Stimulasi si kecil: Usia 10-12 bulan

Si kecil akan mencapai tahap tumbuh kembangannya dengan kecepatannya sendiri. Tapi jika Ibu ingin mendukung perkembanganya sambil berinteraksi dan menjalin hubungan dengan si kecil, berikut adalah beberapa kegiatan yang dapat Ibu lakukan.

Perkembangan Kognitif Anak Berusia 10-12 Bulan

 

Tahapan tumbuh kembang: 

Memahami tiap benda memiliki nama

Stimulasi: 

Tunjuk sebuah gambar pada buku cerita si kecil dan katakan namanya: “Ini kucing. Lihat matahari ini sedang bersinar!”Mengapa: Ibu akan membantu si kecil memahami nama dari berbagai benda, bukan hanya bentuk aslinya tapi juga gambarnya pada buku.

Langkah selanjutnya: 

Saat membuka halaman berikutnya, tunjuk satu benda dan minta si kecil untuk melihat “Lihat kucing ini.” Ia akan memusatkan perhatiannya pada petunjuk Ibu. Lanjutkan cerita tadi dan ia mungkin bisa menunjuk mana gambar kucing saat Ibu memintanya untuk menunjuk. Jangan hanya terbatas pada buku, lakukan juga hal ini saat Ibu berada di luar ruangan: di taman (pohon, ayunan, rumput), di supermarket (rak, sereal, petugas kasir), dan dimana saja.

Perkembangan Motorik Anak Berusia 10-12 Bulan

 

Tahapan tumbuh kembang: 

Merambat

Stimulasi: 

Atur perabot di rumah sehingga si kecil bisa dengan mudah dan aman bergerak sambil berpegangan pada kursi dan meja.

Mengapa: 

Si kecil akan lebih leluasa bergerak ketika ada benda untuknya berpegangan. Hal ini juga akan meningkatkan kepercayaan diri si kecil. Pastikan Ibu telah memindahkan furnitur yang beroda dan taplak meja yang menjuntai juga kabel yang sekiranya akan ditarik si kecil ketika ia mencari tempat untuk berpegangan.

Langkah selanjutnya: 

Saat si kecil telah berlatih dan mulai percaya diri, tata ulang perabot di rumah sehingga jaraknya lebih lebar. Si kecil mungkin akan melangkah untuk pertama kalinya ketika mencoba berjalan diantaranya.

Tahap tumbuh kembang: 

Makan sendiri

Stimulasi: 

Letakkan finger food atau sereal di kursi makan si kecil dan biarkan ia mengambil makanannya sendiri.

Mengapa: 

Si kecil sudah memiliki kemampuan motorik halus untuk mengambil benda kecil dan memasukkannya ke dalam mulut. Tidak apa-apa jika makannya berantakan, hal ini sangatlah wajar.

Langkah selanjutnya: 

Berikan si kecil sendok khusus anak untuk dimainkan ketika makan, karena ia suka mencontoh cara makan Ibu. Selanjutnya, sajikan makanan yang cair seperti apel lumat atau bubur agar ia bisa belajar menyendok (pegang mangkok si kecil agar ia mudah menyendoknya). Si kecil akan menunjukkan ketertarikannya untuk menggunakan alat makan di usia yang berbeda-beda, namun biasanya mendekati ulang tahunnya yang pertama.

Perkembangan Komunikasi Anak Berusia 10-12 Bulan

 

Tahapan tumbuh kembang: 

Berkata “Ma ma” dan “Pa Pa”

Stimulasi: 

Berbicara pada si kecil sesering mungkin dan sebut diri Ibu dengan panggilan “Ibu” atau “Ayah” (atau apapun panggilannya terhadap orangtua).

Mengapa: 

Si kecil akan mulai meniru apa yang Ibu ucapkan, ia akan mulai menghubungkan kata dengan benda, khususnya orang dan benda yang ia jumpai setiap hari, seperti orangtuanya. Ucapkan kata tersebut berulang kali sehingga si kecil lebih  mudah memahami. Kata “Ma” yang muncul pertama mungkin tidak disengaja, namun ia akan menggunakan kata tersebut untuk memanggil Ibu.

Langkah selanjutnya: 

Ibu akan mendengar si kecil bersuara dan mengucapkan nama benda lainnya, contohnya, “susu”, “boneka”, “sendok”. Kapanpun ia mengatakannya, ulangi kata tersebut dengan nama yang benar tanpa menegurnya. Saat ia berkata, “mi” misalnya, katakan padanya, “Adik mau minum?” dan tekankan kata “minum”.

Baca Juga : Dukung Si Kecil Saat Ia Berusia 11 Bulan

Perkembangan Sosial Anak Berusia 10-12 Bulan

 

Tahapan tumbuh kembang:

Cemas saat berpisah

Stimulasi:

Sesekali coba tinggalkan si kecil. Minta pengasuh untuk bermain dengan si kecil untuk  mengalihkan perhatiannya, cium si kecil sambil mengatakan Ibu akan segera kembali  lalu ucapkan selamat tinggal.

Mengapa:

Cemas saat berpisah adalah tahap tumbuh kembang yang normal dan menunjukkan perkembangan emosional si kecil. Ia belum mengerti konsep waktu sehingga ia belum tahu kapan ia akan bertemu dengan Ibu kembali. Jangan tunjukkan kalau Ibu sedih untuk pergi dan pastikan padanya Ibu akan kembali.

Langkah selanjutnya:

Lakukan ini dengan pergi ke luar ruangan selama beberapa menit. Si kecil akan mengerti walaupun Ibu pergi, Ibu pasti akan kembali lagi.