Lebih Dekat dengan Si Kecil Melalui Permainan “Cilukba”

Dunia Si Kecil Saat Berusia 8 bulan

Dunia menjadi semakin terbuka dan si kecil siap untuk mengeksplorasi dunianya. Pada tahap ini, perkembangan otaknya mengubah si kecil menjadi semakin percaya diri dan selalu penasaran terhadap sekitar—ia menjadi gesit dan lincah begitu ia tahu ke mana ia akan merangkak! Mulailah bermain dengannya dan berikan nutrisi yang seimbang. Dengan begitu, Ibu akan mendorong perkembangan si kecil.

Tak perlu khawatir apabila si kecil belum memperlihatkan kemajuan pada masa yang seharusnya. Bisa jadi ia sedang belajar satu kemampuan baru dan belum memperlihatkan kemampuan lain sampai ia benar-benar menguasai kemampuannya tersebut. Dan baru akan terlihat satu atau dua bulan kemudian. Ini merupakan tahapan yang normal.

Inilah beberapa perkembangan si kecil pada masa delapan bulan pertama

 

Kognitif

Pada tahap ini, perkembangan mata si kecil semakin meningkat sehingga ia bisa mengenali orang-orang serta benda. Ia bahkan sudah mulai bisa mengenali namanya dan menoleh saat dipanggil. Ia juga mulai bereksperimen dengan object permanence suatu keadaan dimana si kecil mengetahui bahwa orang atau benda itu masih tetap ada meskipun tidak terlihat/tersembunyi. Saat ia menjatuhkan benda, si kecil mengetahui bahwa benda itu masih ada di sekitarnya dan berusaha untuk menggapai benda tersebut.

Saat bermain ‘cilukba’, si kecil bisa mengenali dan mengerti bahwa wajah Ibu tersembunyi di balik tangan dan ia akan terlihat antusias untuk bisa melihat wajah itu kembali. Bentuk antusiasme ini juga berarti bahwa anak mengetahui bahwa Ibu masih ada walaupun berada di luar jangkaun penglihatannya.

Perkembangan otaknya, membuat si kecil mulai menyadari bahwa ia bisa berbuat sesuatu (contohnya: si kecil berpikir, “Kalau aku pencet ini, pasti nanti akan muncul mainan kesukaanku”).

Motorik

Begitu si kecil sudah bisa duduk sendiri, ia akan bereksperimen dengan keseimbangan dan kekuatannya. Ia akan memilih benda seperti mainan dan berusaha untuk menggapainya. Tentunya Ibu akan merasa sulit menahan keinginan untuk menolongnya dengan langsung memberikan mainan tersebut. Tapi daripada melakukan itu, mengapa tidak membuat permainan saja. Ibu letakkan mainan di mana si kecil masih bisa menjangkau lalu semangati dia untuk berusaha mengambil mainan tersebut.

Biasanya si kecil akan berguling atau bergeser sampai ia siap untuk merangkak. Ini adalah sebuah kemajuan untuk Keterampilan Motorik Halus (menggunakan kedua tangan) dan Keterampilan Motorik Kasar (menggunakan anggota tubuh-lengan dan kaki). Mungkin masih belum maksimal, tapi gerakan tangannya sudah semakin terkoordinasi dengan baik. Ia belajar untuk mengambil benda kecil dengan jarinya seperti jepitan. Kemampuan barunya ini membuat si kecil bisa meraih dan memegang benda-benda lainnya.

Kemampuan Komunikasi 

Walaupun belum bisa mengucapkan atau berbicara dengan benar, si kecil bisa berinteraksi dengan Ibu. Ia belajar dengan memperhatikan Ibu saat berbicara. Si kecil akan mengoceh apapun yang dapat meningkatkan kemampuan bicaranya dan berusaha menirukan perkataan Ibu. Coba perhatikan saat si kecil berceloteh, lalu diam seakan memberi giliran berbicara untuk Ibu, lalu kemudian ia berceloteh kembali.

Untuk mendorong kemampuannya ini, sering-sering mengobrol/berbicara dengan si kecil ajukan pertanyaan, ceritakan padanya apa yang sedang Ibu lakukan, bacakan buku, dan perhatikan responnya. Celotehannya akan semakin membaik dan ia akan berusaha menirukan kata-kata yang Ibu ucapkan. Saat ia ingin sesuatu, ia akan menunjuk, merangkak atau melakukan gerakan tubuh terhadap benda yang diinginkannya ini merupakan salah satu cara si kecil berkomunikasi.

Kemampuan sosial/beradaptasi

Si kecil bisa mengenali wajah-wajah yang sering berada di sekitarnya. Ia akan bersemangat saat bertemu wajah yang dikenalinya, tapi juga bisa takut atau cemas saat melihat wajah yang asing baginya, seperti tetangga atau pengasuh baru reaksi yang dikenal dengan stranger anxiety. Dalam situasi seperti ini, Ibu bisa menenangkan si kecil dengan menggendongnya serta memperkenalkannya perlahan kepada ‘orang baru’ itu.