Sejak lahir, otak si kecil tumbuh dengan sangat cepat. Namun penting juga untuk diketahui kalau otak tumbuh dengan cara yang unik, salah satunya otak tidak berkembang dengan seragam, bagian yang berbeda berkembang dalam tingkat yang berbeda pula. Karena hal inilah Ibu mungkin akan menyaksikan perkembangan yang amat pesat pada si kecil dalam satu area tertentu (misalnya motorik) pada periode waktu tertentu hingga berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan kemudian.

Disamping itu, pertumbuhan tubuh mencakup pembentukan sel-sel baru, otak si kecil telah memiliki hampir semua neuron yang ia butuhkan. Pada titik ini, neuron yang telah ada yang akan tumbuh, bukan neuron baru. Neuron (atau sel-sel otak) membentuk cabang (bernama akson dan dendrit) dan membentuk jaringan seperti sarang laba-laba dimana pesan—dalam bentuk sinyal listrik dan kimia—disalurkan dari satu cabang ke cabang lain melalui celah-celah kecil atau sinapsis. Perluasan jaringan inilah yang mendorong ukuran otak si kecil meningkat. Hal ini juga memungkinkan koneksi antara bagian otak yang berbeda, mendorong komunikasi dan mendukung fungsi-fungsi lain yang semakin kompleks. Saat si kecil berusia 3 tahun, konektivitas otaknya akan berada di tingkat tertinggi selama hidupnya— bahkan jauh lebih tinggi daripada orang dewasa.

Baca juga: Memahami perkembangan otak si Kecil dari lahir hingga 3 bulan

Namun selama periode ini, bagian integral dari perkembangan otak juga sedang berlangsung: pemangkasan koneksi otak yang tidak digunakan. Ketika si kecil berinteraksi dengan lingkungan, jalur saraf tertentu dirangsang dan membuat jalur tesebut semakin kuat dan berkembang, sementara jalur lain yang kurang mendapat rangsangan akan melemah secara bertahap. Seiring waktu, proses ini akan mendorong si kecil untuk berimajinasi, berpikir, menghitung, berbicara, dan memanfaatkan semua fungsi otak lain yang kita anggap remeh sebagai orang dewasa. Yuk intip proses yang sedang terjadi dan bagaimana proses ini terjadi pada si kecil.

Perkembangan Kognitif

 

Pada awal masa bayi, bagian otak yang disebut hippocampus mengalami lonjakan pertumbuhan yang mendorong perkembangan daya ingat, kemampuan untuk mengenali obyek dan wajah berdasarkan pengalaman yang didapatnya. Selain itu penglihatan si kecil terus berkembang dan sedang menuju binocular vision dimana hal ini memungkinkan si kecil menggunakan kedua mata untuk fokus pada orang dan benda-benda yang berjarak beberapa meter. Perkembangan ini tidak hanya membantu keterampilan mengenali tetapi juga menetapkan tahap perkembangan koordinasi tangan-mata yang akan berperan penting pada bulan-bulan mendatang.

Perkembangan Motorik

 

Selama tahun pertama kehidupannya, cerebellum adalah bagian otak dengan pertumbuhan volume paling tinggi dimana bagian ini mengatur koordinasi, keseimbangan, dan fungsi motorik. Ibu akan melihat perilaku dan gerak tubuh si kecil menjadi lebih terorganisir dan terkoordinasi karena ia secara bertahap menghilangkan perilaku yang didasari gerak refleks saat ia dilahirkan. Gerakan si kecil menjadi lebih terarah, misalnya, ketika sebuah mainan yang menarik atau uluran tangan Ibu menarik perhatiannya, ia akan berusaha menjangkaunya. Dan pada usia sekitar 6 bulan, ia akan dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain.

Perkembangan Komunikasi

 

Dimulai pada usia sekitar 3 bulan, pertumbuhan signifikan dalam hippocampus akan meningkatkan keterampilan mengenali kata dan suara si kecil. Pada usia 6 bulan, koneksi antara area Wernicke di lobus temporal kiri dimana pengenalan kata dan pemahaman bahasa berlangsung menjadi aktif, sedangkan area Broca di lobus frontal kiri dimana gerakan yang diperlukan untuk berbicara terkoordinasikan. Penelitian menunjukkan bahwa pengenalan bahasa sedini mungkin tidak hanya merangsang dan memperkuat konektivitas saraf di auditory cortex (dimana sinyal suara diproses) tetapi juga memberi pengaruh sama pada bagian otak yang berhubungan dengan keterampilan berbicara.

Perkembangan Sosial

 

Meskipun akan membutuhkan waktu lama sebelum si kecil mengucapkan kata-kata pertamanya, ia mulai menyadari bahwa suara dan ekspresi wajahnya memicu reaksi dari orang-orang di sekitarnya—seperti senyuman lebar darinya akan membuat Ibu tersenyum. Pada usia 6 bulan, kematangan di area dari sistem limbic, tempat emosi dan ingatan berada, akan membuatnya lebih emosional, responsif, mampu menginterpretasikan ekspresi wajah dan nada suara, serta memberi respon yang sesuai. Ia mungkin akan meniru gerakan Ibu, tertawa ketika Ibu tertawa, dan mengerutkan kening ketika Ibu mengerutkan kening. Ketika suatu hal menghiburnya, ia akan menjerit senang, tertawa, atau melambaikan tangan dan kaki penuh semangat untuk berbagi emosi dengan Ibu.