Saat ini jumlah koneksi sinapsis yang membentuk jaringan syaraf si kecil berada pada puncaknya. Otaknya dua kali lebih aktif dari otak orang dewasa hingga ia mencapai masa puber nanti. Dari usia ini, otaknya tidak berkembang dengan menumbuhkan koneksi saraf baru sebanyak pemangkasan koneksi saraf yang telah ada. Pemangkasan ini terjadi secara alami karena jalur yang tidak digunakan akan hilang. Tentunya, otak terus tumbuh dewasa dan memperkuat jalur yang ada.

Pengalaman si kecil sangat mempengaruhi cara otak berkembang dan hal ini sama pentingnya dengan memberikan dukungan nutrisi untuk perkembangan otak. Setiap pemikiran dan gerakannya adalah latihan untuk memperkuat koneksi saraf yang terkait. Contohnya ketika si kecil berjalan, berlari, atau melompat, sinapsis yang terlibat dalam keseimbangannya akan semakin terlatih. Jika si kecil melakukan hal ini berulang kali, ia akan semakin pandai menjaga keseimbangan. Berikut ini adalah cara-cara otak si kecil mendukung perkembangan di semua bidang.

Perkembangan Kognitif Anak Usia 24-36 Bulan

 

Orang tua anak berusia 2 tahun sering dibingungkan dengan pemikiran si kecil yang tampak cukup baik di beberapa hal namun tidak cukup dewasa di hal lain. Inkonsistensi bukan hal yang tidak mungkin; otak tidak berkembang dengan cara yang sama dan pengaruhnya terlihat jelas pada usia ini.

Pada tahun kedua si kecil, bagian otak yang berhubungan dengan bahasa dan keterampilan motorik telah mengalami mielinisasi sedangkan bagian yang berhubungan dengan ingatan, penalaran, dan perencanaan masih belum cukup dewasa. Mielinisasi, yaitu proses pelapisan ujung saraf dengan lemak, yang mempercepat transmisi impuls saraf untuk mendorong fungsi kognitif yang lebih kompleks, terjadi di beberapa bagian otak dalam waktu yang berbeda. Hampir semua mielinisasi selesai pada kurun waktu 2 tahun pertama kehidupan si kecil, namun pada bagian yang berhubungan dengan pemikiran yang kompleks dan abstrak, proses ini terus terjadi  selama masa kanak-kanak dan mungkin hingga dewasa. Artinya, di satu sisi perbendaharaan kata si kecil semakin kaya dengan kata-kata baru secara pesat dan ia dapat naik tangga dan melompati batu dengan cepat, sementara di sisi lain ia belum mengerti jika merebut mainan dari anjing dapat menyebabkan anjing tersebut menggonggong dan mungkin menggigit.

Di sekitar usia ini, Ibu juga akan melihat si kecil mengembangkan konsep ingatan eksplisit atau ingatan sadar yang membantunya membedakan masa lalu dan masa depan. Ia akan mulai membuat kenangan tentang orang-orang dan tempat-tempat tertentu serta berbicara kejadian yang telah lalu atau masa depan: "Kemarin kita pergi ke taman. Yuk, kita pergi lagi besok."

Perkembangan Motorik Anak Usia 24-36 Bulan

 

Dimulai saat ulang tahunnya yang kedua dan seterusnya, si kecil akan meningkatkan kemampuan motoriknya dengan berbagai cara, dari menguasai keterampilan otot sederhana seperti memotong makanan dan mengikat tali sepatu hingga keterampilan otot yang lebih kompleks seperti melempar bola dan memanjat permainan di taman bermain. Perkembangan bagian prefrontal cortex pada otak meningkatkan pemahamannya tentang hubungan spasial, sebab dan akibat, serta membantu koordinasi tangan-mata yang lebih baik. Ketika si kecil menumpuk balok atau menyocokkan bentuk, ia belajar lebih dari sekedar meletakkan benda-benda tadi ke tempat yang seharusnya, ia juga menyerap konsep-konsep penting seperti naik-turun dan perbandingan lebih besar dan lebih kecil. Ketika si kecil menangkap bola, ia belajar sebab dan akibat, dan ia menggunakan persepsi spasial untuk melacak bola yang datang ke arahnya.

Perkembangan Komunikasi Anak Usia 24-36 Bulan

 

Pelabelan adalah hal terdepan dan terpenting pada usia ini, si kecil ingin mengetahui nama setiap benda di sekitarnya. Proses pembangunan kosakata ini memperkuat koneksi sinapsis di lobus frontal, bagian otak yang mengatur ingatan. Kini si kecil telah mengetahui sekitar 250 kata meskipun tidak semuanya ia gunakan dalam percakapan sehari- hari. Seiring bagian bahasa di otak yang tumbuh dengan lebih terintegrasi, si kecil akan mulai menyusun kalimat yang lebih panjang, terdiri dari sekitar tiga, empat, dan bahkan lima kata.

Pendengaran si kecil berkembang seiring dengan keterampilan verbalnya karena proses mielinisasi saraf yang terjadi di auditory cortex pada saat ini. Tiga kata yang mungkin akan sering Ibu dengar saat ini adalah "aku" dan "punyaku." Hal ini karena si kecil merasa senang dengan kesadaran atas pembedaan dirinya dan orang lain, dan ia ingin Ibu tahu apa yang ia inginkan.

Perkembangan Sosial Anak Usia 24-36 Bulan

 

Meskipun kata-kata akan menjadi lebih mudah untuk si kecil, dalam pengekspresian emosi, ia masih mengalami kesulitan dalam pengucapannya. Anak-anak berusia 2 tahun sering dianggap nakal akibat rasa frustrasi yang mereka rasakan—dan sikap mereka untuk melampiaskannya—ketika pikiran, perasaan, dan ide-ide melebihi kemampuan mereka untuk berkomunikasi dengan orang lain. Secara bertahap, sistem limbik (dasar emosi dan impuls ) dan prefrontal cortex (asal perencanaan dan pengendalian diri) akan bekerja sama secara terintegrasi dan membantu interaksi sosial yang lebih baik.

Baca juga: Memahami Perkembangan Otak Si Kecil: Usia 18 sampai 24 Bulan