Otak anak-anak berkembang secara cepat di periode-periode tertentu dalam hidupnya. Periode kritis perkembangan otak anak dimulai dari usia dua tahun. Apa saja yang terjadi pada bagian otak dan fungsinya di usia si Kecil?

Pada awal periode kritis perkembangan otak anak, jumlah koneksi (sinapsis) antara sel-sel otak (neuron) anak berlipat ganda. Anak usia dua tahun memiliki sinapsis dua kali lebih banyak daripada orang dewasa. Karena hubungan antara sel-sel otak ini adalah tempat pembelajaran terjadi, sinapsis yang lebih banyak memungkinkan otak untuk belajar lebih cepat. Oleh karena itu, apa yang dialami dan dipelajari oleh anak-anak dalam fase ini efeknya akan bertahan lama. Inilah alasan kita harus lebih memperhatikan bagian otak dan fungsinya sejak dini.

Apa Saja Bagian-bagian Otak dan Masing-masing Fungsinya?

Otak manusia dapat dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu otak besar, batang otak, dan otak kecil:

  • Otak besar atau cerebrum

Cerebrum (otak depan) terdiri dari belahan kanan dan kiri. Fungsi otak besar antara lain untuk inisiasi gerakan, koordinasi gerakan, mengatur suhu, sentuhan, penglihatan, pendengaran, ucapan dan bahasa, penilaian, penalaran, pemecahan masalah, emosi, dan pembelajaran.

  • Batang otak (otak tengah)

Batang otak meliputi otak tengah, pons, dan medula. Otak tengah bertanggung jawab atas pergerakan mata dan mulut, menyampaikan pesan sensorik (seperti, panas, nyeri, atau keras), rasa lapar, pernapasan, kesadaran, fungsi jantung, suhu tubuh, gerakan otot tak sadar, bersin, batuk, muntah, dan menelan.

  • Otak kecil atau Cerebellum (otak belakang)

Otak kecil terletak di bagian belakang kepala. Fungsinya untuk mengkoordinasikan gerakan otot volunteer, menjaga postur, dan keseimbangan.

Apa yang Bisa Memengaruhi Pertumbuhan Otak Si Kecil?

Kini Ibu telah mengetahui peran otak di periode kritis pertumbuhan anak, dan juga mempelajari tentang bagian otak dan fungsinya. Apakah ada hal-hal yang harus Ibu waspadai untuk pertumbuhan otak anak?

Baca juga: Memahami Perkembangan Otak Si Kecil: Usia 24 sampai 36 Bulan

Tahap awal perkembangan otak anak sangat dipengaruhi oleh faktor genetik; misalnya, gen mengarahkan neuron yang baru terbentuk menuju ke lokasi yang benar di otak. Namun, meskipun gen memberikan cetak biru untuk otak, lingkungan dan pengalaman anak yang melakukan konstruksi otak.

Seberapa baik otak berkembang tergantung pada banyak faktor selain gen, seperti:

  1. Nutrisi yang tepat mulai dari kehamilan
  2. Paparan toksin/zat beracun atau infeksi
  3. Pengalaman anak dengan orang lain (dengan keluarga dan lingkungan di sekitarnya)
  4. Stimulasi dengan kegiatan fisik maupun verbal, misalnya dengan berbicara, membaca, dan bermain
  5. Paparan stres dan trauma dapat memiliki konsekuensi negatif jangka panjang bagi otak anak.

Bagaimana Menjaga Kesehatan Otak Si Kecil?

Sebenarnya, ada banyak hal yang bisa Ibu lakukan untuk menjaga otak sehat, dan hal-hal ini sebaiknya dimulai dari masa kanak-kanak, seperti:

1. Berikan lingkungan yang mendukung dan aman untuk anak Anda tumbuh dan belajar

Bayi dan anak kecil merasakan kasih sayang dan rasa aman melalui sentuhan lembut dan respon positif yang diberikan orang tua.5 Cara merawat yang tidak sensitif ternyata memiliki efek buruk pada perkembangan otak anak, karena menyebabkan anak stress dan memengaruhi bagian otak yang mengatur keterikatan emosional.

2. Berikan anak pengalaman/kegiatan yang membangun dan memperkaya otak

Anak kecil belajar dengan melakukan dan menggunakan 5 indera mereka – menyentuh, merasakan, mencium, melihat, berbicara, dan mendengarkan.

  • Biarkan si Kecil bermain dengan berantakan (namun pastikan tetap aman), karena dengan begitu ia bisa mengeksplorasi lingkungannya secara optimal.
  • Beri kesempatan anak untuk pemecahan masalah, menggunakan memori dan berpikir kritis.5 Biarkan anak mencoba memecahkan masalah yang sederhana seperti meraih mainan di bawah meja, memilih pakaian, atau mainan yang ingin ia mainkan, tentu saja dengan bimbingan Ibu.
  • Beri banyak kesempatan dan waktu untuk latihan dan pengulangan. Anak-anak belajar melalui pengulangan, misalnya minta dibacakan buku yang sama berulang-ulang. Sebenarnya otaknya sedang menginternalisasi pengalaman dan pada saat yang sama membangun koneksi di jaringan otaknya.
  • Mainkan berbagai musik dari berbagai jenis genre, instrumen, atau budaya serta nyanyikan lagu bersama anak Anda. Banyak studi menunjukkan paparan musik pada usia dini dapat meningkatkan kemampuan matematika anak, memperkenalkan ritme, rima, urutan/pola, dan mengembangkan keterampilan spasial.

Kini kita tahu bahwa stimulasi intelektual dan interaksi sosial penting untuk menjaga kesehatan bagian-bagian otak dan fungsinya. Jangan lupa lengkapi juga stimulasi tersebut dengan aktivitas fisik, nutrisi seimbang, dan New Enfagrow A+ MFGM Pro. Dengan 2x nutrisi MFGM & DHA untuk mendukung perkembangan koneksi sel otak si Kecil, New Enfagrow A+ MFGM Pro membantu optimalkan tumbuh kembang si Kecil.

 

Sources:

  1.  Why Ages 2-7 Matter So Much for Brain Development. Edutopia.org. (2020). Retrieved 17 February 2022, from https://www.edutopia.org/article/why-ages-2-7-matter-so-much-brain-development
  2.  Anatomy of a Child's Brain. Stanfordchildrens.org. (ND). Retrieved 17 February 2022, from https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=anatomy-of-a-childs-brain-90-P02588
  3.  Baby’s Brain Begins Now: Conception to Age 3. Urban Child Institue. (ND). Retrieved 17 February 2022, from http://www.urbanchildinstitute.org/why-0-3/baby-and-brain
  4.  Early Brain Development and Growth. CDC.GOV. (ND). Retrieved 17 February 2022, from https://www.cdc.gov/ncbddd/childdevelopment/early-brain-development.html
  5.  Nurturing Brain Connections: Maximize your baby’s full potential. expat.or.id. (ND). Retrieved 17 February 2022, from https://www.expat.or.id/info/nurturingbrainconnections.html