Semakin tua usia kehamilan biasanya juga diikuti dengan beberapa kondisi yang kurang nyaman. Punggung sering sakit, tubuh mudah pegal, hingga kaki yang lebih sering kesemutan. Kalau sudah begini, apakah pijat hamil boleh dilakukan?

Faktanya, pijat hamil justru memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan Ibu hingga persiapan persalinan. Hanya saja, hal ini tidak boleh dilakukan sembarangan.

Simak info berikut ini agar Ibu tahu triknya!

Apakah pijat hamil aman dilakukan selama kehamilan?

 

Pijat hamil atau pijat prenatal sebetulnya diperbolehkan, hanya saja memerlukan syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat inilah yang membedakan pijat hamil dengan pijat biasa, diantaranya:

1. Pijat hamil sebaiknya dilakukan oleh terapis yang ahli menangani ibu hamil. Jika Ibu mau melakukannya di rumah, perhatikan panduan bagian tubuh mana saja yang boleh dan tidak diperbolehkan untuk dipijat.

2. Pijat hamil ditujukan untuk meredakan rasa sakit, relaksasi, serta menenangkan pikiran. Jika ditujukan untuk masalah nyeri otot atau salah urat, sebaiknya Ibu berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter kandungan.

3. Perhatikan waktu terbaik untuk melakukan pijat hamil. Ibu disarankan melakukan pijat hamil saat usia kandungan Ibu sekurang-kurangnya adalah 12 minggu dan maksimal 31 minggu. Pada ibu hamil di atas usia 31 minggu, tidak disarankan untuk pijat hamil karena dapat memicu kontraksi.

4. Ibu bisa melibatkan Ayah untuk melakukan pemijatan rutin. Cukup 5-10 menit sebelum tidur untuk relaksasi sekaligus berbincang hangat menyambut kehadiran si Kecil.

5. Tekanan pijat hamil tentu saja harus lebih lembut daripada pijat biasa. Selain itu, pijat hamil juga didominasi oleh usapan lembut pada bagian tertentu untuk melancarkan peredaran darah.

6. Pijat hamil tidak boleh dikombinasikan dengan perawatan tubuh yang memanfaatkan panas, seperti berendam air panas, uap, atau sauna. Hal ini bisa memicu dehidrasi pada ibu hamil sehingga berdampak pada terhambatnya aliran oksigen untuk janin.

Bagian mana saja yang boleh dan tidak boleh dipijat?

 

Ibu wajib memperhatikan hal ini, ya! Berikut adalah bagian tubuh yang boleh dan tidak diperbolehkan untuk dipijat saat hamil.

Bagian tubuh yang boleh dipijat:

 

  • Punggung. Bagian ini seringkali mengalami masalah nyeri seiring bertambahnya usia kehamilan.

  • Bahu hingga ke panggul. Dapat membantu mengurangi nyeri sendi dan pegal.

  • Pinggang. Lakukan dengan pijatan lembut dan diarahkan ke depan (ke arah perut).

  • Tangan. Lengan dan pergelangan tangan diperbolehkan untuk dipijat, namun beberapa bagian jari tidak.

  • Kaki, betis, dan paha. Melancarkan peredaran darah pada kaki agar tidak kram dan bengkak.

Bagian tubuh yang tidak boleh dipijat:

 

  • Perut tengah. Bagian ini merupakan posisi tempat janin aktif. Ketika Ibu dipijat, janin pun akan merasakannya. Jadi, pada bagian perut, cukup diusap dengan lembut saja.

  • Titik di antara jempol dan telunjuk tangan. Sebab bagian ini langsung berhubungan dengan sistem saraf.

  • Jempol kaki, tumit, dan area sekitar jari kaki. Dalam kata lain, bagian-bagian ini merupakan bagian yang difokuskan dalam pijat refleksi. Itulah sebabnya Ibu hamil tidak disarankan untuk melakukan pijat refleksi. Area telapak kaki merupakan area yang berhubungan langsung dengan sistem saraf tubuh, sehingga dikhawatirkan dapat membahayakan kondisi Ibu dan janin.

Apa manfaat pijat hamil untuk kesehatan?

 

Siapa sangka, pijat hamil ternyata punya banyak sekali manfaat untuk kesehatan Ibu dan janin, di antaranya:

1. Melancarkan sirkulasi darah

 

Saat darah mengalir lancar, aliran oksigen dan nutrisi untuk janin di dalam kandungan pun juga lebih lancar. Sirkulasi darah yang lancar pada tubuh ibu hamil juga dapat mengurangi kram dan bengkak.

2. Menurunkan tekanan darah

 

Jika Ibu memiliki riwayat darah tinggi dan risiko preeklampsia, Ibu disarankan untuk melakukan pijat secara rutin. Hal ini dilakukan sebagai upaya menjaga stabilitas tekanan darah untuk persiapan persalinan yang lebih lancar.

3. Menstabilkan hormon dalam tubuh

 

Saat hamil, hormon bisa naik turun secara drastis, lho, Bu. Hormon juga berpengaruh langsung pada kesehatan fisik serta psikis ibu hamil, terutama untuk membuat tubuh lebih siap menjelang hari persalinan.

4. Mengurangi nyeri dan kram

 

Khususnya pada bagian tubuh yang rentan mengalami hal ini seperti punggung, tangan dan kaki.

5. Membuat tidur lebih nyenyak

 

Pijat dapat menurunkan hormon kortisol atau hormon penyebab stres di dalam tubuh. Hal ini sangat efektif untuk mencegah overthinking menjelang persalinan.

6. Meningkatkan kebahagiaan

 

Rasa rileks yang Ibu dapatkan setelah pijat dapat merangsang hormon oksitosin di dalam tubuh, lho. Hormon penghasil kebahagiaan ini juga berdampak langsung pada produksi ASI sebelum melahirkan, sehingga ASI yang Ibu keluarkan akan lebih banyak nantinya.

Bagaimana tips pijat hamil yang aman dan nyaman?

 

1. Pilih posisi yang nyaman

 

Ibu hamil diperbolehkan melakukan pemijatan dengan posisi duduk atau berbaring menyamping. Tentu saja masalah posisi tidak boleh sembarangan karena jika salah, hal ini bisa berpengaruh pada terhambatnya aliran darah.

2. Gunakan bantal penyangga

 

Baik untuk posisi duduk atau berbaring menyamping, gunakan bantal untuk menyangga perut agar janin di dalam kandungan tetap nyaman. Ibu juga bisa menjepit bantal di antara dua betis agar posisi kaki tetap aman dan nyaman.

3. Gunakan minyak pijat alami

 

Agar tekanan pijat bisa diatur dengan mudah, gunakan minyak pijat yang alami dan aman untuk kehamilan. Minyak kelapa serta minyak zaitun adalah beberapa contohnya.

4. Minum susu hangat untuk relaksasi

 

Mengkonsumsi susu hangat setelah pijat sangat disarankan untuk memaksimalkan relaksasi. Terlebih lagi, susu juga akan membantu melengkapi nutrisi yang wajib dikonsumsi oleh ibu hamil, khususnya kalsium.

Seperti yang kita ketahui, kalsium memiliki peran yang sangat penting untuk kesehatan ibu hamil dan janinnya. Bagi ibu hamil, kalsium berperan menjaga kekuatan tulang dan otot agar tidak mudah rapuh. Selain itu, kalsium juga akan membantu Ibu menjaga kekuatan akar rambut yang umumnya mudah rontok selama kehamilan.

Sementara bagi janin di dalam kandungan, kalsium berperan penting bagi pertumbuhan struktur tulang, otot, serta gigi bayi. Bahkan, beberapa literatur juga menyebutkan kalsium juga penting untuk membangun kecerdasan bayi sejak dalam kandungan.

Enfamama A+ diformulasikan sebagai susu hamil tinggi kalsium. Susu ini bisa dikonsumsi dalam keadaan hangat ataupun dingin, tergantung selera Ibu!

Selain kaya kalsium, Enfamama A+ juga sudah dilengkapi dengan asam folat, zat besi, serta vitamin C yang sangat baik untuk kesehatan ibu hamil.

Yuk, konsumsi segelas Enfamama A+ setiap hari karena kenyamanan, selalu bermula dari pilihan Ibu.

Selamat mencoba ya, Bu!