Ibu akan dengan segera mengetahui bahwa yang dilakukan oleh si kecil di minggu-minggu pertama setelah kelahirannya adalah tidur, makan, dan menangis. Yang tidak terlalu mencolok terlihat adalah betapa cepatnya otak mereka bekerja menyiapkan dasar-dasar untuk berbagai kemampuan, seperti kemampuan kognitif, motorik, komunikasi dan sosial, yang perlu mencapai potensi tertingginya. Dan Ibu adalah bagian penting dari proses tersebut.

Begitu banyak pertumbuhan dan perkembangan si kecil yang akan bergantung pada interaksi yang dimilikinya dengan Ibu. Saat baru lahir, jumlah sel otak si kecil sudah hampir lengkap sesuai dengan kebutuhannya, namun ukuran otaknya hanyalah seperempat dari ukuran otak saat ia telah berkembang sepenuhnya. Cara Ibu menyentuhnya, menatapnya, dan berbicara padanya, dilengkapi dengan nutrisi dan pengasuhan yang Ibu berikan, akan berkontribusi kepada aktivitas otak si kecil. Dengan stimulasi ini, sel-sel otaknya akan tumbuh besar dan membentuk percabangan serupa ranting yang disebut dengan akson dan dendrit, yang akan berhubungan dengan sel-sel lain. Dalam bulan pertama saja, 100 milyar sel otak yang telah terhubung saat baru lahir telah meningkat sebanyak 20 kali lipat!

Walaupun pencapaian tahap perkembangan setiap bayi berbeda, namun mereka semua mengalami suatu perubahan yang sangat cepat di beberapa minggu pertama setelah kelahirannya. Berikut ini beberapa hal penting mengenai tahap tersebut.

Perkembangan Kognitif

Bayi itu seperti detektif kecil, mereka mengandalkan indera mereka untuk mengumpulkan informasi mengenai dunia, dan informasi inilah yang akan membantu mereka menghubungkan bebagai informasi dan mempelajarinya. Si kecil yang baru lahir dapat melihat dengan jelas pada jarak dekat, kira-kira seperti jarak wajah Ibu dan wajahnya pada saat menyusui. Si kecil dapat membedakan antara terang-gelap dan juga gerakan, namun kemampuan otaknya untuk memproses informasi visual yang detil seperti layaknya seorang dewasa akan berkembang secara bertahap selama 6 sampai 8 bulan pertama. Ia dapat membedakan air susu Ibu (beserta aromanya) dari milik ibu-ibu lain, dan ia mungkin akan dapat mengenali suara Ibu  di antara suara-suara yang asing baginya. Pendengarannya memang telah berkembang penuh pada saat kelahiran, namun kemampuannya mengenali dan bereaksi terhadap suara-suara baru saja mulai menguat.

Perkembangan Motorik

Gerakan-gerakan si kecil mungkin terlihat seperti tersentak selama bulan pertama ini. Hal itu disebabkan karena terbatasnya kendali motorik yang dimilikinya, dimana saat ini sistem syaraf dan otaknya masih berada pada tahap awal perkembangan. Gerakannya sebagian besar bersifat refleks, tidak direncanakan dengan sadar. Sejak hari pertamanya, si kecil telah memiliki beberapa refleks otomatis. Contohnya, bila Ibu mengusap sudut mulutnya, ia akan menolehkan kepalanya ke arah Ibu dan menggerakkan mulutnya, siap untuk menyusu. Ini disebut refleks mencari (rooting reflex). Refleks menghisap terpicu ketika ibu menyentuh langit-langit mulutnya. Kegiatan menghisap membantu si kecil saat menyusui dan hal ini juga dapat membuat si kecil menjadi tenang. Refleks seperti ini merupakan hal yang normal di masa perkembangannya, refleks ini akan mulai menghilang dalam beberapa bulan ke depan.

Baca Juga : Tips cara merawat bayi baru lahir

Perkembangan Komunikasi

Si kecil mungkin menggunakan beberapa sinyal untuk mengekspresikan apa yang ia butuhkan, misalnya menggerakkan bibirnya ke arah Ibu ketika lapar. Namun cara utama mereka untuk berkomunikasi adalah melalui tangisan untuk menyampaikan “aku lapar, aku lelah, aku kepanasan, aku letih, aku rindu Ibu”. Menangis merupakan bentuk awal perkembangan bahasa. Bahkan para peneliti menemukan bahwa bayi-bayi memiliki aksen menangis yang samar dan berbeda-beda, menyerupai intonasi pada suara ibunya. Mereka juga mempelajari pola bahasa dari cara Ibu berbicara, setiap Ibu berbicara dengan si kecil, saat itu pula si kecil belajar.

Perkembangan Sosial

Ketika si kecil dalam keadaan terbangun dan awas, ia akan mengamati Ibu dengan seksama. Ia mungkin akan terlihat lebih ceria dan menaruh perhatian saat Ibu bicara, karena ia mengenali bunyi suara Ibu. Si kecil bahkan dapat menggerak-gerakkan badannya untuk menarik perhatian Ibu. Ibu adalah mainan favoritnya. Si kecil akan jauh lebih memilih suara, bunyi-bunyian, sentuhan, bahkan aroma manusia  dibandingkan segala bentuk stimulasi lainnya. Nikmatilah permainan semacam ini sebagai waktu belajar baginya dan waktu mempererat ikatan antara Ibu dan si kecil.