Bila menurut Ibu semua perkembangan yang terjadi pada si kecil, mulai dari ia lahir hingga usia 6 bulan merupakan hal yang mengagumkan, bersiaplah untuk sebuah kemajuan pesat pada usia 7 bulan hingga ulang tahun pertamanya. Saat itu, mungkin ia sudah bisa berjalan tertatih-tatih. Ia juga akan mulai duduk bersama Ibu di meja makan. Selagi Ibu memperkenalkan makanan padat pada si kecil, Ibu bisa memberikan beragam nutrisi penting untuk menunjang perkembangannya yang luar biasa.

Perkembangan Kognitif

Kini penglihatan si kecil sudah hampir berkembang sempurna, memungkinkan dirinya untuk melihat obyek dan mengenali Ibu dari jarak jauh. Ia juga mengerti bahwa Ibu tetap ada meskipun keluar dari ruangan tempatnya berada. Konsep object permanence ini dapat menyebabkan si kecil menangis saat Ibu meninggalkannya, dan ia akan menanti Ibu memperlihatkan wajah kembali saat bermain cilukba. Saat kemampuan kognitifnya berkembang ini, ia akan berubah menjadi seorang ilmuwan kecil—bermain-main dan meneliti semua yang ada di sekitarnya, mengamati Ibu secara seksama, dan bahkan meniru apa yang Ibu lakukan.

Semua eksperimen tersebut akan membantu menciptakan koneksi di otak si kecil yang sudah berfungsi dengan baik, dan ia akan terus membutuhkan rangkaian nutrisi yang berkualitas—termasuk protein, zat besi, zinc, selenium, iodin, folat, vitamin A, kolin, dan banyak asam lemak tak jenuh ganda (seperti DHA dan ARA)—untuk mendukung perkembangannya. Hal baru yang terjadi saat si kecil berusia 6 bulan adalah ia kini berada di usia dimana ketidakseimbangan nutrisi mungkin saja terjadi.

Salah satu yang paling merugikan adalah kekurangan zat besi, yang secara langsung berhubungan dengan terhambatnya perkembangan kognitif si kecil. Saat berusia 4 hingga 6 bulan, simpanan zat besi di dalam tubuh si kecil yang ia bawa sejak lahir akan berkurang.  Bila Ibu memberikan susu formula untuk si kecil, pastikan susu formula diperkaya dengan zat besi. Saat Ibu mulai memperkenalkan si kecil dengan makanan padat, bubur sereal yang diperkaya zat besi, (makanan padat pertama yang umum diberikan) akan membantu memenuhi kebutuhan zat besinya. Begitu kemampuan makan si kecil sudah cukup berkembang, Ibu bisa mencoba jenis makanan lainnya, seperti telur dan daging, yang mengandung protein sekaligus zat besi.

Perkembangan Motorik

Selama lima bulan berikutnya, si kecil akan membuat kemajuan yang semakin hebat dan nyata. Dari awalnya hanya duduk, ia akan mulai berguling ke depan dan belakang, bergeser, merangkak (walaupun ada sebagian anak yang melewatkan fase merangkak), hingga berdiri dan berjalan beberapa langkah. Ada pula anak-anak yang  akan menunda fase belajar berjalan hingga beberapa bulan setelah mereka berusia 1 tahun, dan ini masih tergolong normal. Kemampuan motorik halus si kecil juga akan meningkat. Ia akan mulai belajar untuk menjumput, yaitu mengambil benda dengan menggunakan  ibu jari dan telunjuknya. Proses tersebut akan sangat berguna saat ia mencoba untuk makan makanan ringan dengan tangah dan minum dari gelas.

Air Susu Ibu (ASI) atau susu formula (atau kombinasi dari keduanya) masih merupakan sumber makanan utama yang akan memberinya energi—terutama karbohidrat dan laktosa—untuk bereksplorasi. Protein yang berkualitas akan membantu membentuk otot yang kuat dan mendukung perkembangan otak si kecil.

Perkembangan Komunikasi

Mungkin si kecil belum dapat mengucapkan kata-kata yang jelas, tapi ia sudah cukup mengerti sebagian besar ucapan Ibu, karena terjadinya peningkatan koneksi di bagian otaknya yang mengatur kemampuan untuk memahami bahasa. Semua koneksi tersebut, seperti perkembangan otak lainnya pada si kecil, tergantung pada mielin, zat yang melindungi semua koneksi dan menghasilkan sinyal untuk mengirimkan koneksi-koneksi tersebut dengan cepat.

Makanan tinggi lemak merupakan faktor utama produksi mielin. Oleh karena itu, makanan untuk si kecil harus mengandung  50 persen lemak, yang bisa dengan mudah didapat dari ASI atau susu formula. Sebuah penelitian menunjukkan semakin lama bayi menyusui di tahun pertama kehidupannya, maka semakin pesat perkembangan mentalnya pada usia 14 bulan—dan para ilmuwan menghubungkan hal ini terhadap konsumsi asam lemak DHA dan ARA. Dan bila Ibu memberikan susu formula, jangan terburu-buru menggantinya dengan susu sapi  segar saat usianya beranjak 1 tahun. Susu balita diformulasikan secara khusus untuk memberikan kadar lemak yang lebih sehat dan seimbang—termasuk DHA and ARA, yang tidak terkandung di susu sapi.

Perkembangan Sosial

Si kecil akan mulai memahami bahwa lingkungan keluarga dan pengasuhnya
merupakan sesuatu yang istimewa, dan ia mungkin akan merasa takut atau cemas saat bertemu dengan orang yang belum dikenalnya—awal mula kecemasan terhadap orang asing atau stranger anxiety. Di sisi lain, ikatan si kecil dengan Ibu, akan semakin erat.

Memuaskan rasa lapar si kecil (sambil menyediakan semua nutrisi yang diperlukan) merupakan cara yang tepat untuk menunjukkan bahwa Ibu (dan juga pihak lainnya) dapat dipercaya untuk memenuhi semua kebutuhannya. Kepercayaan terhadap Ibu akan membantu menumbuhkan rasa cinta dan memberikan perlindungan ketika si kecil berhadapan dengan lingkungannya (pondasi dari kehidupan sosial yang sehat). Kini, saat ibu sudah memperkenalkan makanan padat pada di kecil, waktu makan adalah sebuah kesempatan untuk mengajarinya cara berkomunikasi dua arah, yang suatu hari nanti akan menjadi perbincangan keluarga di kala makan.