Mengapa si kecil mencoba untuk memasukkan semua benda ke mulutnya?

 

Banyak orang tua tidak menyadari betapa pentingnya mulut si kecil bagi perkembangan kemampuan berpikirnya. Ia menghabiskan sebagian besar dari jam-jam bangunnya dengan mencoba memahami dunia yang luas yang berada di sekelilingnya ini.  

Biar bagaimanapun, manusia tidak dilahirkan langsung dengan pengetahuan mengenai perbedaan keras dan lembut, halus dan kasar, bundar dan persegi, plastik dan kayu, bunyi gemerincing dan bunyi mendecit. Semua ini adalah temuan dari otak si kecil yang tengah berkembang, yang dilakukan melalui interaksi dengan berbagai hal di sekelilingnya.

Walau demikian, untuk saat ini, sumber-sumber yang digunakannya untuk meneliti masih terbatas jumlah dan jenisnya.

 

Kontrol tangannya telah bertambah baik, namun ia tetap belum dapat memungut suatu barang dengan mudah. Ia telah dapat memegang beberapa benda, namun ia masih belum benar-benar dapat memutar dan menggulingkan barang tersebut. Dan ia pun dapat menyentuh berbagai objek namun belum memiliki sensitivitas pada seluruh jari untuk menyerap sebanyak mungkin informasi yang ia inginkan.

Bibir dan lidahnya, di sisi lain, telah berkembang dengan baik. Ia dapat belajar banyak tentang tekstur, bentuk, temperatur, dan berat dari suatu objek melalui organ-organ super sensitif ini. Itulah sebabnya berbagai benda ia masukkan ke dalam mulutnya. Terutama pada usia ini, bila ia tidak dapat menggenggam dan mendekatkan suatu objek ke bibirnya, ia akan berjongkok, atau melipat tubuhnya untuk mendekatkan mulutnya ke barang-barang yang menimbulkan rasa ingin tahunya.

Sayangnya, si kecil belum dapat membedakan mana yang aman dan mana yang berbahaya.

 

Si kecil masih belum tahu apakah rumput adalah sesuatu yang bisa dimakan, atau apakah mainan yang tergeletak di lantai memiliki kuman di permukaannya. Si kecil bahkan belum tahu bahwa ia bisa tersedak oleh sebuah koin ataupun mainan kecil. Karena itu melakukan tindakan pencegahan dan berhati-hati terhadap kemungkinan yang akan dihadapi si kecil menjadi sangat penting. Ibu tidak perlu menghentikan si kecil dari memasukkan banyak benda ke dalam mulutnya, yang mungkin saja akan menghalanginya untuk belajar dan mendapatkan sumber informasi yang penting. Ibu hanya perlu mengawasi dan membantunya agar ia tetap aman.