Apa cara terbaik untuk menangani si  pemilih makanan?

 

Jika si kecil sulit makan, Ibu perlu tahu beberapa hal berikut ini: Ibu tidak sendiri. Bahkan koki terkenal sekalipun terkadang memiliki anak-anak yang hanya makan makanan berwarna putih atau yang tidak mau makan jika nasinya terkena wortel.

Memilih-milih makanan seringkali hanyalah merupakan tahap sementara yang yang menandakan sebuah perkembangan yang penting, yaitu keinginan untuk melakukan kontrol atau merasa cemas pada makanan baru. Biasanya hal ini dimulai pada usia 2 tahun. Anak-anak pra sekolah juga mungkin akan rewel jika mereka tidak menyukai tekstur makanan tertentu, misalnya yang butuh banyak kunyahan, atau saat mereka merasa sangat sensitif terhadap rasa tertentu, seperti pahit.

Apa yang orang tua bisa lakukan? Tetap berusaha untuk menawarkan makanan baru

 

Dengan kata lain, jangan menyerah jika si kecil menolaknya pada percobaan pertama atau kedua. Pada saat yang sama, Ibu tidak ingin terlalu mengontrolnya, dan pasti ingin menghindari perbedaan pendapat. Seringkali si kecil dianggap sebagai pemilih padahal ia hanya sedang ingin atau tidak menginginkan sesuatu. Beberapa orang tua telah mengamati bahwa pemberian jus dan susu yang berlebihan di antara waktu makan, bisa membuat si kecil merasa kenyang dan semakin tidak ingin mencoba makanan padat yang baru dikenalkan, meski telah disajikan di piringnya. Tetaplah menyajikan makanan dalam porsi kecil dan menawarkan lagi makanan yang dulu pernah ditolaknya.

Strategi terbaik yang bisa dilakukan adalah sabar dan jangan menghiraukan penolakan si kecil. Jangan pernah memaksa si kecil untuk makan! Ini adalah ‘peperangan’ yang tidak bisa Ibu  menangkan dan bisa membuat si kecil menghubungkan makanan tersebut dengan ketegangan emosional, tidak peduli seberapa enak rasa makanan tersebut. Ibu juga tidak boleh membujuknya dengan membuat si kecil merasa bersalah, seperti, "Kalau  kamu sayang sama Ibu, pasti kamu mau mememakan makan ini" ataupun dengan menyuapnya, seperti, "Kalau kamu memakan makanan ini, nanti Ibu akan membelikan mainan yang kamu mau”. Kedua cara ini akan menambah beban emosional saat ia makan.

Cara terbaik adalah terus menawarkan berbagai variasi makanan yang biasa dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga, dengan beberapa pilihan diantaranya adalah makanan yang disukai si kecil. Tetaplah tenang sehingga pilihan makanan yang Ibu berikan tidak terlalu menjadi sumber perhatian si kecil. Jangan menyediakan makanan yang hanya ia suka. Ingat, si kecil pasti akan makan saat ia lapar. Memiliki si kecil yang seorang pemilih makanan memang bisa membuat Ibu stres, namun hal tersebut bukan sesuatu yang perlu Ibu khawatirkan secara berlebihan. Selama si kecil tumbuh dengan baik, Ibu bisa percaya bahwa ia telah mendapatkan cukup asupan makanan.