Melihat bayi Ibu untuk yang pertama kalinya setelah persalinan merupakan momen yang penting bagi setiap ibu. Tidak hanya itu, juga sangat penting untuk segera melakukan tes untuk mengetahui kondisi kesehatannya. Berikut adalah tips yang harus diperhatikan segera setelah persalinan.

Perawatan Bayi Setelah Lahir

 

Saat si Kecil lahir

Si kecil yang baru dilahirkan tidaklah seperti apa yang biasa kita lihat di TV. Persalinan adalah proses yang sangat melelahkan, dan hal ini terlihat pada si kecil ketika ia baru keluar dari rahim.

Si kecil yang baru lahir keluar dari rahim dengan menangis, umumnya dilapisi dengan cairan ketuban dan cairan lain yang berwarna putih. Awalnya, si kecil akan cenderung berwarna kebiruan atau plum, dengan hidung agak pesek, kepala yang mengerucut dan kulit yang keriput. Si kecil yang dilahirkan melalui operasi Caesar biasanya tidak terlihat seperti ini karena mereka tidak perlu melewati saluran melahirkan yang panjang dan sempit. Tapi bagi ibu, melihat si kecil mereka yang baru lahir bersender di dadanya akan menjadi hal terindah yang pernah mereka lihat.

Pemeriksaan Kesehatan Si kecil Saat Kelahiran

Segera setelah si kecil lahir, perawat atau dokter akan membawanya untuk melakukan tes Apgar, yaitu serangkaian pemeriksaan terhadap berbagai aspek vital kesehatan si kecil.

Denyut jantung, pernapasan, tonus otot, respons refleks, dan warna kulit si kecil akan diberi nilai antara 0 hingga 2, dan kemudian akan dijumlahkan. 90% si kecil yang baru lahir memperoleh skor antara 8-10 (dari skor total maksimal 10) dalam lima menit pertama usianya.

Aktivitas Si kecil Baru Lahir

Hari-hari pertama si kecil di rumah sakit akan kurang lebih sama dengan minggu-minggu pertamanya di rumah. Mereka akan tidur antara 12-20 jam per hari selama tiga minggu pertama. Mereka akan bangun setiap 2-3 jam untuk makan, menangis, bertemu anggota keluarga lainnya, serta menendang.

Gerakan-gerakan awal ini adalah refleks si kecil pada umumnya, dalam menanggapi berbagai stimulus. Mereka juga sedang melatih otot-otot kecilnya untuk dapat melakukan gerakan yang lebih terkoordinasi nantinya.