Melibatkan keluarga dan kerabat selama masa kehamilan dan minggu-minggu pertama setelah melahirkan adalah cara yang baik untuk berbagi pengalaman membahagiakan ini—dan mendapatkan uluran tangan bantuan.

Sebelum Kelahiran:

Memperkuat ikatan keluarga.

Memiliki si kecil membawa perubahan dalam dinamika keluarga besar. Bagi orangtua Ibu, si kecil mereka akan memiliki bayi sendiri, dan mereka akan berperan sebagai kakek-nenek untuk pertama kalinya. Sekaranglah waktunya untuk berkumpul dan bercerita tentang pengalaman serta suka duka memiliki anak.

Saat ini juga waktu yang baik untuk menjalin hubungan dengan teman-teman yang sudah memiliki anak. Ibu bisa mendapatkan rasa nyaman dari saran-saran, cerita dan dukungan yang mereka berikan.

Membuat rencana.

Jika Ibu menginginkan anggota keluarga untuk membantu saat kelahiran, sekaranglah saatnya meminta kesediaan mereka. Memiliki seseorang yang disayangi dan terpercaya di sisi Ibu juga dapat membantu pasangan. Pastikan kehadirannya dapat membawa rasa tenang dan rileks. Jika tidak, minta bantuan mereka untuk hal lain, dan minta bantuan tenaga profesional saat persalinan, seperti bidan misalnya.

Setelah Si kecil Dibawa Pulang:

Batasi waktu berkunjung.

Semua orang pasti tidak sabar untuk segera bertemu dengan si Kecil yang baru lahir. Tapi ingatlah bahwa minggu-minggu awal ini sangatlah menantang. Pastikan Ibu tidak kelelahan karena tamu yang terus berdatangan.

Jangan malu untuk meminta bantuan.

Jika orangtua atau anggota keluarga lainnya ingin membantu, pastikan mereka datang untuk melakukan itu. Jelaskan bahwa Ibu tidak dapat menjamu mereka, melainkan jelaskan apa yang Ibu butuhkan, seperti bantuan mencuci piring atau berbelanja.

Jika Ibu membutuhkan privasi, jangan ragu untuk memintanya.

Kadang terasa sulit meminta privasi dari keluarga atau kerabat dekat. Tapi ingatlah bahwa hari-hari awal ini adalah pengalaman sekali seumur hidup untuk Ibu dan pasangan. Ibu berhak untuk membagi pengalaman ini dengan sebanyak, atau sesedikit mungkin orang.

Jika anggota keluarga ingin membantu merawat si Kecil, jelaskan pola asuh yang ingin Ibu terapkan.

Kakek-nenek akan melimpahkan seluruh kasih sayang dan kegembiraannya pada cucu pertama. Tapi mereka juga akan mempunyai pendapat kuat mengenai bagaimana si Kecil harus dibesarkan. Jelaskan apa yang penting bagi Ibu dan pasangan, sehingga mereka juga dapat menerapkannya. Selain itu, pastikan juga seberapa besar bantuan yang dapat mereka berikan.

Bergabunglah dalam komunitas.

Jika tidak ada anggota keluarga yang tinggal dekat, cobalah bergabung dalam kelompok rohani atau komunitas untuk keluarga baru. Banyak ibu baru yang mengandalkan komunitas semacam ini untuk pertemanan, dukungan dan tempat berkeluh kesah.

Manfaatkan teknologi untuk menjaga kedekatan dengan keluarga dan kerabat.

Dengan teknologi, menjaga keeratan hubungan dengan orang yang dikasihi di mana pun mereka berada menjadi sangat mudah.

  • Kirim berita dan gambar melalui email.

  • Buat sebuah situs/blog yang berisi foto, perkembangan si Kecil, bahkan rekaman suara dan video.

  • Buat CD/DVD berisi perkembangan si Kecil dan kirimkan ke anggota keluarga.

  • Upload foto di situs berbagi foto (sosial media) sehingga dapat dilihat oleh seluruh kerabat.

  • Buat kartu ucapan dari foto keluarga.

  • Buat rekaman suara si Kecil yang sedang tertawa (atau berbicara) untuk ucapan ulang tahun atau hari khusus lainnya.

Scan gambar si Kecil, kemudian kirim melalui email atau upload ke internet.

Enfa membagikan beberapa tips menarik yang bermanfaat bagi para ibu baru tentang bagaimana cara merawat bayi baru lahir untuk para ibu baru.