Diet saat menyusui selalu menjadi perdebatan. Meski Ibu sudah tak sabar untuk mulai menurunkan berat badannya pasca melahirkan, di sisi lain Ibu tetap harus memenuhi banyak nutrisi demi ASI yang diberikan.

Apakah diet saat menyusui bisa dilakukan dengan aman? Lantas, adakah efeknya untuk kesehatan si Kecil yang masih menerima ASI dari kita?

Simak jawabannya di artikel berikut ini, ya, Bu!

Amankah diet saat menyusui?

Pada dasarnya, diet saat menyusui boleh saja. Asalkan, Ibu memilih cara diet yang aman untuk kesehatan Ibu serta si Kecil yang menerima ASI.

Memilih pola makan sehat dan berolahraga ringan secara rutin adalah kombinasi yang paling tepat. Ibu disarankan untuk tidak melakukan diet rendah kalori yang ekstrim, karena tentu hal ini akan berpengaruh pada produksi ASI.

Diet ekstrim tentu tidak akan diperbolehkan. Normalnya, penurunan berat badan setiap minggunya adalah 0,5-1 kg.

Jadi, tetap jalani dengan santai ya, Bu. Tidak perlu terburu-buru menargetkan penurunan berat badan. Sebab, ada si Kecil yang masih menggantungkan nutrisinya pada Ibu.

Jangan lupa untuk selalu mengkonsultasikan menu harian serta upaya diet Ibu ke dokter, ya.

Tips diet saat menyusui yang aman untuk Ibu dan si Kecil

 

1. Makan makanan sehat

 

Pilih makanan-makanan sehat yang dapat menyeimbangkan nutrisi serta kalori harian Ibu. Seperti beberapa jenis makanan berikut yang juga mudah dicerna oleh tubuh, antara lain:

Buah-buahan sebagai sumber vitamin

 

  • Ibu juga bisa mengonsumsinya dalam bentuk jus. Minum setidaknya dua kali setiap hari.

Kacang dan biji-bijian sebagai protein nabati

 

  • Pilih kacang-kacangan yang berwarna gelap seperti kacang merah yang kaya akan zat besi.

Gandum dan sereal sebagai sumber asam folat

 

  • Ini sangat baik untuk diet karena cukup mengenyangkan namun jumlah kalorinya sangat kecil. Selain itu, makanan ini juga kaya akan serat sehingga baik untuk saluran pencernaan Ibu.

Beras merah sebagai karbohidrat

 

  • Beras merah memiliki kandungan gula yang lebih sedikit sehingga aman untuk diet. Dengan beras merah, kebutuhan karbohidrat dan kalori Ibu tetap tercukupi untuk memaksimalkan produksi ASI.

Daging sebagai sumber zat besi

 

  • Vitamin B12 dan protein juga bisa Ibu dapatkan dari sini. Namun selama diet, pilih bagian daging yang tanpa lemak ya, Bu.

Ikan sebagai sumber energi

 

  • Ikan kaya akan lemak baik yang bagus untuk cadangan energi Ibu serta perkembangan otak bayi. Salah satu yang paling direkomendasikan adalah ikan salmon yang sangat kaya akan DHA.

Telur sebagai sumber protein

 

  • Telur memiliki struktur yang mudah dicerna oleh tubuh, lho, Bu. Telur juga banyak dijadikan menu diet. Pastikan pengolahannya selalu matang.

Sayuran hijau untuk vitamin dan antioksidan

 

  • Sayuran tentu sangat baik untuk melancarkan produksi ASI Ibu. Mengonsumsinya dalam jumlah banyak pun tidak masalah karena sayur memiliki nilai kalori yang rendah.

2. Konsumsi susu

 

Selain komponen makanan di atas, Ibu juga bisa mengganti cemilan ringan dengan minum susu. Pilih susu yang diformulasikan untuk ibu menyusui sehingga nutrisi Ibu tetap terpenuhi. Seperti Enfamama A+ yang di dalamnya memiliki nutrisi yang sangat kompleks, sehingga tetap bisa memenuhi kebutuhan kalori Ibu setiap hari.

Dengan formula tinggi asam folat, kalsium, zat besi, protein serta 7 vitamin dan 5 mineral, Enfamama A+ akan memenuhi kebutuhan nutrisi Ibu selama menyusui. Mengganti camilan ringan dengan segelas susu tentu saja disarankan. Nutrisi Ibu tetap tercukupi, produksi ASI tetap lancar, dan jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh Ibu lebih terkontrol dengan baik.

Dapatkan Enfamama A+ di sini ya, Bu!

3. Minum air putih

 

Konsumsi air putih tentu saja menjadi hal yang wajib. Hal ini ditujukan agar Ibu tidak dehidrasi, dan produksi ASI tetap lancar sebagaimana mestinya. Selain air putih, Ibu juga harus memenuhi asupan cairan tubuh melalui jus dan susu.

4. Hitung jumlah kalori yang masuk

 

Tak ada salahnya menghitung secara detail kalori dari setiap makanan yang Ibu konsumsi. Termasuk diantaranya, susu, jus, dan camilan ringan, ya!

Pada umumnya, wanita dewasa memiliki kebutuhan energi 2250 kalori per hari. Sementara untuk ibu menyusui, membutuhkan tambahan kalori lebih banyak yaitu sekitar 400-500 kalori.

Dengan begitu, kebutuhan kalori ibu menyusui ada di angka 2500-2700 kalori. Jika Ibu sedang merencanakan diet, jangan sampai kurang dari angka tersebut, ya, agar kesehatan Ibu serta produksi ASI tetap terjaga.

5. Olahraga ringan

 

Ibu bisa melakukan berbagai cara untuk berolahraga, seperti senam, jalan kaki, berenang, pilates, atau yoga. Selain menyehatkan badan, olahraga juga dinilai mampu mengurangi stres dan tekanan pikiran sehingga dapat membuat produksi ASI lebih lancar.

Naik turun tangga dan membereskan rumah juga bisa Ibu kategorikan sebagai olahraga, lho! Dengan bergerak, artinya ada sebagian kalori yang terbakar. Ibu disarankan untuk rutin melakukan olahraga pasca 40 hari persalinan. Jangan lupa, selalu konsultasikan dengan dokter terkait hal ini, ya. Nah, kira-kira, Ibu berencana memulainya kapan? Mulai dengan santai dan jangan tergesa-gesa, ya. Fokuskan untuk membangun hidup sehat sehingga penurunan berat badan yang ideal akan Ibu dapatkan dengan mudah.

Selamat mencoba tipsnya ya, Bu!