Meski terbilang sebagai hal yang normal, namun ada hal yang perlu Ibu waspadai jika si Kecil sering berjalan jinjit. Simak selengkapnya di artikel berikut ini ya, Bu.

Kenali kebiasaan si Kecil berjalan jinjit

 

Saat si Kecil belajar berjalan, Ibu tentu akan menemukan si Kecil berjalan jinjit. Seiring bertambahnya usia, si Kecil pun bisa berjalan dengan normal dan menapak sempurna.

Segera latih si Kecil untuk membiasakan diri berjalan dengan normal apabila Ibu sering melihatnya berjalan jinjit. Dikhawatirkan, hal ini menjadi kebiasaan seiring dengan tumbuh kembangnya ke depan.

Namun, dilansir dari Baby Center, jika kebiasaan berjalan jinjit masih dilakukan anak berusia di atas dua tahun, Ibu wajib mewaspadainya.

Sebab, berjalan jinjit pada usia di atas dua tahun justru bisa menjadi salah satu tanda adanya kelainan pada bayi.

Kapan harus ke dokter?

 

Segera konsultasikan ke dokter apabila si Kecil berjalan jinjit secara tidak normal dengan ciri-ciri:

  • Lebih sering jinjit daripada berjalan normal

  • Otot kaki si Kecil sangat kaku dan tidak terkoordinasi saat berjalan

  • Si Kecil tidak bisa berjalan dengan nyaman, mudah tersandung dan sering jatuh

  • Berjalan tidak seimbang

  • Lambat dalam keterampilan motorik halus seperti mengambil benda sesuai arahan

  • Tampak seperti tidak mampu menahan berat badannya saat berjalan

Umumnya, dokter akan melakukan pengecekan fungsi otak dan perkembangan motorik si Kecil. Tindakan terapi adalah yang paling pertama dianjurkan.

Jika diperlukan, dokter mungkin akan melakukan pembedahan serta memberikan gips untuk membentuk posisi kaki yang baik. Hal ini tentu saja bergantung pada apa penyebab dari bayi berjalan jinjit.

Apa penyebab bayi berjalan jinjit?

 

1. Kebiasaan

 

Kebiasaan yang berlanjut sejak pertama kali ia belajar berjalan bisa menjadi penyebab bayi berjalan jinjit. Faktor penyebab ini merupakan faktor yang paling bisa diantisipasi sejak dini.

Selalu latih si Kecil untuk berjalan dengan posisi kaki yang menapak sempurna ya, Bu. Arahkan si Kecil untuk berjalan dengan baik jika ia terus-menerus berjalan jinjit.

2. Dysfunctional Balance System

 

Kondisi ini merupakan pusat keseimbangan sistem tubuh yang terletak di rongga telinga bagian dalam. Hal ini juga dapat menjadi tanda adanya gangguan penglihatan pada si Kecil.

Jika terjadi gangguan pada pusat keseimbangan ini, salah satu gejala yang ditunjukkan adalah berjalan jinjit secara terus-menerus. Salah satu cara untuk mengatasi penyebab ini adalah dengan terapi motorik.

3. Sensory Processing Issues

 

SPD atau sensor sentuhan juga bisa menjadi penyebab bayi berjalan jinjit. Jika si Kecil sensitif terhadap sentuhan, ia seringkali tidak menyentuhkan seluruh telapak kakinya saat berjalan.

Faktor ini masih bisa Ibu upayakan dengan melatih si Kecil lebih rutin lagi untuk berjalan dengan tapakan yang sempurna.

4. Jaringan ikat achilles yang pendek

 

Jaringan achilles adalah jaringan ikat kuat yang menghubungkan tungkai bawah dan tumit. Jaringan ini sangat berperan penting pada proses berjalan seseorang, termasuk bayi.

Jika jaringan achilles pendek, maka tungkai bawah dan bayi seperti tidak terhubung secara utuh. Dengan begitu, bayi tidak bisa berjalan dengan tapakan yang kuat dan akhirnya berjalan jinjit untuk melakukan aktivitas jalannya.

5. Distrofi otot

 

Kalau penyebab ini merupakan hasil dari penyakit genetik yang menyerang serat otot, Bu, yaitu muscular dystrophy. Penyakit ini bahkan bisa menyerang si Kecil yang sebelumnya berjalan normal, lho!

6. Cerebral palsy

 

Cerebral palsy adalah salah satu kelainan otak yang berdampak pada kelainan gerak, postur tubuh, serta keterlambatan tumbuh kembang si Kecil. Beberapa anak yang mengalami cerebral palsy seringkali berjalan jinjit.

7. Autisme

 

Autisme merupakan salah satu bagian dari kelompok kelainan yang mempengaruhi kemampuan anak untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Umumnya, anak autisme seringkali berjalan jinjit. Hal ini juga termasuk salah satu gangguan yang melatar belakangi mengapa anak berjalan jinjit.

Bagaimana cara menghilangkan kebiasaan bayi berjalan jinjit?

 

Apabila si Kecil saat ini sedang mengeksplorasi kemampuan berjalannya, maka wajib bagi Ibu untuk melatihnya dengan baik serta menghilangkan kebiasaan berjalan jinjit.

Beberapa langkah yang dapat Ibu lakukan antara lain:

  1. Latih anak sesering mungkin untuk berjalan dengan menapakkan kaki. Pilih tempat dengan permukaan yang datar untuk melatih si Kecil berjalan.

  2. Periksa kebersihan lantai di rumah, pastikan sudah bersih sehingga tak membuat si Kecil jijik saat berjalan.

  3. Pilih sepatu yang tepat dengan ukuran yang pas, tidak sempit dan tidak longgar. Hindari sepatu dengan pengganjal pada lekukan kaki, karena akan membuat pertumbuhan tulang kakinya menjadi terganggu.

  4. Singkirkan benda-benda yang berbahaya di rumah, khususnya pada area yang menjadi tempat si Kecil bermain dan belajar berjalan.

  5. Berikan semangat dan rasa percaya diri jika si Kecil terus terjatuh saat berjalan.

  6. Tarik telapak kaki anak ke atas untuk memastikan kondisi jaringan ikat achilles-nya. Jika tidak bisa ditarik, segera bawa si Kecil ke dokter anak dan spesialis ortopedi ya, Bu.

  7. Ibu juga dapat melakukan pijat kaki agar otot kaki si Kecil lebih kuat.

  8. Pertahankan berat tubuh ideal, tidak terlalu kurus dan tidak terlalu berlebihan. Hal ini akan mengoptimalkan kemampuannya untuk belajar berdiri dan berjalan.

Belajar berjalan memang sangat erat kaitannya dengan kesehatan tulang dan otot si Kecil. Hal ini pun juga bergantung pada kinerja sistem saraf yang akan merangsang kecerdasan motorik si Kecil.

Demi mewujudkan tumbuh kembangnya yang optimal, lengkapi nutrisi si Kecil setiap hari dengan Enfagrow A+ 3. Formula pertumbuhan  anak usia 1-3 tahun pilihan para Ibu ini sangat kaya akan kalsium dan zat besi, sehingga akan membantu menjadikan tulang si Kecil lebih padat, disertai dengan otot yang lebih kuat.

Zat besi akan membantu proses penyerapan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh menjadi lebih maksimal. Selain itu, omega 3 dan 6 dapat membantu si Kecil tumbuh lebih cerdas, aktif dan cepat tanggap. Kandungan tersebut juga bisa didapatkan pada Enfagrow A+ 3.

Klik di sini untuk ambil manfaat Enfagrow A+ 3 untuk kesehatan dan kecerdasan si Kecil, yuk, Bu. Selamat mencoba!