perkembangan imajinasi anak

Si kecil usia 3 tahun biasanya menjadi teman yang seru dan menyenangkan. Banyak dari rasa frustasi yang ia alami waktu usia 2 tahun kini sudah menghilang dan mereka telah bisa bicara lebih baik dan melakukan lebih banyak hal. Si kecil yang berusia 3 tahun ini kemungkinan memiliki rasa ingin tahu dan kemampuan sosialisasi yang lebih tinggi. Pada waktu yang sama, imajinasinya pun semakin tinggi. Tetap berikan dorongan dan nutrisi yang baik baginya untuk mendukung perkembangan si kecil.

Berikut ini adalah beberapa perkembangan yang mungkin akan Ibu lihat pada rentang usia ini.

Perkembangan Kognitif Anak Usia 3 Tahun

 

Si kecil belajar untuk membuat koneksi antara kata-kata dan angka serta apa arti di baliknya. Sebagai contoh, angka dua berarti terdapat dua sesuatu, dan kata “kuning” menjelaskan objek-objek dengan warna pucat, yang dapat berupa sebuah pisang ataupun suatu benda lain yang sangat berbeda seperti bis sekolah. Lompatan dalam kemampuan mental yang besar ini merupakan dasar untuk kemampuan akademisnya di kemudian hari. Pemikiran si kecil  juga dalam fase imajinatif. Ia dapat membayangkan hal-hal yang tidak nyata dan mampu memikirkan situasi-situasi dalam konsep “bagaimana ya kalau…” dan “mengapa tidak…” ketika ia bermain. Misalnya,  Bagaimana kalau aku jadi mamanya? Mengapa tidak berpura-pura bahwa mainan tungganganku ini adalah seekor kuda sungguhan?

Perkembangan Motorik Anak Usia 3 Tahun

 

Kini mungkin saat yang tepat untuk belajar naik sepeda. Sebagian besar anak belajar naik sepeda roda tiga di antara ulang tahun kedua dan ketiga, ketika mereka telah memiliki kekuatan dan keahlian yang dibutuhkan untuk mendorong pedal dengan kaki mereka sambil mengendalikan setir dengan tangan mereka. Besar kemungkinan si kecil juga telah dapat berlari, melompat, dan menaiki tangga dengan lebih mudah. Kemampuan motorik halusnya, seperti menggambar, juga berkembang dengan cepat. Coretannya menjadi gambar-gambar yang lebih dapat dikenali. Si kecil bahkan mungkin sudah bisa menggambar lingkaran sebagai kepala dan menarik garis bercabang dari lingkaran itu untuk menggambarkan dirinya. Mungkin kini Ibu perlu menyiapkan ruang galeri untuk memajang hasil karya si seniman kecil!

Perkembangan Komunikasi Anak Usia 3 Tahun

 

Kosa kata si kecil terus berkembang, biasanya mencapai 300 kata di awal tahun dan mungkin lebih dari seribu kata pada saat ia berumur 4 tahun. Tetaplah ingat bahwa sebagian besar kata ini adalah kata-kata yang pendek dan beberapa mungkin hanya memiliki sedikit variasi, namun semua saling melengkapi. Bahkan dapat terlihat bahwa si kecil yang berusia 3 tahun ini seperti tidak pernah berhenti bicara sejak saat ia bangun sampai saat ia tidur. Si kecil akan sangat bersemangat untuk bercerita pada Ibu tentang semua hal baru yang ia lihat atau lakukan, baik di rumah teman, di sekolah, saat berjalan-jalan di playground, di sekitar rumah, dan juga di halaman. Walaupun si kecil telah dapat mengucapkan sebagian besar bunyi yang diucapkan oleh orang dewasa, ia masih belum menguasai pelafalannya secara sempurna, dan masih sering tertukar antara beberapa bunyi. Walau demikian, sebagian besar orang dewasa (di luar keluarga) kini telah dapat mengerti apa yang si kecil ucapkan dengan baik.

Perkembangan Sosial Anak Usia 3 Tahun

 

Karena imajinasi si kecil semakin berkembang, sementara ia masih sedikit kesulitan untuk membedakan kenyataan dari fantasi, tahun ini adalah tahun di mana teman khayalan seringkali mulai muncul. Bagi beberapa si kecil, teman khayalan hanyalah teman main mereka sesekali, bagi si kecil lainnya mereka mungkin adalah teman setiap saat. Ia mungkin akan mengatakan kepada Ibu bahwa Ibu perlu menyiapkan satu kursi lagi di meja makan untuk teman khayalannya, atau ia mungkin menyalahkan si teman khayalan  untuk kesalahan yang sebenarnya dilakukannya.

Hal-hal yang menakutkan atau membuat cemas, seperti bayangan pada waktu malam hari, dapat si kecil asosiasikan dengan adanya monster. Di pertengahan tahun, tantrum akan menjadi lebih jarang terjadi dan berkurang intensitasnya. Sebagai gantinya, si kecil akan mulai membangun kemampuannya untuk menegosiasikan suatu solusi, dan hal ini tentunya akan menolong baik Ibu maupun si kecil.