Mungkin Ibu sedang mengeluhkan kurang tidur dan sering begadang karena si Kecil selalu terbangun di tengah malam? Faktanya, hal tersebut bisa kita minimalisir, lho, Bu! Yuk, baca tips mengatur pola tidur bayi berikut ini!

Mengapa harus menentukan pola tidur bayi?

Umumnya, bayi baru lahir punya waktu tidur yang cukup lama, yaitu sekitar 17-18 jam setiap harinya. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, jam tidur bayi juga mulai berubah. Bayi akan lebih sering terbangun menyusu dan memiliki jam tidur dengan durasi 3-4 jam setiap kali tidur.

Meski rata-rata hal ini terjadi pada 3 bulan pertama sejak ia lahir, namun mengatur pola tidur bayi adalah hal yang wajib Ibu lakukan sejak dini. Sebab, apa yang dibiasakan sejak sekarang, akan menentukan pola tidurnya di masa depan. Agar Ibu tak perlu sulit mengatur pola tidur bayi, aplikasikan tips di bawah ini pada siklus tidur si Kecil ya, Bu.

Cara mengatur pola tidur bayi

 

1. Penuhi asupan nutrisi si Kecil sebelum tidur

Mungkin Ibu sering berpikir, memberikan ASI atau susu formula lebih banyak sebelum tidur, akan membuat waktu tidurnya menjadi lebih lama. Faktanya, tidak!

Terlalu banyak susu justru akan membuat lambung si Kecil bekerja lebih keras. Akibatnya, si Kecil justru akan kesulitan untuk tidur atau justru bisa terbangun di tengah malam. Namun, memenuhi asupan nutrisi untuk si Kecil selama ia tidur merupakan hal yang wajib dilakukan. Lantas, bagaimana solusinya?

Berikut adalah tips memenuhi asupan nutrisi untuk si Kecil sebelum tidur:

  • Penuhi asupan nutrisi si Kecil melalui ASI dan atau susu formula setidaknya 30 menit sebelum si Kecil tidur.
  • Jika waktunya berdekatan dan mengharuskan Ibu memberikan susu beberapa menit sebelum si Kecil terlelap, kurangi volume susu menjadi 1/2 hingga 1 sendok saja untuk ukuran susu formula.
  • Latih si Kecil untuk menyesuaikan hal ini setiap harinya.
  • Hindari menaruh botol susu di mulut si Kecil karena berisiko menyebabkan tersedak, gigi berlubang, hingga infeksi telinga.

Memenuhi asupan nutrisi si Kecil saat tidur adalah hal yang terpenting. Sebab, saat ia terlelap, beberapa sel-sel tubuh juga turut bekerja untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Untuk itu, nutrisi dari susu sangat penting agar bisa diserap dan diolah oleh tubuhnya dengan baik.

2. Kenali tanda-tanda si Kecil lelah

Jangan tunggu si Kecil menangis atau rewel merengek minta tidur. Ketika Ibu sudah melihat ada tanda-tanda kelelahan serta mengantuk pada si Kecil, segera arahkan ia untuk tidur dengan lelap.

Adapun beberapa gejala bayi kelelahan dan mengantuk antara lain:

  • Menggosok mata
  • Menguap
  • Berpaling dan tidak ingin diajak berinteraksi
  • Rewel dan merasa bising

3. Kenalkan perbedaan siang dan malam

Terhitung sejak usia bayi 2 minggu, cobalah untuk mengajari siklus tidur yang tepat dimana malam hari adalah waktu untuk tidur, dan siang hari adalah waktu untuk beraktivitas dan bersenang-senang.

Untuk mendukung stimulus si Kecil tidur di malam hari, jangan gunakan lampu yang terlalu terang serta lakukan pembiasaan setiap harinya.

4. Perbanyak aktivitas siang hari

Untuk memperkenalkan bahwa siang hari adalah waktu bersenang-senang serta beraktivitas, maka pastikan Ibu membiasakan si Kecil memiliki aktivitas di siang hari. Misalnya, bermain, bernyanyi, melatih kemampuan barunya hingga membaca buku bersama.

Aktivitas si Kecil di siang hari akan membantunya untuk bisa lebih lama tidur di malam hari. Jangan lupa, selipkan waktu 1-2 jam untuk si Kecil tidur siang, ya.

5. Disiplin pada jam tidur

Setelah jam tidur siang serta jam tidur malam sudah Ibu tentukan, pastikan Ibu menerapkannya secara konsisten bersama si Kecil. Jangan sampai ada yang terlewat karena hal ini dapat mengubah stimulusnya untuk melakukan siklus tidur yang berbeda.

Selain itu, jangan biasakan bayi bermain saat jam tidur. Mungkin Ibu mengetahui si Kecil sedang sangat bersemangat menunjukkan perkembangan terbarunya, namun Ibu juga perlu patuh terhadap jadwal tidur yang Ibu buat.

Nah, tertarik untuk mengaplikasikan kelima tips di atas, Bu? Tidak susah kok, Enfa yakin Ibu pasti bisa!

Semuanya memang butuh waktu, tentunya Ibu harus sabar untuk menerapkannya. Tetap lengkapi kebutuhan si Kecil dengan memberikan nutrisi dan asupan yang tepat ya, Ibu!