Salah satu hal yang mungkin akan ditanamkan Ibu pada si Kecil sejak dini adalah sikap mudah bersosialisasi pada lingkungan sekitar. Mengajarkan si Kecil bersosialisasi bisa sulit, bisa juga mudah. Tentu Ibu perlu melihat mood si Kecil terlebih dahulu dan sabar dalam menjalaninya. Si Kecil usia 2 tahun mungkin memiliki pemahaman bahwa aturan di rumah orang lain akan berbeda dengan aturan di rumahnya. Sedangkan si Kecil usia 4 tahun, sudah bisa mengerti banyak hal, seperti kode non-verbal dari Ibu, menahan diri untuk tidak berlari-lari di rumah orang lain dan tidak menyentuh benda milik orang lain.

Menanamkan sikap mudah bersosialisasi tentu ada manfaatnya untuk si Kecil, seperti ia akan mudah mengekspresikan atau mengkomunikasikan keinginan, kebutuhan dan perasaannya dengan baik, mudah terbiasa bila bertemu dengan banyak orang dan mudah untuk berbagi.

Berikut 10 cara yang bisa Ibu lakukan untuk mengajarkan si Kecil bersosialisasi:

1. Ajarkan si Kecil berempati

Ketika si Kecil terbiasa menerima empati dari orang dewasa di sekitarnya, ia juga akan mudah mengembangkan rasa empatinya kepada orang lain. Ajarkan si Kecil mengenali perasaan orang lain sedini mungkin. Misalnya, ketika bermain dengan teman sebayanya dan temannya tersebut menangis karena si Kecil mengambil mainannya, pelan-pelan tanyakan pada si Kecil, mengapa temannya menangis, tunggu jawabannya dan kemudian beritahukan apa yang terjadi supaya si Kecil mudah mengerti tentang perasaan teman sebayanya.

2. Komunikasikan aturan-aturan sebelum Ibu pergi keluar bersama si Kecil

Saat Ibu hendak ke rumah tetangga atau kerabat dan membawa si Kecil, Ibu bisa ceritakan dahulu di rumah ke mana akan pergi dan apa kegiatan di sana. Sebutkan juga aturan-aturan yang Ibu dan si Kecil sepakati. Termasuk tidak boleh kasar pada orang di sekitarnya.

3. Bawakan mainan atau camilan favoritnya

Mungkin Ibu akan berkunjung ke tempat di mana tidak ada anak kecil, Ibu bisa membawa mainan sederhana favoritnya supaya si Kecil tidak bosan.

4. Hindari memaksa si Kecil untuk berbagi

Hindari memaksa si Kecil untuk berbagi ketika ia memang belum siap untuk itu. Sebagai gantinya, Ibu dapat mengajarkan bagaimana caranya bermain secara bergantian.

5. Biarkan si Kecil memutuskan kapan gilirannya

Bila si Kecil bebas menggunakan mainannya selama yang dia mau, maka ia akan menikmatinya dan rela bergantian dengan sepenuh hati.

6. Perkenalkan juga tentang “menunggu” pada si Kecil

Bila si Kecil tidak sabar menunggu gilirannya, maka itu tandanya ia memiliki perasaan yang ingin diekspresikan. Gunakan kesempatan ini untuk mengajarkan kepada si Kecil untuk mengekspresikan perasaannya. Tunjukkan bahwa Ibu mengerti perasaannya.

7. Ajarkan ketegasan

Bila si Kecil selalu sedih dan mengalah kepada temannya-temannya, maka Ibu mungkin perlu mengajarinya ketegasan dan cara menolak dengan lembut. Ibu bisa mempraktikkannya dengan boneka yang ada di rumah dan meminta si Kecil menirunya.

8. Jelaskan konsep berbagi

Penelitian menunjukkan bahwa ketika Ibu memuji si Kecil karena rela berbagi, mereka akan lebih banyak melakukannya, tetapi hanya ketika Ibu menyaksikan. Karena itu, Ibu bisa mengajarkan manfaat berbagi kepada si Kecil, seperti bisa membuat temannya bahagia.

9. Sembunyikan mainan favorit

Bila si Kecil memiliki mainan kesayangan yang tak ingin ia bagi, maka sembunyikanlah mainan itu dari teman-temannya ketika mereka bermain ke rumah. 

10. Tetap Tenang

Salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan Ibu untuk mengajarkan si Kecil mengendalikan emosinya adalah dengan tetap tenang. Si Kecil perlu merasakan bahwa orangtua adalah tempat yang aman untuk mengekspresikan emosinya.

Setiap proses yang terjadi saat mengajarkan si Kecil bersosialisasi, selain kesabaran, Ibu juga perlu ingat bahwa si Kecil tetaplah masih anak-anak. Bukan berarti ketika sekarang ia tidak mau bermain bersama teman-temannya, cuek atau terlihat sesekali kasar, akan berlanjut hingga ia dewasa. Tentu sifat-sifat tersebut bisa berubah seiring waktu, dan Ibu harus tetap semangat dalam membiasakan si Kecil bersosialisasi.

 

Referensi: