IQ umumnya merupakan bawaan anak sejak lahir atau dari gennya. Sementara kecerdasan sosial (social intelligence), sebagian besar diperoleh dengan cara dipelajari. Kecerdasan sosial bisa dikembangkan dari pengalaman berinteraksi dengan orang lain. Keterampilan sosial akan lebih penting perannya bagi kebahagiaan anak dibandingkan dengan kesuksesan akademis, kesuksesan finansial, atau ukuran kesuksesan konvensional lainnya. 

Apa Itu Kecerdasan Sosial?

Kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial selalu berjalan beriringan, hingga seringkali orang sulit membedakan yang satu dengan yang lainnya.

  • Kecerdasan emosional mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosinya sendiri. Jika mereka dapat mengartikulasikan bagaimana perasaan mereka, misalnya saat marah atau stres, mereka dapat mencoba untuk mengubahnya dan membuat diri mereka merasa lebih baik.
  • Kecerdasan sosial berkaitan dengan bagaimana seseorang mengenali, memahami, dan merespons emosi dan perasaan orang lain, dan bagaimana mereka menggunakannya untuk membangun dan mempertahankan hubungan mereka dengan orang lain.

Aspek-aspek Kecerdasan Sosial

Kecerdasan sosial mungkin akan terlihat berbeda di daerah-daerah yang berbeda karena ada pengaruh budaya dan demografi. Namun, ada beberapa aspek kecerdasan sosial yang akan selalu sama, yaitu:

  • Empati: Empati menentukan seberapa baik seseorang bisa memahami beragam perspektif orang lain, bahkan jika mereka tidak memiliki latar belakang yang sama dengan mereka.
  • Rasa hormat (respect) berarti menyesuaikan gaya komunikasi atau berkompromi agar sesuai dengan kebutuhan orang lain. Rasa hormat dibutuhkan untuk mencapai tingkat pengertian yang tinggi.
  • Perilaku: Bagaimana orang membawa diri dalam situasi sosial. Apakah mereka membuat orang lain merasa santai atau tidak nyaman? Orang dengan kecerdasan sosial tinggi bisa menyesuaikan perilaku walau tetap mempertahankan karakternya.
  • Self-efficacy: Kemampuan untuk menilai kapasitas diri sendiri. Dengan kemampuan ini, anak lebih percaya diri dengan kemampuan sosialnya, dan tidak mengalami stres atau kekhawatiran saat berinteraksi dengan orang lain.

Apa Ciri-ciri Anak yang Memiliki Kecerdasan Sosial?

Aspek-aspek kecerdasan sosial yang dijelaskan di atas melekat pada karakter anak, namun mungkin tidak bisa dilihat langsung dalam waktu singkat. Berikut beberapa ciri-ciri nyata yang bisa digunakan untuk mengenali anak dengan kecerdasan sosial:

1. Memiliki kefasihan verbal dan keterampilan percakapan

Anak yang kecerdasan sosialnya tinggi biasanya nyaman melakukan percakapan dengan macam-macam orang, dan pandai berkata-kata.

2. Memiliki keterampilan mendengarkan yang efektif

Anak yang kecerdasan sosialnya tinggi biasanya adalah pendengar yang baik.

3. Memahami peran sosial, aturan dan norma 

Anak dengan kecerdasan sosial tinggi biasanya mudah beradaptasi dengan aturan informal atau norma dalam kelompoknya, misalnya saat berinteraksi bersama anak-anak lain.

Bagaimana Cara Mengembangkan Kecerdasan Sosial Si Kecil?

Anak Ibu belum menunjukkan ciri-ciri di atas? Bagaimana agar Ibu bisa mengasah kecerdasan sosialnya? Yuk, coba praktikkan beberapa contoh trik di bawah ini saat si Kecil berhadapan dengan anak-anak lain yang sebaya.

  1. Berempati. Anak-anak yang banyak menerima empati dari orang tuanya, akan lebih mudah mengembangkan empati terhadap orang lain.
  2. Ketika mengajak si Kecil play date, jangan tinggalkan ia bermain tanpa pengawasan. Tetaplah berada di sisi anak meski ia sedang dalam kelompok bermain.
  3. Jangan paksa anak untuk berbagi dengan anak lain.
  4. Biarkan anak memutuskan berapa lama giliran bermainnya berlangsung.
  5. Bantu anak menunggu gilirannya, agar ia konsisten dengan konsep menunggu/berbagi giliran.
  6. Ibu boleh campur tangan jika ada anak yang merampas mainan satu sama lain.
  7. Ajarkan ketegasan, terutama jika ada konflik dengan anak lain. Namun, pastikan Ibu menjelaskan dengan baik mengapa yang dilakukan anak Ibu, atau anak lain itu salah.
  8. Daripada memuji secara abstrak tentang konsep “berbagi dengan teman”, tunjukkan dan jelaskan secara nyata dengan contoh mengapa berbagi itu hebat.
  9. Anak boleh untuk tidak mengizinkan temannya menyentuh mainannya.
  10. Tetapkan batasan yang jelas pada agresi fisik. Jangan biasakan berdalih “Namanya juga anak-anak…”
  11. Tidak apa-apa memberi tahu anak apa nama perasaan yang mereka rasakan, misalnya marah, iri, dsb. Alih-alih merasa anak kecil tidak akan mengerti, justru ini saat yang tepat untuk anak mempelajarinya.
  12. Ingatlah bahwa di balik kemarahan biasanya ada rasa sakit hati atau ketakutan anak.
  13. Wajar bagi balita untuk bermain sendiri-sendiri meskipun mereka sedang bersama teman-temannya. Mereka belum tahu cara “bermain dengan satu sama lain”.
  14. Mulai memperkenalkan konsep memperhatikan perasaan orang lain sedini mungkin, misalnya “Menurut Adik, kalau tidak diajak main, teman Adik terlihat sedih atau senang?” 
  15. Ingat mereka masih anak-anak.

Baca juga: Panduan Playdate Pertama Si Kecil

Mengasah kecerdasan sosial si Kecil bisa dilakukan sedini mungkin untuk mempersiapkannya menghadapi lingkungan sosial nantinya ketika masuk sekolah, hingga ketika ia dewasa dan bekerja. Untuk melengkapi latihan kecerdasan sosialnya, jangan lupa berikan si Kecil New Enfagrow A+ Neurapro dengan formula MFGM Pro. Dengan 2X manfaat nutrisi MFGM & DHA, mendukung perkembangan koneksi sel otak yang penting untuk meningkatkan kemampuan belajar si Kecil.

 

Sources:

  1. What Is Social Intelligence? Why Does It Matter? Psychologytoday.com. (2014). Retrieved 18 February 2022, from https://www.psychologytoday.com/intl/blog/cutting-edge-leadership/201407...
  2. Social Intelligence for Toddlers. Ahaparenting.com. (ND). Retrieved 18 February 2022, from https://www.ahaparenting.com/read/toddlers
  3. Building Emotional and Social Intelligence in Kids. Hinkler.com.au. (2018). Retrieved 18 February 2022, from https://www.hinkler.com.au/blogs/building-emotional-and-social-intellige....
  4.  4 Traits of Social Intelligence and How to Teach It to Kids. Learningliftoff.com. (2019). Retrieved 18 February 2022, from https://www.learningliftoff.com/4-traits-of-social-intelligence-kids/