Salah satu perhatian utama bagi orangtua di era kebiasaan baru pandemi COVID-19 yaitu untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak. Daya tahan tubuh merupakan sistem yang kompleks dan saling berhubungan, serta terus berkembang seiring bertambahnya usia. Sistem ini bekerja melindungi tubuh dari paparan benda asing yang masuk ke tubuh, yang dapat menyebabkan penyakit dan infeksi.

Masa kanak-kanak merupakan masa terpenting dalam pembentukan daya tahan tubuh. Namun, dengan berakhirnya pemberian antibodi alami dari ASI dan pembentukan sistem imunitas anak yang belum sempurna, mereka menjadi lebih rentan terserang kuman, virus, dan bakteri.

Mungkin Anda tidak menyadari bila anak terinfeksi suatu penyakit, kekebalan tubuh mereka pun akan meningkat secara bertahap. Sebagai orangtua, Anda dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh mereka dengan memberikan suplementasi penguat daya tahan tubuh, dan melakukan beberapa aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat untuk anak.

Mulai dengan pola makan sehat dan seimbang

Vitamin dan mineral yang didapatkan anak dari makanan seperti buah dan sayur berperan penting dalam pembentukan sistem daya tahan tubuh mereka. Mulailah dengan memberikan makanan kaya akan nutrisi yang dapat meningkatkan daya tahan tubuhnya.

Beberapa nutrien yang harus Anda berikan untuk anak meliputi:

 

Kelompok Vitamin B atau Vitamin B kompleks: B1, B2, niasin, asam pantotenat, B6, biotin, B12 dan asam folat dibutuhkan untuk memproduksi sel darah merah yang sehat. Vitamin B juga dapat mendukung sejumlah fungsi metabolisme tubuh. Makanan yang mengandung vitamin B, yaitu daging tanpa lemak, unggas, ikan, susu, telur, roti, dan sereal.

Beta-Karoten: Beta-karoten merupakan antioksidan untuk memperkuat daya tahan tubuh, khususnya tubuh anak, dengan meningkatkan sel-sel yang melawan penyakit. Wortel, sayuran hijau, capsicum (paprika), jeruk, dan makanan plant-based (nabati) lainnya mengandung karotenoid yang tinggi. Cobalah sajikan salad mini dengan bahan-bahan tersebut untuk anak Anda yang sedang bertumbuh!

Probiotik: Probiotik merupakan bakteri hidup untuk mendukung fungsi pencernaan. Delapan puluh persen sistem kekebalan tubuh kita yang terdiri dari probiotik dapat ditemukan di usus. Pastikan anak Anda mengonsumsi makanan yang kaya akan probiotik seperti yoghurt. Dengan menjaga keseimbangan bakteri baik di usus akan membantu mencegah penyakit dan menjaga daya tahan tubuh anak secara optimal.

Prebiotik: Prebiotik merupakan makanan berserat tinggi yang baik untuk probiotik atau bakteri baik. Prebiotik dapat membantu meningkatkan keseimbangan mikroorganisme hidup dalam tubuh, sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan usus anak Anda. Lebih spesifiknya lagi, prebiotik merupakan nutrisi yang tidak bisa dicerna oleh tubuh manusia, tetapi dapat memicu peningkatan bakteri baik. Prebiotik dapat ditemukan dalam makanan berserat tinggi, seperti biji-bijian dan beberapa jenis sayuran hijau.

Vitamin A: Asupan nutrisi ini penting untuk menjaga kesehatan dan penglihatan yang baik, sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh anak. Nutrisi ini bisa ditemukan pada wortel, produk susu, telur dan ikan berminyak seperti salmon dan sarden.

Vitamin C: Vitamin C dianggap sebagai penguat daya tahan tubuh karena terlibat dalam fungsi sistem kekebalan. Beberapa fungsinya termasuk meningkatkan produksi sel darah putih untuk melindungi tubuh dari infeksi, dan sebagai antioksidan pelindung kulit. Vitamin C umumnya dapat ditemukan pada buah dan sayuran seperti jeruk, stroberi, brokoli, dan bayam.

Vitamin E: Beberapa penelitian membuktikan bahwa Vitamin E dapat meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh selama masa penuaan dan mengurangi kerusakan oksidatif yang dapat menyebabkan kanker dan asma. Makanan yang kaya akan vitamin E, yaitu minyak nabati, kacang-kacangan, biji-bijian dan sayuran hijau.

Zink: Zink merupakan mineral penting dalam fungsi sistem kekebalan tubuh. Zink dapat ditemukan dalam susu, kerang, kacang-kacangan, roti, dan sereal. Meskipun kerang memiliki kandungan zink yang tinggi, ibu hamil tidak dianjurkan untuk mengonsumsi kerang karena berpotensi mengandung zat merkuri yang tinggi.

Zat besi: Sebagai komponen penting dari hemoglobin (protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh), zat besi merupakan bagian penting dari perkembangan imunitas anak Anda. Asupan zat besi yang cukup dapat menghasilkan perkembangan kognitif yang positif pada anak. Zat besi terdiri dari dua bentuk, yaitu zat besi heme dan zat besi non-heme. Zat besi heme diserap lebih baik oleh tubuh, dan dapat ditemukan pada daging merah dan ikan. Sebaliknya, penyerapan zat besi non-heme dapat ditingkatkan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C (misalnya buah-buahan, seperti jeruk) dan membatasi asupan kafein (kopi & teh). Zat besi non-heme dapat ditemukan dalam telur, sayuran hijau, kacang lentil, dan kacang kedelai.

Bersepeda untuk meningkatkan daya tahan tubuh

Ajak anak untuk sering beraktivitas di luar ruangan. Namun, selalu imbau mereka untuk tetap mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi. Dengan begitu, anak tidak hanya mendapatkan udara segar dan manfaat dari berolahraga, mereka juga akan mendapatkan asupan Vitamin D yang cukup dari sinar matahari sebagai penguat imun tubuh alami. Perlu diketahui bahwa kadar vitamin D yang rendah sering dikaitkan dengan kondisi autoimun.

Selain itu, bersepeda merupakan salah satu cara terbaik untuk beraktivitas di luar ruangan yang menyenangkan dilakukan bersama keluarga. Jika anak Anda belum mengetahui cara bersepeda, ajari mereka untuk memulainya. Setelah itu, ajak anak bersepeda di sekitar rumah maupun fasilitas umum yang menyediakan jalur sepeda ramah anak.

Menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga

Terlepas dari anggapan bahwa anak-anak kerap menjalani hidup tanpa beban, mereka bisa saja merasa stres. Anak usia prasekolah mungkin akan merasa cemas bila terpisah dari orangtuanya. Anak yang lebih dewasa dapat merasa tertekan untuk menjadi berprestasi di sekolah atau saat beradaptasi dengan teman sebayanya11. Anak-anak lain mungkin ada yang mengalami masa-masa sulit, seperti masalah keluarga.  Bila mereka mengalami stres berkepanjangan, hal tersebut dapat memengaruhi daya tahan tubuhnya.

Sama seperti orang dewasa, anak juga memiliki respons yang sama terhadap stres: peningkatan hormon kortisol dan adrenalin. Peningkatan hormon stres yang berkepanjangan dapat memengaruhi respons imunitas. Studi menunjukkan bahwa paparan dini terhadap stresor kronis dapat mengakibatkan disregulasi imun atau kelainan yang dapat memicu respons imun yang tidak terkontrol.

Untuk membantu anak mengatasi stres, cobalah luangkan waktu bersama anak Anda. Ajak mereka mengobrol, atau sekedar duduk dan beraktivitas di ruangan yang sama. Ciptakan ruang yang memudahkan mereka untuk membicarakan masalahnya pada Anda. Hal ini tak hanya penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak, tetapi juga mampu menjaga hati dan pikiran anak.

Menari dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak

Olahraga merupakan cara meningkatkan daya tahan tubuh yang efektif. Olahraga secara teratur dapat meningkatkan aktivitas sel darah putih, yang dapat memperbaiki daya tahan tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan adanya peningkatan fungsi kekebalan tubuh pada anak-anak dengan penyakit serius setelah berolahraga.

Beraktivitas fisik juga melepaskan hormon endorfin (hormon yang mengurangi rasa sakit dan meningkatkan rasa senang) yang baik dalam mengelola stres. Hal ini akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak.

Menari bisa Anda pilih sebagai aktivitas olahraga yang akan membuat anak menjadi kreatif dan tetap aktif. Mainkan lagu favorit Anda dan mulailah menari bersama anak. Balita juga bisa mengikuti kelas menari bersama Ibu.

Siapa tahu, mungkin Anda akan mempelajari beberapa gerakan tarian baru dari si kecil!

Melakukan Meditasi

Praktik mindfulness seperti meditasi dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak. Meskipun butuh waktu beberapa saat, bila anak Anda sudah terbiasa melakukannya, meditasi mampu memberikan keajaiban dan meningkatkan kesejahteraan hidup anak.

Apa yang kita pikirkan dan rasakan dapat memengaruhi daya tahan tubuh melalui senyawa kimiawi dari otak. Oleh karena itu, berpikiran negatif dan merasa stres dapat merusak fungsi kekebalan tubuh.

Tak heran bila dokter anak merekomendasikan anak usia prasekolah untuk melakukan meditasi selama beberapa menit sehari. Sementara untuk anak usia sekolah dasar dapat bermeditasi selama 3 sampai 10 menit dan dilakukan dua kali sehari.

Anak-anak rentan terhadap infeksi tertentu seperti demam dan flu. Namun, melakukan aktivitas-aktivitas di atas dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh mereka, sehingga mereka dapat menikmati setiap momen dalam hidupnya. Selain meningkatkan daya tahan tubuh, mengajarkan anak akan pentingnya mengonsumsi nutrisi yang baik, berolahraga, mempraktikkan mindfulness, dan menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga juga akan memperpanjang usia mereka.

Ayo jadi bagian dari Golden Start Club by Enfa A+ dan dapatkan peluang memperoleh berbagai hadiah menarik seperti sampel gratis, voucher eksklusif, produk promosi, konsultasi dengan pakar dan masih banyak lagi! Segera daftar dan dapatkan informasi selengkapnya melalui tautan ini.

Referensi: