Tahun-tahun awal kehidupan si Kecil sangat penting bagi kesehatan dan perkembangannya di kemudian hari. Salah satu alasan utamanya adalah cepatnya pertumbuhan otak yang dialaminya. Meskipun otak si Kecil terus berkembang, tahun-tahun pertama kehidupannya dapat membangun fondasi untuk pembelajaran dan kesehatannya di masa depan. Periode kritis pertama perkembangan otak ini dimulai sekitar usia 2 tahun dan berakhir sekitar usia 7 tahun. Lantas, bagaimana cara Ibu bisa membantu agar otak anak encer dan pintar di periode kritis pertumbuhannya?

4 Area Utama Perkembangan Anak

Perkembangan anak bisa dilihat dari empat area utama, yaitu:

  1. Perkembangan motorik (fisik), yaitu perkembangan yang melibatkan perubahan fisik, termasuk pertumbuhan ukuran dan kekuatan, serta perkembangan baik motorik kasar (misalnya berjalan, berlari, melompat, menendang, dsb), maupun motorik halus (misalnya menggunakan sendok, menuangkan susu ke dalam gelas, dan mencuci tangan mereka).
  2. Perkembangan bahasa dan komunikasi bergantung pada area perkembangan lainnya. Kemampuan anak untuk berkomunikasi dengan orang lain tumbuh sejak masa bayi, antara lain mengucapkan bunyi, berkomunikasi secara verbal dan non-verbal, memahami kata-kata, dan menyusun kalimat.
  3. Perkembangan sosial dan emosional mencakup pemahaman dan pengendalian emosi anak. Ketika kemampuan ini berkembang, si Kecil mulai bisa mengidentifikasi apa yang orang lain rasakan, mengembangkan kemampuan untuk bekerja sama, dan menunjukkan empati.
  4. Perkembangan kognitif meliputi perkembangan intelektual dan kreativitas. Perkembangan otak merupakan bagian dari perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana kecerdasan anak tumbuh, dan mencakup keterampilan berpikir, belajar, dan memecahkan masalah. Keterampilan ini memengaruhi semua bidang perkembangan lainnya.

Bagaimana Ibu Bisa Mendukung Perkembangan Otak Anak?

Seperti telah disebut di atas bahwa perkembangan otak merupakan bagian dari perkembangan kognitif, dan memengaruhi semua bidang perkembangan lainnya. Karena itu, penting untuk menaruh perhatian khusus pada perkembangan otak. Dengan menemukan cara agar otak anak encer dan pintar, Ibu juga membantu memberi pondasi untuk pendidikan holistik bagi si Kecil.

Ada tiga poin utama yang bisa Ibu lakukan memaksimalkan periode kritis pertumbuhan si Kecil untuk perkembangan otaknya:

1. Pendampingan orang tua

Pengalaman sehari-hari membantu membentuk otak anak, dan orang tua merupakan lingkungan paling dekat dengan si Kecil. Anak-anak membutuhkan orang tua untuk merespon mereka dengan perhatian yang penuh kasih sayang, hangat, dan konsisten, sehingga mereka merasa aman.

2. Bersosialisasi/berinteraksi dengan lingkungan sekitar

Ibu mungkin ingin anak-anak bisa segera mengingat kata-kata dan angka-angka. Tapi kita tidak boleh mengabaikan kecerdasan emosional dan sosialnya. Kemampuan anak untuk cepat menyerap keterampilan selama periode kritis perkembangan otak ini harus dimanfaatkan untuk melatih kecerdasan emosional dan sosialnya. Ibu tentu ingin si Kecil mampu tumbuh dengan kebaikan, empati, dan kerja tim, bukan?

Baca juga: Tips Parenting untuk Melatih Keterampilan Sosial Si Kecil

3. Aktivitas/permainan yang menyenangkan dan menstimulasi, sebagai salah satu cara agar otak encer dan pintar

Para ahli di bidang pendidikan mengatakan bahwa anak-anak belajar paling efektif melalui permainan. Permainan ini tidak berarti Ibu harus membelikannya alat atau gawai yang mahal dan besar, namun bisa dilakukan sesederhana permainan di bawah ini:

  • Balok, permainan sederhana yang sudah ada sejak Ibu kecil ini ternyata bisa melatih anak bereksperimen, dan mengasah keterampilan logisnya.
  • Pasir dan air. Selain mudah dicari, alat bantu permainan ini mengajak si Kecil belajar tentang tekstur dan bentuk, juga melatih keterampilan sensoriknya.
  • Ikuti aku (follow the leader). Permainan sederhana ini ternyata fungsinya untuk melatih kemampuan berbahasa, lho.
  • Bermain kostum. Tak perlu kostum khusus yang mahal, Ibu bisa berkreasi dengan sarung atau selimut dan topeng karton untuk mengubah si Kecil menjadi pahlawan super. Permainan ini membantu mengembangkan imajinasi, pemikiran kreatif, dan kontrol impuls si Kecil.
  • Masak-masakan. Permainan favorit Ibu sewaktu kecil ini ternyata membantu mengembangkan keterampilan pra-literasi si Kecil (memahami bahasa lisan, mengenali kata dan bunyi-bunyian, mengenali alfabet atau huruf).
  • Petak umpet. Permainan tradisional yang satu ini dapat membantu mengembangkan keterampilan navigasi, pemetaan, dan kecerdasan spasial si Kecil.

Nah, untuk melengkapi pendampingan Ibu, dan metode belajar sambil bermainnya, jangan lupa berikan si Kecil New Enfagrow A+ Neurapro dengan formula MFGM Pro. Dengan 2X manfaat nutrisi MFGM & DHA, mendukung perkembangan koneksi sel otak yang berperan untuk meningkatkan konsentrasi, keterampilan motorik, dan komunikasi, yang merupakan perkembangan penting dalam kemampuan belajar si Kecil.

 

Sources:

  1. Early Brain Development and Health. Cdc.gov. (2021). Retrieved 18 February 2022, from https://www.cdc.gov/ncbddd/childdevelopment/early-brain-development.html
  2. Why Ages 2-7 Matter So Much for Brain Development. Edutopia.org. (2020). Retrieved 18 February 2022, from https://www.edutopia.org/article/why-ages-2-7-matter-so-much-brain-devel...
  3. Major Domains in Child Development. Verywellfamily.com. (2021). Retrieved 18 February 2022, from https://www.verywellfamily.com/definition-of-domain-3288323
  4.  What Is Cognitive Development. Helpmegrowmn.org. (ND). Retrieved 18 February 2022, from https://helpmegrowmn.org/HMG/HelpfulRes/Articles/WhatCognitiveDev/index....
  5.  Your baby’s brain: How parents can support healthy development. Caringforkids.cps.ca. (2017). Retrieved 18 February 2022, from https://caringforkids.cps.ca/handouts/pregnancy-and-babies/your_babys_brain
  6. Brain-building fun: 6 activities for toddlers and preschoolers. Babycenter.com. (ND). Retrieved 18 February 2022, from https://www.babycenter.com/toddler/playtime/brain-building-fun-6-activit...
  7.  Pra Literasi untuk Anak Usia Dini. paudpedia.kemdikbud.go.id. (2021). Retrieved 18 February 2022, from https://paudpedia.kemdikbud.go.id/berita/pra-literasi-untuk-anak-usia-di...