Ibu pasti akan melakukan apa saja untuk memberikan yang terbaik, terlebih lagi dalam urusan melindungi dan menjaga si Kecil agar selalu dalam kondisi yang aman dan sehat. Di masa awal kehidupannya, selain membutuhkan ASI sebagai sumber nutrisinya, vaksin juga dikenal untuk membantu melindungi si Kecil dari berbagai macam penyakit.

Pentingnya vaksin untuk bayi dan balita

Cara kerja vaksin adalah dengan meniru terjadinya infeksi penyakit itu sendiri. Ketika vaksin disuntikkan atau diteteskan, sistem imun akan menganggap vaksin sebagai organisme asing yang akan menyerang tubuh. Sistem imun akan mengirimkan sel khusus untuk memberantas vaksin. Dari situ, sistem imun akan mengingat alias membentuk memori atas kejadian tersebut.

Hasilnya, sistem imun akan selalu bersiap atas serangan penyakit sebenarnya karena sudah “ingat” virus dan bakteri mana yang berbahaya dan perlu diberantas. Pemberian vaksin pada si Kecil akan menurunkan risiko si Kecil terserang penyakit di masa datang.

Jadwal vaksin

Vaksin yang diberikan pada si Kecil akan lebih dari 1 jenis, tetapi pemberian vaksin ini tidak diberikan semuanya setelah si Kecil lahir. Masing-masing diberikan pada waktu yang berbeda. Tentu Ibu tidak perlu khawatir untuk menghafal semua daftar vaksin karena dokter biasanya memberikan jadwal vaksin untuk si Kecil.

Berikut jadwal vaksin untuk si Kecil usia 0 hingga 18 tahun:

Berikut adalah beberapa keterangan dari imunisasi rekomendasi IDAI 2017:

  1. Vaksin hepatitis B (HB) terbaik diberikan dalam waktu 12 jam setelah bayi lahir. Apabila diberikan vaksin HB kombinasi dengan DTPw, maka jadwal pemberian di usia 2, 3, dan 4 bulan.

  2. Vaksin polio diberikan secara oral pertama kali setelah bayi lahir atau sebelum bayi dibawa pulang dari tempat bersalin. Vaksin polio selanjutnya saat bayi berusia 2, 3, dan 4 bulan bisa berupa vaksin oral maupun suntik. Namun, disarankan setidaknya mendapatkan 1 kali polio suntik.

  3. Vaksin difteri, tetanus, dan pertusis (DTP) pertama diberikan paling cepat usia 6 minggu. Dapat diberikan bersamaan dengan vaksin polio, HB, dan Hib di usia 2,3,dan 4 bulan. Untuk anak usia lebih dari 7 tahun vaksin yang diberikan adalah Td/Tdap.

  4. Vaksin BCG diberikan sebelum bayi berusia 3 bulan. Apabila bayi berusia lebih dari 3 bulan dianjurkan untuk melakukan uji tuberkulin dahulu sebelum vaksinasi BCG.

  5. Vaksin pneumonia (PCV) diberikan dalam 3 kali dosis dasar dan 1 kali dosis booster. Pada anak usia di bawah 1 tahun diberikan pada usia 2, 4 dan 6 bulan. Selanjutnya booster diberikan setelah usai 1 tahun.

  6. Vaksin rotavirus monovalen diberikan 2 kali, dosis pertama diberikan saat usia 6-14 minggu dan dosis kedua diberikan minimal 4 minggu berikutnya. Maksimal pemberian dosis kedua pada usia 24 minggu. Untuk, vaksin rotavirus pentavalen diberikan sebanyak 3 kali. Dosis pertama diberikan pada usia 6-14 minggu, dosis kedua dan ketiga diberikan dengan interval 4-10 minggu. Batas akhir pemberian di usia 32 minggu.

  7. Vaksin influenza diberikan setelah usia 6 bulan dan dilakukan pengulangan setiap tahun.

  8. Vaksin MR masuk dalam jadwal imunisasi rutin dan diberikan pada anak usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 SD/sederajat menggantikan imunisasi Campak.

  9. Vaksin HPV diberikan untuk remaja usia 10-13 tahun sebanyak 2 dosis dengan interval 6-12 bulan.

  10. Vaksin Japanese encephalitis (JE) diberikan mulai usia 12 bulan pada daerah endemis atau turis yang akan bepergian ke daerah endemis.

  11. Vaksin varisela diberikan setelah usia 12 bulan, terbaik pada usia sebelum masuk sekolah.

 

Referensi :

https://www.healthline.com/health/vaccinations/infant-immunization-sched...

https://www.prosehat.com/artikel/anaksehat/jadwal-imunisasi-anak-dan-bay...