Jika Ibu membaca artikel ini, kemungkinan ada masalah dalam suplai ASI untuk anaknya. Tidak usah panik, berikut penjelasan mengenai tips agar Ibu dapat memproduksi ASI, termasuk makanan apa saja yang dapat menjadi penambah produksi ASI.

Penyebab suplai ASI berkurang dan tidak dapat memenuhi kebutuhan si Kecil

Sebelum si Kecil menerima MPASI pertama, ia mendapatkan nutrisi seutuhnya dari ASI. Mungkin saja sesekali Ibu mengalami ASI tersendat ketika si Kecil butuh minum atau sedang memompa ASI. Hal ini terkadang membuat Ibu merasa cemas.

Ibu perlu tahu, diperlukan sekitar dua minggu atau lebih setelah kelahiran sebelum suplai ASI dapat memadai dengan jumlah yang konsisten setiap harinya. Terkadang, dalam satu hari volume ASI dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan si Kecil tetapi keesokan harinya produksi ASI dapat tiba-tiba menurun.

Dilansir dari University Hospital, berikut beberapa faktor lain penyebab suplai ASI sedikit atau menurun:

  • Si Kecil menyusui kurang dari 8-16 kali dalam 24 jam
  • Kemampuan si Kecil dalam menyusui (latching) kurang baik
  • Terbiasa memberikan formula atau air setelah si Kecil menyusui. Meski terlihat masih ingin menghisap (sucking), bukan berarti ia masih lapar.
  • Memberikan anak MPASI terlalu cepat atau bahkan sebelum menyusui
  • Merokok
  • Terlalu cepat mulai mengonsumsi pil KB
  • Ibu mengalami kelelahan

Metode penambah ASI alami, trik dan rekomendasi makanan

Selain dari pemberian imunisasi untuk si Kecil, ASI menjadi salah satu jalan membangun imunitasnya agar terlindung dari berbagai penyakit yang rentan dialami oleh bayi. Oleh karena itu, Ibu perlu menjaga suplai ASI selama masa menyusui.

Ketika mendapati suplai ASI mulai berkurang, jangan cemas dulu ya Bu. Berikut beberapa hal yang dapat Ibu lakukan mulai dari penerapan rutinitas tertentu hingga mengonsumsi makanan penambah ASI:

Lebih sering menyusui dapat menjadi cara penambah ASI

Perlu diketahui, produksi air susu ibu merupakan proses suplai dan permintaan. Dengan kata lain, semakin sering dan banyak ASI dikeluarkan maka semakin bertambah cepat juga produksi dan proses pengisian ulangnya.

Agar produksi ASI tetap terjaga, tidak perlu menunggu susu untuk penuh. Jika si Kecil sudah kenyang, Ibu bisa menggunakan breast-pump (pompa ASI). Ketika penuh, payudara akan melepaskan hormon yang akan memberi sinyal pada tubuh untuk memperlambat produksi ASI.

Oleh karena itu, usahakan untuk menyusui setiap dua jam sekali di siang hari dan setiap 3-4 jam sekali di malam hari. Ibu juga perlu menyusui setidaknya 8-16 kali dalam 24 jam.

Mengatur gaya hidup dan pola makan termasuk mengonsumsi makanan penambah ASI

Mendapat waktu istirahat dan nutrisi yang cukup merupakan hal penting bagi Ibu menyusui. Upayakan untuk makan setidaknya tiga kali dalam sehari dengan menu yang sehat dan beragam. Penuhi juga kebutuhan cairan dengan banyak minum air.

Mengingat pola tidur bayi yang masih belum teratur, untuk itu Ibu disarankan untuk tidur lebih cepat karena Anda kemungkinan besar perlu terbangun di tengah malam untuk menyusui.

Hindari beberapa kandungan asupan seperti kafein atau setidaknya menguranginya cukup dengan minum kurang dari tiga cangkir kopi per hari. Batasi dulu asupan ini dan ganti dengan makanan sehat penambah ASI.

Berikut ini nutrisi dari makanan penambah ASI yang perlu Ibu penuhi:

  • Gandum utuh (roti, nasi merah, pasta, atau oatmeal). Mengandung karbohidrat kompleks yang membuat Anda kenyang lebih lama dan juga sumber vitamin B, mineral, serta serat.
  • Ikan salmon. Mengandung vitamin B12 dan asam lemak omega-3. Salmon juga merupakan sumber alami vitamin D yang dibutuhkan wanita. Kandungan DHA dalam salmon penting untuk Ibu menyusui karena lemak jenis ini baik untuk pertumbuhan sistem saraf si Kecil. Selain itu tentu saja salmon dapat membantu meningkatkan produksi ASI.
  • Sayuran hijau. Kaya akan berbagai vitamin dan mineral tetapi rendah kalori. Beberapa contoh sayuran yang bisa membantu produksi ASI seperti bayam, sawi, brokoli dan lain sebagainya.
  • Ubi manis. Salah satu sumber terbaik vitamin A yang penting untuk penglihatan, tulang, dan sistem imun.
  • Kacang dan biji-bijian. Berbagai nutrisi seperti protein, zat besi, serat, vitamin, mineral, antioksidan, hingga lemak tak jenuh tunggal dan ganda dapat didapat jika mengonsumsi kacang dan biji-bijian. Beberapa di antaranya seperti almond, kacang polong, biji wijen, buncis dan masih banyak lagi.

Ikatan antara Ibu dan si Kecil berkontribusi sebagai penambah ASI

Selain dari makanan, ikatan yang terjalin pada Ibu dan si Kecil dapat menjadi penambah ASI alami. Nilai tambah lainnya adalah kedekatan Ibu mendukung perkembangan sosial emosional si Kecil.

Tak terlepas dari semua itu, jangan dulu langsung menjauhkan atau mungkin menidurkan si Kecil setelah selesai menyusui. Ibu bisa menyempatkan waktu untuk meningkatkan ikatan dengan memeluk atau menggendong si Kecil selama 20 menit.

Anda dapat menggunakan metode kangaroo care yang telah dikenal dapat meningkatkan suplai ASI.

Pastikan si Kecil menyusui di kedua payudara Ibu

Menyusui secara bergantian antara payudara kiri dan kanan setiap 15 menit sekali telah terbukti dapat meningkatkan suplai ASI. Jika si Kecil tertidur setelah menyusui dari satu payudara, coba bangunkan untuk menyusui di payudara satunya lagi.

Selain baik untuk suplai ASI, cara ini juga bermanfaat untuk si Kecil karena berpotensi meningkatkan kadar lemak sehat setiap menyusui.

Suplai atau volume ASI bukanlah kondisi yang berbahaya. Hal ini bisa segera diatasi dengan makanan penambah ASI, mengubah metode menyusui, serta mengubah gaya hidup lebih sehat. Yuk, pastikan Ibu melakukan tips di atas untuk membantu mengembalikan produksi ASI normal kembali.

Ayo jadi bagian dari Golden Start Club by Enfa A+ dan dapatkan berbagai informasi penting seputar tumbuh kembang anak. Segera daftar dan dapatkan informasi selengkapnya melalui tautan ini.  

Referensi: