Mengapa gerakan si kecil sangat menyentak-nyentak?

Sebagian besar orang tua baru mungkin membayangkan seorang bayi yang baru lahir dengan wajah yang terlihat sangat tenang dengan senyuman indah di wajahnya. Sehingga ketika si kecil terlihat bergerak dengan terhentak dan terlihat kejang sering membuat orang tua baru terkejut. Bayi yang baru lahir belum dapat melakukan gerakan halus dalam menggunakan tangan, lengan, dan kakinya, karena saat ini mereka belum dapat mengontrol gerakan ototnya. Mengapa demikian? Untuk dapat mengontrol gerakan tubuh, otak harus berkomunikasi dengan sel-sel syaraf dan otot di seluruh tubuh, begitu juga dengan panca indra. Selama minggu pertama setelah kelahiran, sistem saraf motorik yang sangat kompleks sedang berkembang.

Gerakan yang dilakukan bayi di awal-awal kelahirannya merupakan gerakan refleks, bukan gerakan yang terkontrol dan yang disengaja. Gerakan-gerakan refleks dan yang tidak disadari si kecil seperti menghisap, memegang, mencari, telah dimulai sejak ia di dalam kandungan dan lebih ditujukan untuk perlindungan diri sampai ia dapat mengontrol ototnya sendiri. Menghisap, misalnya, merupakan suatu gerakan yang cukup rumit dan melibatkan mulut serta lidah, yang mulai berkembang di akhir trimester pertama atau awal trimester kedua kehamilan, dan sangat penting untuk kelangsungan hidup si kecil selama minggu-minggu dan bulan-bulan setelah kelahirannya.

Secara umum, perkembangan motorik si kecil mengikuti pola dari atas ke bawah. Pertama, si kecil dapat mengontrol leher dan kepalanya. Kemudian ia mendapatkan kekuatan pada punggungnya, yang memungkinkan si kecil dapat duduk, dan akan terus berkembang hingga mereka memiliki kontrol terhadap otot-otot yang dibutuhkan untuk merangkak dan berjalan di kemudian hari. Tubuh si kecil juga saat ini sedang membangun otot-otot tubuh, lengan, dan kaki, sebelum kemampuan motorik halus tangan, jari, dan kaki juga akan segera berkembang. Ibu dapat terus mendukung proses ini agar optimal dengan menyediakan nutrisi yang baik dan memberikan stimulasi melalui berbagai aktivitas bersama si kecil yang dapat melatih kemampuan barunya.