Apa yang si Kecil pelajari di usia dini, akan menuai hasilnya ketika ia beranjak besar. Itulah pentingnya pendidikan karakter anak, agar ia dapat menjalani kehidupan dengan baik dan percaya diri di masa mendatang. Orangtua dapat memulai pendidikan karakter dan menggali potensi anak sejak dini melalui kegiatan atau hobi. Di samping itu, orangtua juga perlu tahu tolok ukur atau ciri-ciri anak yang percaya diri.

Yuk, cari tahu selengkapnya di bawah.

Mengapa orangtua perlu menggali potensi si Kecil?

Setiap anak memiliki bakat yang berbeda. Bakat bisa saja ditelusuri dari hal yang paling suka dilakukan si Kecil. Namun, untuk mengetahui apa persisnya potensi anak, orangtua juga perlu ikut turun mengeksplorasi kemampuannya.

Ketika orangtua menemukan potensi anak dan memberinya dukungan, hal ini akan menumbuhkan rasa percaya diri mereka. Orangtua dapat membantu dengan beragam kegiatan atau hobi untuk mengetahui di mana kira-kira kemampuan si Kecil.

Namun, dalam prosesnya, ada baiknya orangtua tidak memaksakan hal tertentu untuk si Kecil. Misalnya, memaksa ia bisa bermain bola atau memainkan piano. Karena setiap anak memiliki bakat dan keunikan yang berbeda. Biarkan bakatnya ditemukan secara bertahap melalui eksplorasi berbagai kegiatan.

Berdasarkan laman Psychological Science, jika anak melakukan kegiatan atau hobi kesukaannya, ia akan melakukannya dengan semangat. Ia akan terus maju dan berkembang melakukan hal yang disukainya. Misalnya, si Kecil suka menggambar bunga di pot. Rasa semangat dan percaya dirinya tumbuh ketika orangtua turut serta memberikan pujian. Mungkin suatu saat ia dapat menggambar pepohonan di hutan dengan sungai mengalir.

Melalui eksplorasi kegiatan, anak juga bisa sekaligus memperoleh pendidikan karakter. Pendidikan karakter dapat mengasah kemampuan kognitif, membangun mental, meningkatkan kemampuan sosial, serta emosionalnya.

Mengapa ini penting? Pendidikan karakter dapat menempa kepribadian, kemandirian, kedisiplinan, serta tanggung jawab si Kecil ketika di masa mendatang.

Jadi, menggali potensi dan memberi pendidikan karakter bagi anak, dapat menumbuhkan kepercayaan dirinya dalam melakukan berbagai hal di kesehariannya. Termasuk ketika ia menjadi bagian dari warga global pada masa mendatang, di mana komunikasi dan kepercayaan diri menjadi nilai penting.

Ide hobi atau kegiatan untuk pendidikan karakter dan gali potensi si Kecil

Saat mendampingi si Kecil bertumbuh dan berkembang, mungkin saja orangtua bingung bagaimana cara menggali potensi si Kecil. Apa hal pertama yang perlu dilakukan dan kapan tepatnya?

Berdasarkan laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, penerapan karakter ini bisa dilakukan ketika anak duduk di taman kanak-kanak. Orangtua bisa mulai menggali potensi dan kepercayaan diri anak melalui hobi atau kegiatan berikut ini:

1. Membaca buku

Kapan terakhir kali Ibu membacakan dongeng bersama si Kecil? Melalui dongeng atau buku cerita, anak bisa belajar banyak hal, seperti mengenal emosi dan karakter di dalam buku. Membiasakan membaca buku bersama anak bisa menumbuhkan moral dengan memahami nilai-nilai yang ada pada buku.

Berdasarkan Journal of Education and Practice, buku cerita merupakan media pendidikan karakter anak yang efektif. Berbagai cerita yang dibaca bisa memacunya berpikir dan mulai memahami konteks kehidupan di dalam cerita.

Pemahaman mengenai konteks kehidupan menjadi bekalnya nanti ketika ia memasuki masa remaja dan dewasa. Terutama dalam berbicara, berpikir, serta mengambil keputusan.

2. Main rumah-rumahan

Hampir setiap anak suka sekali main rumah-rumahan. Permainan ini mudah dilakukan karena ia sering mengamati keseharian orangtuanya. Misalnya, bagaimana Ibu memasak dan menyiapkan makanan di dapur. Lalu menirukan Ayah yang berbicara di telepon mengurus pekerjaan, termasuk bagaimana kedua orangtua mengasuhnya dengan penuh cinta.

Main rumah-rumahan merupakan salah satu upaya pendidikan karakter si Kecil. Ia akan mengenal berbagai peran di dalam keluarga. Mulai dari rumah, anak sudah dapat membentuk karakternya. Maka, orangtua perlu mendampinginya selama anak juga melakukan eksplorasi.

3. Main musik atau menyanyi

Apakah si Kecil suka mengikuti ritme dan bergumam sesuai dengan lagu yang mengalun? Setiap kali orangtua atau anggota keluarga lain bermain musik, ia mulai penasaran ingin mencobanya. Mungkin saja, ketika Ibu memberi kesempatan bernyanyi, ia melakukannya dengan senang hati. Siapa tahu anak bersuara merdu.

Tak ada salahnya coba mengeksplor berbagai jenis alat musik. Orangtua juga bisa mulai mengajarkan untuk bermain musik atau meminta anggota keluarga lainnya untuk mengajari si Kecil ketika ia menunjukkan minat yang besar.

4. Menggambar atau membuat kriya

Sebagian anak suka sekali mencoret-coret kertas putih bahkan dinding dengan krayon warna. Mulai dari gambar orang-orangan, pemandangan, hewan, atau tumbuhan. Nah, cobalah sesekali untuk mengajak ia menggambar apapun di atas kertas, kemudian mewarnai.

Tak harus menggambar, orangtua bisa mengajak anak membuat kriya dengan plastisin atau lilin mainan. Mainkan plastisin hingga membentuk sesuatu, seperti ikan, kucing, piring, atau benda-benda yang diinginkan anak. Kegiatan seni ini bisa mengasah potensi atau bakat si Kecil.

5. Bercerita dengan bahasa asing

Saat ini, banyak orangtua yang mulai mengajari si Kecil bahasa Inggris sejak dini. Ini dilakukan agar anak mudah berkomunikasi saat ia mulai masuk ke lingkungan sosial yang lebih luas, misalnya di dunia global.

Cobalah sediakan waktu dan berikan ruang si Kecil bercerita dengan menggunakan bahasa asing. Metode ini juga dapat menjadi bagian dari pendidikan karakter si Kecil. Anak akan mengolah cara berpikirnya saat berbicara, serta dapat meningkatkan kepercayaan dirinya.

Di samping itu, menurut laman Lead with Languages, belajar bahasa asing dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak, seperti pemecahan masalah, berpikir kritis, meningkatkan memori, serta konsentrasi.

Ciri-ciri jika anak mulai tumbuh percaya diri

Dari berbagai kegiatan yang disebutkan, tentunya akan membantu anak menggali potensi mereka demi pembentukan karakter mereka. Penting bagi orangtua untuk tahu apakah si Kecil termasuk orang yang percaya diri atau bukan.

Berdasarkan Kids Health, berikut ciri-ciri anak yang percaya diri:

  • Memahami kalau dirinya disukai dan diterima
  • Percaya bahwa ia bisa melakukan hal tertentu
  • Merasa bangga ketika ia bisa melakukan sesuatu
  • Berpikir positif
  • Dapat menghargai diri mereka

Kepercayaan diri ibarat fondasi ketika mereka hidup di tengah lingkungan sosial. Dengan bekal percaya diri, anak juga tidak mudah putus asa ketika mengalami kegagalan. Ia akan terus berusaha dan mencoba, meskipun ada rintangan yang menyertai.

Yuk, tetap pacu si Kecil bereksplorasi untuk memupuk potensi dan kepercayaan dirinya. Dengan begitu, ia dapat berkembang dan siap menjadi bagian dari warga global.

 

Referensi: