Tahukah Ibu? Gigi anak-anak memiliki risiko berlubang lebih tinggi daripada gigi orang dewasa, lho!

Hal ini disebabkan karena gigi anak-anak yang masih dalam proses pertumbuhan belum memiliki lapisan pelindung. Akibatnya, gigi si Kecil bisa dikatakan masih sangat tipis dan rapuh. Selain itu, karena belum dilengkapi dengan lapisan pelindung, plak dan bakteri tentu akan lebih mudah menempel pada gigi si Kecil.

Plak dan bakteri bisa datang dari berbagai hal, mulai dari sisa makanan, proses menyikat gigi yang kurang bersih, hingga sisa-sisa susu yang menempel terlalu lama di dalam mulut si Kecil. Siapa sangka, sumber plak dan bakteri tersebutlah yang menjadi penyebab gigi anak berlubang. Bahkan, semuanya dapat ditemui oleh si Kecil setiap hari, lho!

Nah, segera ketahui penyebab gigi anak berlubang di bawah ini yuk, Bu! Dengan begitu, Ibu bisa mengantisipasinya sejak awal.

Penyebab gigi anak berlubang

 

1. Sikat gigi kurang bersih

 

Membiasakan menyikat gigi secara mandiri bagi si Kecil tentu adalah hal yang baik. Namun, Ibu juga perlu memantaunya agar proses sikat gigi si Kecil benar-benar bersih. Umumnya, si Kecil sedikit kesulitan menyikat gigi bagian dalam atau gigi geraham. Itulah sebabnya mengapa kebanyakan gigi berlubang anak-anak terletak di bagian dalam rahang.

Selalu dampingi si Kecil saat menyikat gigi untuk menerapkan cara sikat gigi yang baik dan benar. Ini tentu akan berpengaruh pada kebiasaannya hingga ia dewasa nanti, lho!

2. Minuman asam

 

Jus jeruk, jus anggur dan lemon adalah beberapa contohnya. Siapa sangka, kandungan asam juga bisa menyebabkan permukaan gigi si Kecil terkikis sedikit demi sedikit, lho! Jika permukaan gigi terkikis, otomatis gigi akan lebih mudah rapuh dan berlubang. Untuk itu, jika si Kecil mengonsumsi makanan asam, pastikan si Kecil langsung minum air putih dalam jumlah yang cukup untuk menetralkan kondisi mulutnya, ya Bu.

3. Makanan dan minuman manis

 

Si Kecil tentu saja membutuhkan asupan makanan manis. Namun, jika terlalu berlebihan, hal ini juga tidak baik untuk kesehatan giginya.

Makanan dan minuman yang mengandung gula bisa tertinggal pada sela-sela gigi dan gusi si Kecil. Sisa-sisa makanan atau minuman inilah yang dapat memicu pertumbuhan bakteri jahat di dalam mulut, sehingga membuat mulut menjadi lebih mudah bau dan gigi pun menjadi berlubang.

Sama seperti mengantisipasi konsumsi minuman asam, pastikan si Kecil langsung minum air putih yang cukup setelah makan atau minum manis ya, Bu. Serta, biasakan si Kecil menyikat gigi setelah makan makanan manis dan jangan terlalu berlebihan memberikan menu makanan manis untuk si Kecil.

4. Kurang fluoride

 

Beberapa Ibu mungkin memilih pasta gigi tanpa fluoride untuk anaknya karena tentu akan berbahaya jika tertelan. Namun faktanya, fluoride sangat baik untuk proses pertumbuhan gigi si Kecil. Fluoride dapat meningkatkan lapisan pelindung gigi menjadi lebih tebal, sehingga gigi si Kecil akan lebih kuat dan tidak mudah terkikis.

Apabila si Kecil sudah bisa menyikat gigi dengan baik dan benar, sebaiknya Ibu memilih pasta gigi anak yang mengandung fluoride. Sehingga, tak ada lagi kekhawatiran pasta gigi akan tertelan. Ibu juga bisa memaksimalkannya dengan memberikan menu sayur-sayuran yang kaya mineral dan zat besi seperti bayam, kale, dan brokoli.

5. Sering minum susu botol sampai tertidur

 

Jika Ibu membiasakan si Kecil minum susu sebelum tidur, pastikan setelahnya si Kecil menyikat gigi ya, Bu. Gula dan sisa-sisa endapan susu bisa menempel pada gigi semalaman penuh. Akibatnya, plak dan bakteri akan lebih mudah tumbuh sehingga gigi si Kecil menjadi mudah berlubang.

Hindari juga membiarkan si Kecil tertidur dengan botol yang masih menempel di mulutnya. Selain menyebabkan kerusakan gigi, hal ini juga dianggap berbahaya karena berisiko membuat si Kecil tersedak hingga sesak napas.

 

3 upaya penting untuk pencegahan gigi anak berlubang

 

Selain menghindari faktor-faktor penyebab di atas, Ibu juga perlu memberikan perhatian khusus pada pertumbuhan gigi si Kecil. Beberapa diantaranya ialah dengan cara-cara sebagai berikut:

1. Latih si Kecil membersihkan gigi seawal mungkin

 

Kenalkan si Kecil pada aktivitas menyikat gigi sedini mungkin. Dengan begitu, si Kecil akan terbiasa untuk menjaga kebersihan gigi dan mulutnya. Tak ada lagi tantrum berlebihan saat menyuruh si Kecil menyikat gigi. Nah, jika si Kecil masih belum bisa menyikat giginya dengan baik, tak ada salahnya kok, untuk turun tangan membersihkan giginya setiap waktu! Hal ini bisa Ibu lakukan sejak awal si Kecil mulai tumbuh gigi.

2. Kenalkan si Kecil ke dokter gigi

 

Dilansir dari WebMD, Ibu bisa memperkenalkan si Kecil untuk periksa ke dokter gigi sejak usianya 1 tahun. Di usia ini, beberapa gigi si Kecil juga sudah mulai tumbuh. Memeriksakan si Kecil ke dokter gigi bertujuan untuk memastikan kondisi kebersihan serta proses pertumbuhan gigi si Kecil berlangsung dengan baik. Hal ini juga ditujukan untuk mengantisipasi sejak dini apabila ada masalah yang terdeteksi pada gigi dan mulut si Kecil.

Setelah si Kecil beranjak ke usia 2 tahun, bawa si Kecil untuk kontrol gigi setiap 6 bulan sekali ya, Bu.

3. Konsumsi susu kaya kalsium

 

Tak hanya terfokus menjaga kebersihan saja, Ibu juga wajib memaksimalkan proses pertumbuhan gigi si Kecil agar berjalan dengan optimal. Salah satunya adalah dengan memenuhi kebutuhan kalsium si Kecil sesuai dengan usianya. Kalsium sangat berperan dalam proses pertumbuhan gigi serta tulang si Kecil. Kalsium akan membantu pertumbuhan gigi si Kecil lebih cepat dengan struktur yang lebih padat.

Enfagrow A+ 3 adalah formula pertumbuhan anak usi 1-3 tahun pilihan para Ibu yang mengandung tinggi kalsium. Ibu bisa memberikan Enfagrow A+ 3 pada si Kecil tiga gelas setiap hari. Enfagrow A+ 3 juga unggul dengan kandungan omega 3 dan omega 6 tertinggi, omega 3 dan omega 6 sangat baik untuk kecerdasan si Kecil, lho, Bu.

Jika ada formula susu yang lengkap untuk mendukung tumbuh kembangnya, kenapa harus pilih yang lain? Dapatkan Enfagrow A+ 3 disini. Selamat mencoba!