Sekitar 2-7.5% bayi di Indonesia mengalami alergi susu sapi (Rekomendasi Diagnosis dan Tatalaksana Alergi Susu Sapi IDAI, 2016). Alergi susu sapi adalah alergi makanan yang umum terjadi pada bayi yang timbul sebagai akibat dari hipersensitifitas terhadap protein yang terdapat di dalam susu sapi. Apabila bayi mengalami alergi susu sapi, tentu Ibu ingin tahu bagaimana langkah menanganinya. Ibu harus tetap tenang dalam menangani hali ini. Berikut adalah beberapa langkah tepat dalam menangani bayi yang alergi susu sapi.

Tindakan medis adalah yang paling utama

 

Langkah pertama dalam menangani si kecil yang alergi susu sapi adalah membawanya untuk dirawat secara medis sesegera mungkin. Gejala yang dialami ketika alergi susu adalah muntah, nafas tersengal, gangguan pencernaan, hingga gatal-gatal. Terkadang, alergi disertai juga dengan pembengkakan daerah tertentu, umumnya wajah. Alergi biasanya muncul seketika itu juga. Ini karena sistem imun si kecil yang merespon makanan secara abnormal.

Namun, bedakan dengan intoleransi laktosa yang biasanya diawali dengan diare, perut kembung, kram perut, dan muntah. Biasanya, intoleransi laktosa muncul 30 menit hingga 2 jam setelah mengonsumsi produk susu. Intoleransi ini merupakan akibat dari ketidakmampuan tubuh mencerna laktosa karena kurangnya lactase. Pelajari lebih lanjut mengenai "Apa Sebenarnya Perbedaan Alergi Susu dengan Intoleransi Laktosa"

Hindarkan dari produk susu

 

Sekali si kecil divonis menderita alergi produk susu, sebaik mungkin hindarkan dia dari segala jenis produk susu, termasuk permen atau produk lainnya. Biskuit yang mengandung susu misalnya, meskipun hanya sedikit komposisinya mengandung susu, namun masih dapat mengganggu kesehatan si kecil.

Ganti susu sapi dengan produk lain

 

Meskipun tidak boleh mendapatkan asupan susu sapi, bukan berarti si kecil harus kehilangan nutrisi. Ibu masih dapat menggantinya dengan produk lain. ASI adalah yang tebaik. Namun pada bayi dengan indikasi medis, susu formula adalah salah satu pilihan. Bayi dengan alergi susu sapi ringan dan sedang direkomendasikan untuk mengkonsumsi formula dengan protein terhidrolisa ekstensif. Mead Johnson memiliki Nutramigen LGG, formula dengan protein terhidrolisa ekstensif. Ajak si kecil untuk bermain di luar agar terpapar sinar matahari langsung, khususnya di pagi hari. Sinar matahari pagi kaya akan vitamin D yang berfungsi untuk menguatkan tulang dan gigi. Dukung hal tersebut dengan memberikan makanan kaya akan vitamin D seperti bayam, brokoli, kedelai, salmon, tuna, sarden, atau telur.

Itulah beberapa langkah penting dalam menangani bayi yang memiliki alergi terhadap susu sapi. Yang terpenting adalah tidak panik dalam melakukan segala sesuatu. Penanganan medis secepatnya sangat diperlukan ketika alergi kambuh. Hindarkan si kecil dari produk susu adalah langkah yang tepat untuk mencegah alergi kambuh. Gunakan produk alternatif sebagai pemenuh nutrisi yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangannya.

Cari tahu lebih lanjut pula seputar alergi susu sapi yang di alami si kecil di Enfa A+ dengan konsultasi via WhatsApp ke nomor 08777700253. Tim ahli kami siap bantu menjawab pertanyaan Ibu seputar alergi dan penyakit yang dialami si kecil setiap hari Senin – Jumat, pukul 09.00 – 17.00 WIB.