masih terjadi, pertimbangkan untuk mencari solusi lain dengan kembali mengganti susu. Jangan lupa untuk meminta saran dokter anak ketika dirasa si Kecil tidak cocok dengan susu formula penggantinya untuk dikulik lebih lanjut penyebab pastinya.

Cara agar sembelit tidak terjadi pada bayi ketika transisi susu

Selama Ibu masih sanggup atau mampu untuk menyusui, ASI tetap merupakan sumber nutrisi terbaik bagi si Kecil. Di sisi lain, ketika waktunya telah tiba, susu formula akan dibutuhkan untuk memenuhi asupan nutrisi si Kecil.

Dikarenakan kondisi sistem pencernaan berbeda-beda, sebagian bayi mungkin akan mengalami gangguan misalnya sembelit. Untuk mencegah hal ini terjadi, terdapat beberapa tips yang dapat Ibu lakukan.

Transisi antara satu jenis susu formula ke formula lain

Transisi ini juga dapat menyebabkan sembelit pada bayi. Pergantian susu antara satu jenis ke jenis lain biasanya dapat dilakukan setelah si Kecil berusia 1 tahun.

Untuk mencegah terjadinya sembelit ketika transisi dilakukan, Ibu dapat menerapkan metode dengan memberikan susu lama secara bergantian dengan yang baru.

Misalnya si Kecil diberikan susu formula sebanyak 4 kali sehari. Ibu bisa berikan susu yang baru satu kali dan susu formula lama sebanyak 3 kali. Proses ini dilakukan selama 3 hari. Setelah itu, Ibu bisa mengubah rasio pemberian menjadi 2:2 hingga ia terbiasa dengan susu yang baru.

Sembelit pada bayi ketika mengalami transisi perpindahan jenis susu merupakan hal yang umum terjadi. Berikan waktu untuk saluran cerna si Kecil beradaptasi dengan komposisi yang baru. Hal ini dilakukan sambil terus memantau tekstur dan frekuensi anak buang air besar.

Namun apabila masalah pencernaan anak ini tidak kunjung hilang atau mereda, diikuti dengan beragam gejala seperti bayi rewel karena menahan sakit perut, serta darah pada BAB-nya, Ibu disarankan untuk segera membawanya ke dokter anak. Selain untuk mengetahui penyebab sembelit, dokter dapat memberikan rekomendasi susu dengan kandungan yang sesuai dengan kebutuhan si Kecil.

Misalnya susu formula dengan kandungan MFGM yang juga ditemukan pada ASI, DHA yang mendukung perkembangan otak, dan PDX:GOS yang bekerja menjaga bakteri baik dalam saluran cerna. Tiga komposisi nutrisi ini bantu penuhi nutrisi si Kecil yang optimalkan tumbuh kembangnya.

Ibu perlu mengingat, setiap anak memiliki kondisi pencernaan yang berbeda dan tidak dapat dibandingkan satu sama lain. Lakukan berbagai tips yang telah dijelaskan sebelumnya untuk mengurangi terjadinya risiko sembelit dan selalu dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter anak setiap kali Ibu merasa khawatir mengenai kondisi yang dialami sang buah hati.

Bila anak Anda menunjukkan tanda-tanda sakit perut karena sembelit yang dialaminya, Ibu bisa mengompres perutnya dengan handuk hangat, itu merupakan salah satu cara mengobati sakit perut anak secara alami.

Ayo jadi bagian dari Golden Start Club by Enfa A+ dan dapatkan berbagai informasi penting seputar tumbuh kembang anak. Segera daftar dan dapatkan informasi selengkapnya melalui tautan ini

Referensi: