Tumbuh kembang anak dapat ditunjang melalui makanan yang mereka konsumsi. Maka dari itu, pemberian makanan tak boleh asal-asalan dilakukan. Yuk, simak tips dari jenis makanan harian sampai tentang susu bebas sukrosa atau rendah laktosa.

Tips memberi makan anak untuk orangtua baru

Nutrisi yang baik memberikan anak kesempatan untuk tumbuh sehat. Nutrisi yang diterima juga menjadi tenaga untuk bermain, belajar, dan beraktivitas bersama keluarga atau teman. Memenuhi kebutuhan nutrisi dapat dilakukan melalui makanan sehat dan susu formula bebas sukrosa. Namun, ada hal-hal lain yang juga harus diperhatikan oleh orangtua.

Makanan pokok, sayur, buah, protein, dan susu

Dalam memberi makan sehari-hari untuk anak, lima jenis kelompok makanan ini sebaiknya ada di piring si Kecil:

  • Makanan pokok
  • Sayuran
  • Buah-buahan
  • Makanan berprotein (nabati dan hewani)
  • Olahan susu

Contoh makanan pokok dapat berupa nasi, pasta, dan roti. Makanan pokok yang baik adalah nasi atau roti yang terbuat dari gandum utuh. Alasannya karena gandum utuh mengandung serat yang baik untuk pencernaan serta mengurangi risiko penyakit, seperti diabetes atau masalah jantung.

Kemudian, olahan susu membantu memenuhi kebutuhan kalsium anak. Ibu dapat menyediakan susu formula sesuai kebutuhan anak, misalnya bebas sukrosa jika tidak ingin anak terlalu banyak mengonsumsi gula atau rendah laktosa apabila anak mengalami intoleransi laktosa. Keju dan yoghurt juga dapat menjadi pilihan lain untuk produk olahan susu.

Selanjutnya, sayuran dan buah-buahan merupakan makanan yang sangat baik bagi tubuh. Jenis-jenis makanan ini memberikan tubuh vitamin, mineral, dan serat yang baik bagi tubuh si Kecil. Alhasil, jangan lupa menyajikan bayam, brokoli, wortel, tomat, hingga buncis sebagai pilihan sayuran untuk keluarga. Untuk buah-buahan, pilih yang mudah ditelan oleh anak, seperti jeruk, apel, dan pisang.

Yang tak kalah penting adalah jangan lupa menyajikan makanan berprotein bagi si Kecil. Makanan berprotein, baik hewani atau nabati, membantu menjaga kesehatan jaringan tubuh. Oleh sebab itu, pastikan anak mengonsumsi daging sapi, unggas, olahan laut atau telur untuk protein hewani. Untuk protein nabati, tahu, tempe, dan kacang-kacangan dapat menjadi pilihan bagi keluarga.

Penyajian makanan harian yang sehat dan bervariasi

Setelah mengenal jenis makanan yang sebaiknya ada di piring anak, ikuti panduan MyPlate yang dibuat oleh Kementerian Pertanian Amerika Serikat (USDA) dalam menyajikan makanan tersebut:

  • Setengah piring anak harus diisi oleh sayuran dan buah-buahan
  • Isi piring harus bervariasi
  • Pilih makanan pokok yang terbuat dari gandum utuh, seperti nasi cokelat atau roti gandum
  • Memakai peralatan makan untuk anak-anak untuk menghindari menyajikan porsi makanan yang berlebihan
  • Berikan susu sesuai keperluan, seperti bebas sukrosa atau rendah laktosa dan air daripada minuman dengan pemanis buatan

Pilih lemak sehat, bukan menghindari lemak

Orangtua sebaiknya tidak asal-asalan membatasi asupan lemak anak. Lemak tetap dibutuhkan untuk perkembangan saraf dan otak bayi. Ibu perlu membatasi lemak pada anak di atas 2 tahun, khususnya jika Ibu diberi saran oleh dokter.

Oleh karena itu, daripada membatasi lemak, lebih baik memilih sumber lemak yang sehat, yaitu lemak tak jenuh. Sumbernya dapat berupa:

  • Daging ikan dan olahan laut
  • Kacang-kacangan, seperti walnut dan almond
  • Alpukat
  • Mengolah makanan dengan minyak zaitun atau olive oil

Apabila ingin menyajikan daging, seperti sapi atau unggas, pilih bagian yang tanpa lemak, seperti daging ayam tanpa kulit.

Awasi konsumsi gula

Gula alami, seperti di buah dan susu, berbeda dengan gula tambahan. Terlalu banyak gula tambahan tidak baik bagi kesehatan anak, seperti memicu obesitas. Hindari memberikan makanan atau minuman dengan gula tambahan. Contoh dari gula tambahan adalah:

  • Gula pasir
  • Gula merah
  • Madu

Gula tambahan mudah ditemukan pada makanan, seperti saus, makanan beku, makanan cepat saji, atau minuman manis. Ibu juga dapat berkonsultasi dengan dokter jika ingin menggunakan susu bebas sukrosa sebagai pilihan susu formula untuk si Kecil.

Pilih susu formula yang tepat

Mengingat susu merupakan salah satu sumber nutrisi tambahan yang baik untuk anak, orangtua harus cermat dalam memilih susu anak. Pilih susu pertumbuhan yang sesuai dengan kebutuhan atau kondisi anak. Misalnya, apabila anak didiagnosis intoleransi laktosa, maka pilih susu yang bebas atau rendah laktosa.

Ibu juga dapat memilih susu pertumbuhan yang tidak hanya kaya akan nutrisi, tapi juga tidak mengandung sukrosa atau gula. Dengan begitu, konsumsi gulanya dapat dijaga.

Singkat kata, hal utama dalam memberi makan anak adalah makanan harus bergizi dan bervariasi. Kemudian, walaupun makanan tertentu tidak baik, bukan berarti mereka tidak boleh dikonsumsi. Lebih tepatnya, makanan yang tinggi kandungan gula tambahan sebaiknya diawasi konsumsinya.

Maka dari itu, menjaga konsumsi gula dapat menjadi alasan jika si Kecil hendak diberikan makanan manis oleh kerabat yang berkunjung. Pastikan juga ia tidak makan berlebihan dan menolak dengan sopan camilan dari orang lain jika sudah waktunya si Kecil makan atau minum susu.

 

Referensi