Pernah mendengar istilah plasenta previa? Jika tidak ditangani segera, kondisi ini bisa berakibat fatal bagi ibu hamil dan janinnya.

Agar Ibu tidak khawatir, yuk, kita kenali kondisi plasenta previa termasuk cara pencegahannya!

Apa itu plasenta previa?

Plasenta previa adalah kondisi kehamilan yang ditunjukkan dengan posisi plasenta  menutupi sebagian atau seluruh rahim. Umumnya, plasenta previa terjadi pada masa-masa akhir kehamilan atau di trimester ketiga.

Selain menutup rahim sebagai jalan lahir, plasenta previa juga bisa menyebabkan pendarahan hebat sebelum atau saat persalinan tiba.

Apa sebenarnya fungsi plasenta untuk janin?

Plasenta, atau yang dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan sebutan ari-ari adalah organ yang berkembang di dalam rahim Ibu selama kehamilan.

Plasenta berbentuk seperti kantung yang membungkus janin. Salah satu fungsi utama plasenta ialah menyalurkan oksigen dan nutrisi dari tubuh ibu kepada janin, serta membuang limbah dari darah janin.

Dengan fungsi yang penting tersebut, tak heran jika masalah pada plasenta bisa berakibat fatal pada kesehatan ibu dan janin di dalam kandungan.

Bagaimana plasenta previa bisa terjadi?

Plasenta previa juga biasa disebut dengan plasenta rendah. Kondisi ini dikatakan tidak normal karena dapat menutup jalan lahir bayi.

Selama kehamilan, plasenta terus berubah posisi seiring dengan membesarnya ukuran rahim. Semakin besar usia kehamilan, seharusnya plasenta bergerak ke rahim bagian atas. Normalnya, pada trimester ketiga, plasenta sudah harus berada di bagian atas rahim agar jalan lahir bisa terbuka.

Nah, kondisi plasenta yang tidak berubah ke atas menyebabkan terjadinya plasenta previa.

Bagaimana gejalanya?

Gejala plasenta previa ditunjukkan dengan pendarahan ringan dari vagina. Umumnya, pendarahan terjadi dengan:

  • Perut kram berlebihan
  • Pendarahan yang muncul dan berhenti dalam waktu yang berdekatan
  • Pendarahan setelah berhubungan intim

Gejala ini biasanya terjadi pada akhir trimester kedua menjelang trimester ketiga. Jika Ibu sudah mengalami pendarahan saat kehamilan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter, ya.

Penyebab plasenta previa

Meski penyebab utamanya belum terdeteksi, namun terdapat beberapa faktor yang menyebabkan risiko plasenta previa pada ibu hamil:

  • Hamil di atas usia 35 tahun
  • Posisi bayi sungsang atau melintang
  • Riwayat keguguran berulang
  • Posisi dan bentuk rahim tidak normal
  • Tindakan operasi yang melibatkan rahim seperti kuretase, caesar, pengangkatan miom, dan sejenisnya
  • Kehamilan kembar
  • Bentuk plasenta yang besar
  • Memiliki riwayat plasenta previa sebelumnya
  • Merokok saat hamil

Pemeriksaan plasenta previa

Kondisi pendarahan memang belum tentu merujuk pada plasenta previa. Namun, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan untuk memastikan apakah Ibu terkena plasenta previa atau tidak, beberapa caranya antara lain:

USG transvaginal

Prosedur memasukkan alat khusus ke dalam vagina untuk melihat posisi serta bentuk vagina dan rahim.

USG transabdominal

Sama seperti USG transvaginal, namun USG ini dilakukan dari luar. Perut dan panggul Ibu akan di cek dengan alat USG.

Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Suatu prosedur yang bisa membantu dokter melihat letak plasenta dengan jelas sehingga lebih mudah mendeteksinya.

Tipe-tipe plasenta previa

Efek kondisi plasenta previa untuk kehamilan tentu berpengaruh pada proses persalinan. Dilansir dari Healthline, tidak semua ibu hamil yang mengalami plasenta previa harus melahirkan secara caesar, lho.

Hal ini bergantung pada tingkat urgensi kondisi plasenta previa itu sendiri. Adapun tipe-tipe plasenta previa yang diketahui antara lain:

1. Partial

Posisi ini ditunjukkan dengan plasenta yang hanya menutupi sebagian rahim. Ibu masih sangat mungkin untuk melahirkan secara normal.

2. Low-Lying

Plasenta berada di bawah namun hanya menutupi tepi leher rahim. Masih bisa melahirkan normal.

3. Marginal

Plasenta terletak di bawah rahim dengan posisi menekan, namun tidak menutupinya. Posisi tumpang tindih dengan rahim inilah yang menyebabkan pendarahan ringan. Sebagian Ibu masih diperbolehkan melahirkan secara normal, meskipun banyak Ibu dengan plasenta previa marginal yang juga melahirkan secara caesar.

4. Major

Tipe ini adalah tipe dengan kondisi plasenta previa terparah. Plasenta menutupi seluruh rahim dan menyebabkan pendarahan hebat. Pada beberapa kasus, kondisi ini menyebabkan bayi harus dilahirkan secara prematur.

Apakah plasenta previa bisa disembuhkan?

Kondisi plasenta letak rendah dapat diatasi untuk menjaga kesehatan Ibu dan janin tetap aman sampai waktu persalinan. Tentu saja, tujuan utama pengobatan plasenta previa adalah mencegah pendarahan agar tidak berlangsung berkepanjangan.

Obat-obat yang diberikan oleh dokter pun juga bergantung pada kondisi ibu hamil itu sendiri. Beberapa faktor yang menyesuaikannya antara lain adalah usia kandungan, tipe plasenta previa yang dialami, tingkat keparahan pendarahan, serta riwayat kesehatan bawaan lainnya.

3 tips penting untuk mencegah plasenta previa

Komplikasi ini tentu membuat ibu hamil menjadi khawatir. Namun setidaknya, Ibu masih bisa mencegah risiko ini sejak dini dengan tiga cara berikut ini:

1. Istirahat yang cukup

Berbaring dan tidur yang cukup berpengaruh pada kesehatan Ibu. Untuk itu, pastikan Ibu memperhatikan kualitas tidur Ibu dari segi waktu, kenyamanan, hingga lamanya tidur.

2. Konsultasi ke dokter secara rutin

Pantau kondisi rahim Ibu setiap konsultasi ke dokter. Ibu bisa melakukan USG sesuai dengan anjuran dokter. Nah, jangan lupa untuk selalu mengonsultasikan aktivitas Ibu sehari-harinya, termasuk berolahraga serta berhubungan intim.

3. Selalu penuhi kebutuhan nutrisi

Asupan nutrisi yang baik akan membuat kehamilan berkembang secara optimal. Area perineum Ibu menjadi lebih terjaga, otot panggul dan vagina menjadi lebih kuat, serta sistem tubuh Ibu menjadi lebih sehat. Dengan begitu, masalah pendarahan dan komplikasi lainnya bisa Ibu cegah seawal mungkin.

Selain melalui makanan bergizi, Ibu juga wajib melengkapi nutrisi dengan susu kehamilan. Enfamama A+ adalah salah satu susu terfavorit para Ibu hamil yang mengandung vitamin, mineral, kalsium, protein dan asam lemak Omega-3. Tentunya, semua nutrisi tersebut sangat dibutuhkan sejak awal kehamilan.

Dengan Enfamama A+, Ibu dapat menciptakan kehamilan yang sehat dan optimal dalam setiap perkembangannya. Ingin tumbuh sehat bersama si Kecil, bukan? Pilih Enfamama A+ sekarang dan nikmati kelezatan dalam setiap tetesnya.

Selamat mencoba, Ibu hebat! :)