Konstipasi dapat terjadi pada bayi, bahkan di tahun pertama kehidupannya. Hal ini bukanlah kondisi yang serius, dan seringkali perubahan menu makanan dapat membuat kondisi si kecil normal kembali. Berikut adalah beberapa penemuan mendalam dari komunitas medis mengenai konstipasi pada bayi.

Apa yang Menyebabkan Konstipasi pada Bayi?

 

Penelitian menunjukkan bahwa jarangnya frekuensi BAB si kecil dapat dikarenakan hal-hal berikut:

  • Perubahan pada menu makan si kecil – penyesuaian jadwal makan, transisi ke makanan padat, makan makanan baru – dapat menyebabkan konstipasi.

  • Perubahan pada rutinitas si kecil – traveling, pengaturan jadwal perawatan anak yang baru dapat menyebabkan konstipasi.

  • Cuaca Ekstrim – saat cuaca amat panas juga dapat menjadi penyebabnya.

  • Jika ada riwayat keluarga yang mengalami konstipasi, si kecil juga dapat mewarisinya. Ini dapat disebabkan oleh faktor genetis dan/atau faktor lingkungan.

  • Jika si kecil tengah mengonsumsi obat-obatan tertentu, ini pun dapat mengakibatkan konstipasi.

  • Kekurangan serat dapat mengakibatkan konstipasi. Jika si kecil diberi susu formula, konsultasikan pada dokter anak mengenai penggantian susu formulanya. Ada jenis susu formula yang mengandung serat prebiotik serupa dengan yang ditemukan pada ASI, yang membuatnya lebih baik bagi perut si kecil.

Apa yang Dapat Membantu Meringankan Konstipasi pada Bayi?

 

Beberapa cara sederhana dan alami dapat membantu menyembuhkan atau bahkan mencegah jarangnya BAB pada bayi. Berikut tips sederhana meringankan konstipasi si kecil :

1. Meningkatkan jumlah bakteria baik dengan prebiotik dan probiotik

 

Riset menemukan bahwa si kecil yang mengalami konstipasi kronis memiliki bakteria berbeda pada kotorannya dibandingkan dengan si kecil yang tak mengalami konstipasi. Banyak dari para ahli yang menyarankan penambahan jumlah bakteri baik untuk mengontrol jumlah bakteri jahat dalam sistem pencernaan. Ibu bisa melakukan ini dengan memberikan prebiotik atau probiotik pada si kecil: Prebiotik adalah ‘bahan bakar’ yang membantu probiotik berkembang. Jika Ibu memberikan susu formula bagi si kecil, cobalah susu formula yang mengandung dua prebiotik. Formula ini menawarkan campuran prebiotik untuk meningkatkan kesehatan pencernaan dan melunakkan kotoran si kecil, dan  juga tetap menawarkan level kandungan DHA yang direkomendasikan oleh para ahli –  yang bayi butuhkan untuk perkembangan otaknya.

2. Bantulah pencernaan bayi dengan mengajaknya bergerak

 

Apabila si kecil tak banyak bergerak, ia akan makin berisiko untuk mengalami konstipasi. Membuatnya banyak bergerak (merangkak, berjalan, bahkan berguling) dapat membantu mengurangi risiko ini. Jika si kecil masih terlalu kecil untuk melakukannya, Ibu bisa menggerakkan kakinya secara lembut dan perlahan ke arah perutnya, bergantian kiri dan kanan.

Apa Temuan yang Mengejutkan dari Penelitian mengenai Konstipasi pada Bayi?

 

Banyak orang yang berpikir bahwa susu formula yang diperkaya zat besi dapat mengakibatkan konstipasi. Hasil penelitian terbaru membantah mitos tersebut. Zat besi amat penting dalam pemberian nutrisi bagi bayi dan karena itu tidak boleh dihilangkan dari asupan makanannya. Jika si kecil kekurangan zat besi, dokter justru bisa merekomendasikan pemberian suplemen. Zat besi berperan penting dalam perkembangan otak bayi dan menciptakan sel-sel darah merah yang sehat.