Saat ini mungkin si Kecil belum mengerti apa itu mengendalikan diri. Namun, di sisi lain, sebagai orangtua pasti sangat senang ketika si Kecil bisa mengekspresikan perasaannya. Hal yang patut diperhatikan adalah ketika si Kecil terlihat terlalu sering menangis, marah, tidak bisa fokus akan yang sedang ia kerjakan dan tidak bisa tenang saat menghadapi hal yang tidak ia harapkan. Saat si Kecil terlihat tidak bisa mengendalikan hal-hal tersebut, perlu adanya bimbingan dari Ibu atau Ayah supaya si Kecil bisa mengendalikan dirinya.

Mudah mengendalikan diri juga sangat baik ketika si Kecil harus bertemu atau berhadapan dengan orang lain di sekitarnya, bisa mendengarkan penjelasan guru dengan sabar, mau bertukar mainan dengan temannya, dapat mengungkapkan keinginannya dengan baik dan cepat kembali tenang setelah ia merasa kecewa atau marah.

Berikut cara yang bisa dilakukan untuk melatih si Kecil mengendalikan diri:

1. Bantu si Kecil menjauhi godaan 

Jauhkan si Kecil dari barang-barang elektronik, seperti gadget, televisi ketika makan, atau mengerjakan tugas pra-sekolahnya. Carilah tempat yang bisa membuat si Kecil bisa berkonsentrasi. Saat bermain bersama teman sebayanya, singkirkan mainan yang bisa menjadi rebutan.

2. Konsisten memberi apresiasi

Pemberian apresiasi, misalnya hadiah atau pujian, termasuk cara yang ampuh dalam mengontrol perilaku si Kecil. Syaratnya, Ibu dan Ayah harus konsisten. 

3. Tidak obral janji

Hindari memberikan harapan akan memberikannya hadiah atau membelikannya mainan yang ia mau supaya si Kecil mau melakukan tugasnya. Ibu bisa berterus terang bahwa apabila ia melakukan tugasnya, ia akan mendapatkan manfaat dan bersenang-senang dari kegiatannya ketimbang memberi harapan yang belum tentu bisa ditepati.

4. Perbanyak komunikasi dengan si Kecil

Seringlah menanyakan pendapat maupun perasaannya ketika melakukan sesuatu. Perlihatkan bahwa Ibu mengerti perasaannya dan berikan arahan secara pelan-pelan. Komunikasi dua arah lebih baik daripada langsung memaksakan si Kecil melakukan sesuatu atau melarangnya untuk marah atau menangis.

5. Berikan waktu istirahat

Ketika si Kecil terlihat sudah lelah atau bosan dengan kegiatannya, cobalah berikan ia waktu untuk istirahat. Saat si Kecil juga terlihat kesal karena tidak berhasil dalam usahanya, tenangkan si Kecil.

6. Tanamkan pola pikir untuk tidak menyerah

Pujilah si Kecil atas usaha yang dilakukannya walau gagal. Tanamkan pada si Kecil bahwa kegagalan adalah hal wajar. Berilah umpan balik yang mendorong ia mencoba strategi yang berbeda. 

7. Ajak si Kecil untuk membuat rencana

Membuat rencana harian atau sebelum memulai kegiatan menjadi komponen penting dari disiplin diri. Adanya rencana yang ia miliki juga akan membantunya siap ketika masalah muncul. Ketika masalah muncul, usahakan Ibu tidak terlalu ikut campur dan biarkan ia memilih jalan keluarnya sendiri. Lihat bagaimana si Kecil belajar mengatur dirinya sendiri.

8. Perkenalkan pada si Kecil berbagai jenis perasaan

Untuk memudahkan si Kecil, Ibu bisa ajarkan jenis-jenis perasaan atau emosi, seperti sedih, bahagia, kecewa, terharu, dan lainnya. Dengan mengetahui berbagai emosi tersebut, si Kecil akan mengerti bahwa ia bisa memiliki banyak perasaan. Tidak hanya marah atau kesal yang bisa ia perlihatkan, tetapi juga bisa saat ia senang dan setuju akan sesuatu hal.

Pada proses melatih pengendalian diri si Kecil, tetap sabar dan semangat ya Ibu. Tentu si Kecil membutuhkan waktu untuk meningkatkan kemampuannya. Hindari langsung melabeli si Kecil sesuatu karena meskipun sekarang si Kecil belum mampu mengendalikan diri, secepatnya si Kecil pasti bisa melakukannya.

 

Referensi: