Diare pada si Kecil memang mengkhawatirkan ya, Bu. Hal ini bisa memicu dehidrasi berlebih pada si Kecil, dan menyebabkan komplikasi penyakit lainnya jika tidak ditangani sesegera mungkin.

Bagaimana gejala diare pada si Kecil?

 

Mungkin Ibu terkadang bingung membedakan antara diare dengan feses bayi yang lebih lunak dari biasanya. Berikut adalah tolak ukur gejala diare yang dialami oleh si Kecil:

  • Frekuensi buang air besar lebih sering
  • Tekstur feses lebih cair
  • Si Kecil tampak lemas dan sering rewel
  • Susah makan dan minum
  • Jarang buang air kecil, dan urin lebih bau dari biasanya
  • Mata cekung dan terlihat lelah

Jika si Kecil mengalami kondisi di atas, Ibu wajib waspada karena hal tersebut juga menunjukkan tanda bayi dehidrasi ringan. Apabila kondisi ini tidak segera ditangani, dehidrasi bisa menyebabkan risiko kejang-kejang, sesak napas, hingga kematian.

Kapan Ibu harus membawa si Kecil ke dokter?

Segera bawa si Kecil ke dokter apabila gejala diare disertai dengan:

  • Sakit perut atau perut kembung
  • Warna feses berubah menjadi gelap
  • Terdapat darah atau cairan putih di feses si Kecil
  • Muntah berlebihan
  • Demam di atas 37 derajat Celcius

Apa penyebab utama diare yang dialami si Kecil?

Diare yang dialami oleh si Kecil bisa disebabkan oleh berbagai faktor, lho, Bu. Faktanya, dari setiap faktor yang ada, Ibu juga bisa melakukan tindakan pencegahan agar risiko si Kecil terkena diare bisa diantisipasi sejak dini.

Yuk, simak penyebab serta cara pencegahan diare pada anak di bawah ini!

1. Infeksi virus, bakteri, dan kuman parasit

Hal ini bisa terjadi karena kontak si Kecil dengan makanan, minuman, atau permukaan benda-benda yang bersentuhan langsung dengan kulit serta mulut si Kecil. Untuk itu, selalu perhatikan kebersihan ya, Bu!

Kebersihan seolah menjadi hal yang paling utama untuk mencegah diare. Ibu wajib memperhatikan tingkat kebersihan saat mengolah makanan atau susu yang akan dikonsumsi si Kecil.

Perhatikan juga kebersihan tangan Ibu sebelum mengolah makanan. Mencuci tangan dan double cleansing dengan Dettol Instant Hand Sanitizer adalah solusinya.

Selain itu, untuk meminimalisir kuman serta bakteri masuk ke dalam tubuh si Kecil, pastikan juga kebersihan benda-benda yang kontak langsung dengannya. Mulai dari botol susu, mainan, dot, hingga peralatan makan.

Dettol Anti Bacterial Wet Wipes bisa membantu Ibu membersihkan permukaan benda-benda tersebut dengan cepat. Setiap usapannya mampu mematikan bakteri dan kuman sehingga permukaan benda tersebut bisa steril dan bersih.

Lakukan ini secara rutin ya, Bu. Ini adalah hal yang mendasar, namun pentingnya luar biasa!

2. Alergi makanan atau obat

Tinjau ulang menu makanan yang dikonsumsi si Kecil sebelum gejala diare muncul. Bisa jadi, diare disebabkan karena si Kecil tidak cocok terhadap unsur makanan tersebut.

Apabila si Kecil masih mengonsumsi ASI secara penuh, periksa juga makanan apa saja yang Ibu konsumsi sebelumnya. Jika ditinjau ke belakang tidak ada menu baru yang diadaptasikan pada si Kecil, maka bisa dipastikan diare disebabkan oleh faktor lainnya.

Namun, Ibu dianjurkan untuk memberikan makanan padat pada si Kecil (jika si Kecil berusia di atas 6 bulan) untuk menstabilkan nutrisi di dalam tubuhnya, ya. Pastikan juga asupan cairan untuk tubuh si Kecil selalu terpenuhi, baik dari ASI ataupun air putih.

3. Intoleransi laktosa

Laktosa adalah sumber karbohidrat yang ada di dalam susu, baik ASI ataupun susu formula. Namun faktanya, tidak semua anak bisa mencerna laktosa dengan baik, lho, Bu.

Ibu perlu menganalisis bagaimana kemampuan si Kecil mencerna laktosa. Jika si Kecil selalu menunjukkan reaksi tidak wajar setelah mengonsumsi susu, Ibu bisa memastikannya segera ke dokter anak apakah si Kecil mengalami intoleransi laktosa atau tidak.

Jika si Kecil positif mengalami intoleransi laktosa, dokter biasanya akan merekomendasikan susu dengan formula khusus yang lebih ramah untuk tubuhnya.

Tapi Ibu tak perlu khawatir, intoleransi laktosa bisa pulih seiring dengan berjalannya waktu, kok. Hal ini disebabkan karena pada akhirnya tubuh si Kecil akan memproduksi enzim laktase sehingga nantinya laktosa bisa dicerna lebih cepat.

4. Salah takaran saat menyeduh susu

Jika si Kecil mengonsumsi susu formula, pastikan Ibu meracik susu sesuai dengan takaran yang tertera di kemasan, ya! Salah takaran bisa menyebabkan muntah-muntah, konstipasi, hingga perut kembung pada si Kecil. Diare yang dialami si Kecil juga bisa disebabkan karena ketidakcocokan formula susu. Dokter biasanya akan mencari tahu susu formula apa yang lebih cocok untuk perut si Kecil.

Ya, diare pada anak adalah hal yang bisa dicegah sejak awal. Tentu, Ibu akan melakukan yang terbaik agar si Kecil tidak mengalaminya.

Dettol akan selalu menemani Ibu dalam menjaga kebersihan untuk diri sendiri serta kehidupan si Kecil. Sebab, langkah yang besar selalu dimulai dari hal sederhana, bukan?

Tetap sehat dan bahagia, ya, Bu!