Sebagai ibu baru, tentunya Ibu memiliki banyak kekhawatiran walaupun Ibu mungkin sudah mendapatkan beberapa tips dan instruksi menyusui dari dokter atau perawat di rumah sakit. Tapi mungkin Ibu masih memiliki pertanyaan lainnya, atau baru menemukan hambatan yang Ibu tidak ketahui solusinya. Berikut adalah jawaban atas beberapa pertanyaan umum seputar menyusui, seperti masalah dalam pemberian asi, masalah ibu menyusui

Q: Kapan saya bisa mulai menyusui?

A: Segera setelah melahirkan. Pertamanya, payudara Ibu akan mengeluarkan kolostrum, cairan kekuningan yang penuh dengan antibodi, sel-sel pelindung dan nutrisi untuk bayi. Setelahnya, barulah keluar ASI, sehingga bayi bisa mendapatkan protein (dari foremilk) dan lemak (dari hind milk).

Payudara yang Membengkak

Payudara Ibu mungkin terasa penuh ketika memproduksi ASI dengan cepat pada hari-hari awal setelah kelahiran. Ini adalah hal yang normal. Payudara Ibu mungkin membengkak dan terasa tidak nyaman. Pembengkakan yang berlebihan juga bisa terasa menyakitkan.

Tips: Untuk menghindari pembengkakan, seringlah menyusui, termasuk pada malam hari. Lakukan selama 10-20 menit pada masing-masing payudara. Jika Ibu masih terasa sakit, gunakan pompa payudara untuk mengeluarkan ASI. Ibu juga bisa melakukannya dengan memijat payudara, lalu menekannya pada bagian luar areola (coba lakukan ini di kamar mandi).

Untuk mengurangi pembengkakan, coba kompres dingin, dengan es batu yang dihancurkan atau dengan handuk dingin, dan jauhkan air panas dari payudara ketika mandi. Jika masih merasa sakit, hubungi dokter.

Kelenjar Susu Tersumbat

Bagian rapuh berwarna merah di dekat areola adalah salah satu tanda kelenjar susu Ibu tersumbat.

Tips: Sebelum menyusui, pijat payudara Ibu, terutama di daerah yang mengencang. Segera susui bayi setelahnya dan cobalah mengosongkan payudara yang tersumbat.

Mastitis (Infeksi Payudara)

Berawal dari kelenjar susu yang tersumbat, yang kemudian terinfeksi, dan dapat disertai demam, nyeri dan kelelahan.

Tips: Untuk menghindari mastitis, kosongkan payudara secara teratur, hindari pakaian ketat dan pastikan istirahat cukup.

Jika Ibu terkena infeksi payudara, segera hubungi dokter. Ibu mungkin membutuhkan antibiotik, tapi mungkin tidak perlu menyapih si kecil. Konsultasikan dengan dokter.

Q: Seperti apa rasanya menyusui?

A: Ketika bayi mulai memasukkan puting Ibu dalam mulutnya dan mulai mengisap, timbul refleks yang disebut let-down. Refleks ini memberikan sinyal pada payudara Ibu untuk mengeluarkan susu, dan akan terasa sedikit rasa geli ketika susu mulai keluar. Awalnya mungkin terasa tidak nyaman, namun jika pelekatan terjadi dengan baik, Ibu seharusnya tidak merasakan sakit.

ASI Tidak Keluar

Jika Ibu sulit fokus, lelah, stres, cemas, malu atau mengalami nyeri di payudara, ASI pun bisa jadi terhambat.

Tips: Istirahatlah. Coba menyusui di tempat privat, dan jangan berpikir mengenai hal-hal yang dapat menimbulkan stres. Tatap keindahan mata si kecil, dan biarkan semuanya mengalir. Jika nyeri payudara menjadi masalah, konsultasikan dengan dokter mengenai posisi menyusui dan pelekatan puting.

Leaking

Hal ini mungkin terjadi pada semua Ibu.

Tips: Berikan tekanan pada puting dengan ibu jari dan telunjuk. Coba menyilangkan tangan dengan erat di depan dada, dan gunakan bantalan payudara di dalam bra untuk menyerap susu yang keluar.

Q: Bagaimana cara menyusui yang benar?

A: Mintalah bantuan perawat untuk mengetahui posisi menyusui yang tepat. Pegang payudara Ibu dengan posisi jari seperti membentuk huruf “c” (ibu jari di bagian atas payudara dan keempat jari lainnya menopang payudara dari bawah). Pastikan posisi jari menjauh dari areola, agar payudara bisa masuk dengan mantap ke mulut bayi. Ketika mulutnya terbuka lebar, dekatkan bayi dan posisikan mulutnya pada payudara Ibu.

Puting Terasa Nyeri

Nyeri pada puting adalah hal yang normal terjadi pada hari-hari awal menyusui. Tapi jika nyeri bertambah dan puting menjadi lecet, hal ini bisa jadi menyakitkan.

Tips: Untuk menghindarinya, pastikan pelekatan terjadi dengan mantap. Bayi harus mengisap payudara Ibu dan puting masuk dengan mantap ke dalam mulut bayi. Konsultasikan hal ini dengan dokter.

Untuk membantu mengatasinya, keringkan puting dengan udara di antara waktu menyusui. Hindari penggunaan bantalan menyusui dengan lapisan plastik, yang dapat membuat puting menjadi lembab. Gunakan lotion atau lanolin setelah puting kering, dan coba menyusui dengan payudara bergantian sampai puting membaik. Selain itu, bersihkan payudara dengan air hangat dan hindari sabun yang dapat membuat puting semakin kering. Jika kondisi tidak membaik, konsultasikan ke dokter Jika membutuhkan bantuan, Ibu bisa menghubungi Call Center Enfa A+, chat di 087777700253 atau Live Chat untuk berkonsultasi mengenai tips menyusui lainnya.

Q: Seberapa sering seharusnya saya menyusui?

A: Jangan tetapkan jadwal menyusui yang terlalu ketat. Menyusuilah sesering yang diinginkan bayi, setidaknya 8-12 kali setiap 24 jam, pada minggu-minggu pertamanya. Cukup/tidaknya ASI yang Ibu berikan bisa terlihat dari kenaikan berat badannya.

Persediaan ASI

Agar tubuh tetap memproduksi ASI, Ibu perlu menyusui dengan sering (8-12 kali per hari) pada minggu-minggu pertama. Seringnya menyusui memberi sinyal pada tubuh untuk terus memproduksi ASI.

Tips: Perhatikan beberapa hal berikut untuk memastikan Ibu sudah memberikan cukup ASI:

  • Apakah berat badan bayi sudah naik?
  • Apakah bayi melakukan gerakan menelan selama menyusu?
  • Apakah bayi membutuhkan ganti popok setidaknya 6 kali dan buang air besar setidaknya sekali dalam 24 jam?

Beberapa hal bisa berdampak pada bayi:

Sensitivitas pada Makanan

Hal-hal yang Ibu makan atau minum mempengaruhi ASI, dan pada akhirnya bayi Ibu. Beberapa bayi memiliki sensitivitas atau alergi makanan yang menyebabkan bayi memiliki gejala menyerupai kolik, seperti menangis, rewel, sering menyusu, dan rasa tidak nyaman pada perut.

Tips: Hindari makanan pedas atau mengandung gas seperti kol, bawang putih, bawang bombay, brokoli, dan kafein. Jika gejala berlanjut, segera hubungi dokter.

Kesulitan Pelekatan (Nipple Confusion)

Bagi bayi, menyusu dari botol atau dot terasa berbeda dari payudara. Hal-hal ini bisa membingungkannya dan membuatnya enggan menyusu.

Tips: Pastikan bayi sudah bisa menyusu dengan mantap sebelum menggunakan dot atau menyusui dengan botol.

Kesulitan Mengisap

Beberapa bayi bisa menyusu dengan lebih baik dibanding yang lain. Bayi yang dalam kondisi gembira atau lapar mungkin malah tidak melekat dengan baik, atau bayi mungkin sudah kenyang hanya dengan merasakan sedikit susu lalu berhenti.

Tips:
Jika bayi hanya suka mengisap, coba Ibu menyusu sambil bernyanyi untuk membuat suasana gembira  atau gosok punggungnya. Memijat payudara juga membantu ASI mengalir lebih lancar.

Jika membutuhkan bantuan, Ibu bisa menghubungi Call Center Enfa A+, chat di 087777700253 atau Live Chat untuk berkonsultasi mengenai tips menyusui lainnya. Ibu juga dapat  menghubungi dokter atau bidan. di klinik terdekat dan brgabung di komunitas bantuan menyusui lainnya di sekitar Ibu.