Membuat si Kecil bisa disiplin memang tidaklah mudah. Terlebih lagi kemampuan sosial dan emosional si Kecil juga baru mulai berkembang. Ia tentu memerlukan bantuan untuk melatih kemandiriannya, dan di masa ini keseimbangan antara ketegasan dan simpati dari orang tua sangatlah penting. Untuk memudahkan, berikut tips yang bisa dilakukan untuk melatih kedisiplinan si Kecil.

1. Pahami perasaan si Kecil

Saat melatihnya hal baru tentu perlu latihan yang berulang-ulang. Ibu mesti bersabar dan menjalaninya dengan santai. Meskipun si Kecil tidak melakukan tugasnya, jangan langsung memarahinya. Apalagi saat ia menangis, lebih baik tanyakan pada si Kecil apa yang ia rasakan dan apa yang ia mau. Sama seperti Ibu, mungkin si Kecil merasa lelah atau bosan. Perlihatkan jika Ibu mengerti perasaannya sehingga si Kecil lebih bersedia untuk berhenti menangis dan kembali melakukan tugasnya lagi dengan cara yang menyenangkan.

2. Mengalihkan Perhatian

Ibu tentu akan menjauhkan si Kecil dari objek yang berbahaya. Namun, saat Ibu kaget melihat si Kecil hendak memegang benda yang berbahaya, usahakan jangan langsung berteriak dan melarang karena ia akan kaget dan merasa Ibu tidak mendukungnya. Alihkan perhatian si Kecil, misalnya menyebut namanya lalu menunjukkan sesuatu yang aman baginya atau mengajaknya bermain yang lain.

3. Cobalah berpikir jika Ibu sebagai si Kecil

Melihat si Kecil membongkar mainan, mencoret-coret tembok, menyanyi dengan suara kencang mungkin bisa membuat Ibu pusing. Namun, di saat inilah Ibu bisa berpikir jika apa yang dilakukan si Kecil adalah caranya untuk belajar dan mengeksplorasi hal baru. Tentu si Kecil tidak merasa bosan karena yang ia tahu adalah ia senang melakukan hal tersebut.

4. Tetapkan Batasan

Menetapkan batasan dan menjelaskan alasannya kepada si Kecil akan sangat berguna untuk membuat si Kecil disiplin. Hindari hanya memberikan larangan atau batasan dengan alasan karena itu perintah Ibu. Misalnya, si Kecil tidak boleh menjambak kucing. Ibu harus memberitahu bahwa menjambak kucing itu akan membuat si kucing kesakitan. Mengelus-elus itu lebih baik. Ibu juga bisa menunjukkan caranya.

5. Tinggalkan si Kecil di tempat aman

Sedikit hukuman bisa berguna. Jika si Kecil tidak juga berhenti menangis atau marah-marah, beri ia kesempatan untuk beristirahat.  Pilih tempat yang membosankan. Biarkan si Kecil terus berada di sana untuk menunggu. Tentukan pula durasinya

Jangan menanggapi apa pun yang si Kecil katakan atau lakukan sampai waktu tunggu selesai. Setelah si Kecil tenang, jelaskan alasan Ibu memberi si Kecil waktu istirahat. Tegaskan pula dengan tenang bahwa perilakunya tidak benar. 

Ibu harus tegas. Namun, di sisi lain, Ibu juga harus penuh simpati. Keduanya harus seimbang berada di dalam diri Ibu.

6. Tetap Tenang

Disiplin adalah hal yang baik untuk si Kecil. Namun, di setiap proses berlatihnya, Ibu harus selalu tenang. Hindari target-target yang ternyata malah membuat Ibu terburu-buru untuk mengajarkan si Kecil kedisiplinan karena kemampuan setiap anak dan kesenangan setiap anak tentu berbeda. Meskipun hari ini belum berhasil, bukan berarti besok dan di masa depan si Kecil tidak bisa disiplin. Tetap konsisten, rutin dan jangan lupa selalu tampakkan bahwa Ibu selalu mendukungnya.

7. Pilih hal untuk berdebat

Mungkin di hari ini si Kecil tidak ingin memakai topi keluar rumah. Saat seperti inilah Ibu bisa memilih untuk mengikutinya ketimbang debat dengan si Kecil. Tetap persiapkan topi untuknya, ketika ia merasa silau atau panas, Ibu bisa berikan topi tersebut dan si Kecil akan mengerti kegunaan topi miliknya. Di kesempatan lain, si Kecil akan lebih cepat dalam memahami pilihan Ibu.

 

Referensi: