Nafsu makan si kecil dapat bertambah secara dramatis pada waktu pertumbuhan pesat atau berkurang karena ia semakin efisien dalam mencerna dan dapat bertahan lebih lama sebelum kembali lapar. Apabila si kecil sehat dan berat badannya bertambah, tidak bermasalah dengan makan, dan senang setelah makan, perubahan pada nafsu makannya sangat lazim.

Apa yang terjadi: Pada masa pertumbuhan pesat, si kecil kemungkinan akan secara tiba-tiba semakin lapar. Pertumbuhan pesat ini biasa terjadi pada minggu kedua setelah kelahiran, diantara tiga hingga enam minggu, pada bulan keempat, dan bulan keena. Anak Ibu akan membutuhkan lebih banyak asupan ASI atau susu formula seiring dengan pertumbuhannya untuk memenuhi keperluan nutrisi badan dan otak yang terus berkembang.

Pada saat yang sama, si kecil yang bertambah besar dan kuat akan dapat minum lebih banyak dan lebih cepat pada saat menyusu-- dan bertahan lebih lama sebelum ia kembali lapar. Jarak waktu antar menyusui akan lebih jauh setelah si kecil berumur 4 bulan-- atau lebih dekat, secepat 5 menit. Bayi yang lebih tua dapat lebih mudah teralih perhatiannya ketika sedang menyusui karena mereka sedang mempelajari lingkungannya. Sebelum si kecil berumur satu tahun, pertumbuhan akan kembali melambat. Kemungkinan nafsunya akan berkurang juga.

Tumbuh gigi dan masalah kesehatan seperti sariawan, hidung tersumbat, infeksi kuping, flu perut, sakit perut dapat mengganggu selera makan si kecil dan kemampuannya untuk makan dengan cukup.

Tips:

  • Dengan memperhatikan tanda-tanda “lapar” dan “kenyang” yang diberikan si kecil akan meyakinkan Ibu bahwa si kecil sudah cukup makan - dan membantunya untuk memahami tanda-tandanya sendiri untuk makan.

  • Beri makan si kecil di ruangan yang redup dan minim cahaya, terutama jika bayi mudah terdistraksi, agar fokus terhadap makanannya.

  • Hindari memaksakan makanan kepada bayi, jangan memberi makan lebih banyak daripada yang dia inginkan. Sediakan makanan yang dapat dimakan langsung dengan tangan, dan biarkan si kecil memakannya sendiri ketika sudah siap.

  • Perhatikan jika terjadinya sembelit, sariawan, atau isu kesehatan lainnya menghambat proses memberi makan, dan segera konsultasikan dengan dokter.

  • Ikuti saja apabila si kecil tidak ingin menyusu. Kadang bayi akan menolak untuk menyusu pada umur 9 bulan, karena mereka sudah mulai makan makanan padat. Jangan memaksanya untuk makan. Tetaplah menawarkan ASI dan pelukan. Gunakanlah pompa payudara untuk menjaga persediaan ASI Ibu.

  • Pastikan Ibu memiliki jadwal kunjungan dokter anak yang rutin. Penimbangan dan kesempatan untuk bertanya kepada dokter tentang anak Ibu dan pola makannya akan meyakinkan Ibu dan membantu menemukan masalah lebih dini.

Hubungi dokter apabila si kecil:

  • Menolak untuk makan beberapa kali atau tidak makan dengan benar

  • Tiba-tiba kesulitan minum susu melalui botol atau payudara

  • Berkeringat atau kesulitan bernafas pada saat menyusu namun hidungnya tidak tersumbat

  • Tiba-tiba menyusu dengan sangat pelan.