Poop (BAB) bayi yang lembek dan mudah terurai adalah hal yang normal – seperti konsistensi keju lembut pada bayi dengan ASI atau tekstur selai kacang pada bayi dengan susu formula. Frekuensi BAB berkisar dari 3 hingga 10 kali setiap harinya pada bayi muda, hingga sekali sehari pada bayi dengan susu formula, hingga sekali seminggu pada beberapa bayi dengan ASI. Variasi ini membuat deteksi diare ringan pada bayi menjadi suatu tantangan. Petunjuknya meliputi BAB yang lebih sering dari pola biasanya dan poop bayi yang lebih cair dibanding normal, biasanya ditandai dengan bau tidak sedap.

Untuk mengetahui dan memeriksa seputar masalah pencernaan dan kotoran si Kecil, Ibu bisa memeriksanya melalui Poop Tracker dengan Enfa A+ Wikipoop.

Apa yang terjadi: Diare bisa disebabkan oleh perubahan diet si kecil (atau bahkan perubahan diet Ibu pada ibu menyusui), alergi makanan, atau infeksi virus atau bakteri, seperti flu perut/ gastroenteritis atau infeksi rotavirus. Ini juga bisa disebabkan oleh efek samping dari antibiotik. Kekhawatiran utama dari diare pada bayi adalah dehidrasi, yang bisa terjadi lebih cepat pada bayi daripada pada anak yang lebih tua atau orang dewasa

Tips:

  • Jika si kecil tidak memiliki alergi makanan, tetap beri makan si kecil seperti biasa.

  • Perhatikan tanda-tanda dehidrasi.

Hubungi dokter apabila si kecil:

1. Memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti:

  • Bibir, mulut, dan lidah yang kering

  • Detak jantung yang lebih cepat dari biasanya

  • Popok tidak basah dalam 3 jam atau lebih

  • Mata, pipi, atau bagian lembut pada atas kepala yang mencekung

  • Mengantuk dan rewel

  • Sedikit atau tidak ada sama sekali air mata saat menangis.