Apakah memberikan pilihan makanan untuk si kecil adalah ide yang bagus atau haruskah Ibu yang mengontrol menu makannya?

 

Membiarkan si kecil yang berusia 2 tahun untuk mengendalikan hidupnya akan membantu ia untuk mengembangkan kemampuannya sendiri. Makanan dan camilan adalah peluang yang ideal untuk memberikan kendali tersebut. Jadi, ia masih membutuhkan banyak bimbingan, bukan hanya mengenai apa saja yang menjadi pilihannya, tapi juga apakah pilihannya merupakan pilihan yang bijak dan baik untuk kesehatannya. Menawarkan terlalu banyak pilihan pada usia ini hanya akan membuat si kecil bingung dan ia tidak bisa membentuk pola makan yang seimbang.

Idealnya adalah dengan  membiarkan si kecil memilih namun tetap membatasi pilihannya. Misalnya, sajikan beragam makanan sehat pada waktu makan, dan biarkan ia memutuskan apa saja dan berapa banyak jumlah yang harus dikonsumsinya. Beri si kecil pilihan yang sama-sama bergizi, contohnya, “Kamu ingin makan malam apa, brokoli atau kembang kol?” “Apakah kamu mau makan biskuit persegi atau biskuit berbentuk ikan untuk camilan hari ini?” Ibu juga bisa melibatkan si kecil dalam memilih hal yang berhubungan dengan makanan, namun tidak ada kaitannya dengan gizi makanan, seperti, “Kita sebaiknya menggunakan serbet yang  berwarna putih atau biru ya?”

Dorong si kecil untuk mencoba makanan baru, tapi jangan memaksanya untukmemakan sesuatu yang tidak disukainya. Sangat penting bagi si kecil untuk merasa mandiri. Ibu sebaiknya bisa lebih sabar dan tidak perlu terlalu serius dalam menganggapi penolakannya itu.  Coba kenalkan kembali makanan yang telah ditolaknya dengan mengombinasikan dengan makanan favoritnya. Misalnya, membatasi jumlah makanan yang disukai si kecil agar ia cukup lapar untuk mencoba makanan yang baru.