Jika si Kecil mudah jatuh sakit, Ibu perlu waspada karena hal ini dapat menandakan ada sesuatu yang salah dengan pencernaannya. Hal tersebut bisa terjadi akibat ketidakseimbangan jumlah bakteri di saluran pencernaan anak.

Bakteri memang lebih sering dikenal sebagai penyebab dari berbagai penyakit. Namun, ketidakseimbangan bakteri yang dimaksud adalah bakteri baik yang berfungsi untuk menjaga kesehatan pencernaan anak.

Lantas, seberapa pentingkah menjaga kesehatan saluran cerna anak? Berikut telah kami rangkum empat alasan pentingnya menjaga kesehatan pencernaan anak beserta cara yang dapat Ibu lakukan untuk menjaganya.

Alasan pentingnya menjaga kesehatan pencernaan anak

Menjaga kesehatan pencernaan anak di tahun-tahun awal kehidupannya memiliki efek jangka panjang pada perkembangan dan pertumbuhannya di masa mendatang. Salah satunya, pencernaan yang sehat akan membuat si Kecil tidak mudah terserang infeksi penyakit.

Hal ini dikarenakan dalam saluran cerna terdapat banyak mikrobiota atau bakteri baik yang dapat membantu mengontrol sistem pencernaan. Bakteri baik ini juga mampu mendukung sistem imunitas anak dan memengaruhi aspek kesehatan tubuh anak secara keseluruhan, baik secara fisik maupun mental.

1. Pencernaan yang sehat dapat menyerap nutrisi lebih baik

Semua nutrisi yang Ibu berikan pada anak akan diserap melalui saluran pencernaannya.  Penyerapan nutrisi yang baik akan membantu anak memperoleh manfaat yang maksimal dari tiap asupan nutrisi yang dikonsumsi.

Adapun beberapa nutrisi yang biasa diserap pada usus atau saluran pencernaan anak meliputi zat besi, protein, karbohidrat dan lemak. Nutrisi-nutrisi ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan anak.

2. Pencernaan yang sehat dapat mempengaruhi otak

Dalam tubuh, terdapat jaringan Sumbu Usus-Otak (Gut-Brain Axis) yang menghubungkan mikrobiota atau bakteri baik pada saluran cerna dengan fungsi emosional dan kognitif pada otak.

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di Annals of Gastroenterology, bakteri baik pada saluran cerna dapat mempengaruhi interaksi Sumbu Usus-Otak. Interaksi yang dimaksud meliputi respons stres, kecemasan, dan fungsi memori.

Sebab itu, ketidakseimbangan saluran cerna pada si Kecil dapat menyebabkan anak rentan merasa stres, cemas, hingga depresi. Sebaliknya, bila pencernaan anak sehat, risiko stres, cemas, dan depresi pada anak akan berkurang.

3. Pencernaan yang sehat dapat mempermudah pembuangan kotoran

Saluran cerna memiliki peran untuk membuang kotoran dari tubuh, yang mana hal ini penting dalam mendukung fungsi hati.

Sebab itu, berikan si Kecil makanan yang mengandung banyak serat untuk menjaga saluran cernanya tetap sehat sehingga anak akan rutin buang air besar.

Selain serat, air juga dapat membantu menjaga kesehatan saluran cerna, khususnya terkait pembuangan kotoran.

4. Pencernaan yang sehat dapat mendukung imunitas tubuh anak

Sekitar 70 persen sistem imunitas tubuh manusia dapat ditemukan di saluran pencernaan. Maka dari itu, jika saluran cerna si Kecil tidak memiliki keseimbangan kolonisasi bakteri baik, ia akan lebih rentan terserang penyakit.

Bahkan, menurut penelitian dari Weill Cornell Medicine Qatar, ketidakseimbangan bakteri yang terjadi pada masa kanak-kanak dapat meningkatkan risiko anak terpapar asma dan eksim.

Untuk mencegah risiko-risiko tersebut, pastikan Ibu selalu mendukung imunitas si Kecil dengan menjaga kesehatan pencernaannya sejak dini.

Nutrisi untuk menjaga kesehatan pencernaan anak

Nutrisi yang sehat merupakan salah satu faktor utama untuk membentuk keseimbangan bakteri baik di saluran cerna. Maka dari itu, langkah pertama yang bisa Ibu lakukan untuk menjaga kesehatan pencernaan anak adalah dengan memenuhi kebutuhan hariannya dengan nutrisi yang tepat.

Nutrisi berikut dapat Ibu berikan untuk membantu menjaga kesehatan pencernaan anak:

  • Makanan fermentasi. Pemberian makanan fermentasi dapat menjaga keseimbangan bakteri baik di saluran cerna. Makanan fermentasi yang bisa Ibu berikan pada anak seperti contohnya yogurt, kefir, sayuran fermentasi seperti kimchi, dan tempe.
  • Makanan tinggi serat. Mengonsumsi serat dapat membantu mengurangi risiko sembelit pada anak. Serat yang dapat Ibu berikan pada anak berupa roti gandum, beras merah, pisang dan buah beri.
  • Suplementasi probiotik. Probiotik mengandung bakteri baik untuk menjaga keseimbangan bakteri di saluran cerna. Mengingat keuntungannya, berikan suplementasi probiotik untuk si Kecil melalui susu pertumbuhan yang mengandung PDX:GOS dan Beta Glucan. Kedua kandungan ini diyakini dapat memperkaya bakteri baik di saluran cerna agar daya tahan tubuh anak menjadi optimal.

Ibu juga perlu mempertimbangkan untuk menghindari pemberian produk makanan dan minuman olahan pada anak. Misalnya, keripik, makanan cepat saji, dan minuman yang mengandung pemanis buatan. Hal ini dikarenakan produk-produk tersebut dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di saluran pencernaan anak.

Terlebih lagi, saat anak terserang penyakit seperti demam, jangan langsung terburu-buru untuk memberikan antibiotik.

Antibiotik tersebut diyakini dapat mengurangi bakteri baik pada usus. Maka dari itu, selalu konsultasikan dengan dokter anak sebelum memberikan obat yang tepat untuk menangani penyakit pada anak.

Selain memenuhi kebutuhan nutrisi, menerapkan kebiasaan tidur yang baik juga dapat mempengaruhi keseimbangan bakteri pada saluran cerna.

Oleh karena itu, ajarkan anak untuk tidur dengan cukup sesuai anjuran usia. Misalnya, anak usia 1-2 tahun memerlukan waktu tidur selama 11-14 jam, sementara anak usia 3-5 tahun yaitu 10-13 jam. Mau tahu lebih jauh soal nutrisi yang baik untuk kesehatan pencernaan anak? Silakan klik disini.

Referensi: