Warna Feses Bayi Sehat

Warna feses bayi berubah-ubah seiring dengan bertambahnya usia

Pada 24 jam setelah kelahirannya, bayi akan mengalami buang air besar (BAB). Poop atau feses bayi yang baru lahir akan berwarna kehijauan, tidak berbau dan berbentuk cair. Pada usia selanjutnya, poop atau feses bayi akan berubah warna sesuai dengan apa yang dikonsumsinya.

Poop yang dikeluarkan bayi baru lahir biasanya disebut dengan mekonium yang berasal dari cairan ketuban yang tertelan oleh bayi selama ia berada di dalam kandungan. Mekonium juga sudah berada di dalam usus bayi selama tiga bulan usia bayi sebelum dilahirkan.

Mekonium akan cepat keluar, jika ia telah disusui oleh ibu. Pasalnya, kandungan pada ASI berfungsi untuk merangsang sistem pencernaan bayi baru lahir. Oleh karena itu, Ibu diharuskan untuk segera menyusui bayi Ibu atau melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).

Bayi akan mengalami buang air besar sebanyak minimal 10 kali dalam sehari dan kondisi tersebut adalah normal. Mekonium memang cukup sulit untuk dibersihkan dan hal itu membuat banyak orang tua merasa khawatir. Padahal kondisi tersebut sangatlah normal, Ibu pun juga tak perlu khawatir. Pasalnya, dengan keluarnya mekonium menunjukkan bahwa sistem pencernaan dan pembuangan kotoran bayi normal atau tidak ada masalah.

Nah, setelah semua mekonium keluar dari sistem pencernaan bayi Ibu, maka poop bayi akan berubah warna dan bentuk. Biasanya, poop si kecil berubah saat bayi Ibu sudah memasuki usia 8 hingga 21 hari. Warna yang umumnya dikeluarkan oleh bayi adalah kuning.

Warna feses bayi kuning masih terbilang sehat dan biasanya perubahan terjadi saat bayi sudah diberi ASI. Bentuknya pun juga berubah menjadi seperti butiran beras atau biji yang sangat kecil seperti potongan-potongan.

Namun, Ibu tak perlu khawatir dengan warna feses bayi yang kuning. Pasalnya, ASI sangat mudah dicerna dan mengandung banyak nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh kembang bayi agar ia kelak menjadi anak yang sehat dan cerdas.

Selain itu, bau poop si kecil yang mengonsumsi ASI juga tidak berbau dan frekuensi buang air besarnya juga akan berkurang dari sebelumnya, yaitu sekitar 2 hingga 6 kali dalam sehari. Namun, tak menutup kemungkinan Ibu akan menemukan sedikit poop si kecil yang agak padat.

Apa Kata Warna Kotoran Bayi Anda tentang Kesehatannya?

Si kecil yang mengonsumsi ASI secara eksklusif, maka fesesnya akan berwarna kuning cerah. Kondisi tersebut juga menandakan bahwa si kecil mendapat ASI penuh dari foremilk dan juga hindmilk. Warna kuning pada feses berasal dari proses pencernaan lemak yang dibantu oleh cairan empedu.

Sedangkan, jika bayi mengonsumsi susu formula yang dicampur dengan ASI, maka poop si kecil akan berubah menjadi lebih gelap, seperti kuning tua, cokelat, cokelat tua, kuning kecokelatan atau cokelat kehijauan. Namun, Ibu tak perlu khawatir karena kondisi tersebut masih termasuk ke dalam warna poop bayi sehat.

Ibu tak perlu khawatir jika menemukan bentuk dan warna feses bayi berubah-ubah. Hal tersebut dipengaruhi oleh komposisi senyawa yang ada di dalam ASI atau dengan kata lain, apa yang Ibu konsumsi akan mempengaruhi kandungan atau senyawa pada ASI.

Kotoran warna apa yang buruk untuk bayi?

Namun, Ibu perlu mewaspadai jika menemukan warna feses bayi si kecil berwarna merah, putih atau keabu-abuan. Kondisi tersebut tidak menunjukkan adanya masalah pada sistem pencernaan si kecil.

Perlu diketahui, bahwa warna merah pada pup bayi bisa disebabkan adanya alergi pada susu sapi atau yang terparah adalah adanya masalah pada usus si kecil, salah satunya adalah penyumbatan usus. Selain itu, warna merah pada poop bayi juga bisa berasal dari darah ibu yang terisap saat ia dilahirkan.

Sementara itu, jika poop bayi berwarna putih atau keabu-abuan umumnya menandakan adanya gangguan pada hati atau ada masalah pada penyumbatan saluran empedu. Oleh karena itu, segera periksakan si kecil ke dokter agar dapat cepat ditangani agar tak mengganggu kesehatan serta tumbuh kembang bayi.