Saat mengandung, asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan Ibu tapi juga janin di dalam kandungan. Seluruh nutrisi yang diperlukan janin untuk berkembang didapatkan melalui makanan dan suplemen yang Ibu konsumsi. Si kecil akan menyimpan nutrisi yang didapatkan saat dalam kandungan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya di satu bulan pertama kehidupannya.

Tentunya Ibu mendapatkan saran dari dokter kandungan yang biasa Ibu kunjungi atau melalui research yang Ibu lakukan sendiri mengenai makanan apa yang baik untuk dikonsumsi dan vitamin atau suplemen apa yang diperlukan selama masa kehamilan. Sebagian besar kebutuhan nutrisi yang Ibu perlukan selama hamil bisa Ibu dapatkan dari berbagai sumber makanan, terutama  buah-buahan, sayuran, serta serat makanan. Tetapi Ibu juga akan membutuhkan tambahan untuk beberapa jenis nutrisi. Karena itulah vitamin tambahan secara rutin dianjurkan bagi Ibu hamil. Tentunya Ibu perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Ibu sebelum mengonsumsi suplemen apapun. 

Berikut ini beberapa nutrisi penting yang mendukung perkembangan si kecil selama dalam kandungan.

Kalsium

 

Mengapa penting:

Kalsium berperan besar untuk pembentukan tulang, dan itulah peran kalsium dalam perkembangan si kecil setiap harinya.  Jika asupan kalsium dari makanan yang dikonsumsi oleh Ibu tidak mencukupi, maka si kecil akan mengambil kalsium dari tulang Ibu, tentunya ini bukan hal yang  baik karena Ibu juga membutuhkan kalsium. Jika Ibu kekurangan asupan kalsium selama mengandung, risiko osteroporosis akan meningkat pada masa mendatang.

Jumlah yang dibutuhkan:

1000-1300 mg/hari, disesuaikan dengan usia Ibu.

Sumber:

Bisa diperoleh dari produk olahan susu, seperti susu rendah lemak, yogurt, dan keju. Bisa juga ditemukan di jus jeruk dan sereal yang diperkaya dengan kalsium. Calcium juga terkandung dalam vitamin atau suplemen ibu hamil.

Mengapa kalsium penting bagi si kecil: Kalsium membangun dan membentuk tulang serta gigi. Kalsium memegang peranan penting dalam sistem syaraf, peredaran darah, dan otot.

Zat Besi

 

Mengapa penting:

Hampir mustahil bagi Ibu untuk memenuhi kebutuhan zat besi selama masa kehamilan. Alasan utamanya adalah, ketika Ibu mengandung volume darah Ibu meningkat karena perlu memenuhi kebutuhan darah bagi janin ibu. Banyak Ibu hamil yang mengalami anemia kekurangan zat besi, suatu kondisi dimana sel darah merah yang tidak mecukupi.

Jumlah yang dibutuhkan:

27 mg/hari.

Sumber:

Daging merah dan daging unggas tanpa lemak, ikan, bayam, buah yang dikeringkan, dan kacang-kacangan merupakan sumber kaya zat besi. Banyak jenis sereal yang diperkaya dengan zat besi. Zat besi juga terkandung dalam vitamin dan suplemen khusus Ibu hamil.

Mengapa zat besi penting bagi si kecil: Selain untuk perkembangan otot (Ibu juga membutuhkan zat besi untuk perkembangan otot Ibu) si kecil membutuhkan asupan zat besi  untuk memproduksi sel darah merah dan juga berperan dalam perkembangan otak. Zat besi juga akan mengurangi risiko kelahiran prematur dan bayi dengan berat badan rendah.

Folat dan Asam Folat

 

Mengapa penting:

Asam Folat, yang merupakan golongan Vitamin B, dapat mencegah kelainan pada perkembangan otak dan tulang belakang si kecil. Selain itu, Asam Folat juga dapat mencegah Ibu terkena serangan jantung dan kanker. Folat secara alami terdapat dalam beberapa jenis makanan, tetapi tubuh tidak dapat memanfaatkan folat semudah asam folat.

Jumlah yang dibutuhkan:

600 – 800 mcg/hari. Idealnya dikonsumsi setidaknya sebulan sebelum konsepsi dan selama kehamilan. Alasan mengapa asam folat sebaiknya dikonsumsi sebelum kehamilahn adalah karena tulang belakang dan otak mulai berkembang sejak minggu-minggu awal kehamilan, bahkan disaat Ibu belum sadar bahwa Ibu tengah mengandung. Jika Ibu memiliki anak yang terkena kelainan tabung saraf atau neural-tube defect (NTD) dan ingin memiliki anak lagi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Sumber:

Sereal dan jenis roti yang diperkaya dengan asam folat. Secara alami juga terdapat pada sayuran hijau (seperti bayam), anggur, jeruk, kacang-kacangan, juga kacang polong. Vitamin kehamilan juga mengandung asam folat.

Mengapa asam folat penting bagi si kecil: Asam folat membantu mencegah terjadinya kelainan tabung saraf (neural-tube defect) seperti spina bifida dan anencephaly. Pada tahun 1990, Amerika Serikat menghimbau agar produk-produk sereal diperkaya dengan asam folat yang terbukti bisa menurunkan risiko kelainan otak sekitar 25 persen. Riset juga membuktikan bahwa 50 persen kasus kelainan tabung saraf (neural-tube defect) bisa dicegah jika Ibu mengonsumsi suplemen yang mengandung asam folat sebelum dan di awal-awal masa kehamilan, sebagai tambahan dari sumber makanan sehari-hari. Kekurangan asam folat juga meningkatkan resiko bayi lahir prematur dan berat badan lahir rendah.

DHA

 

Mengapa penting:

DHA atau Docosahexaenoic Acid merupakan salah satu lemak omega-3 yang penting bagi perkembangan otak si kecil. Bahkan DHA merupakan komponen lemak utama di otak.

Jumlah yang dibutuhkan:

Belum ada rekomendasi asupan DHA harian yang resmi, namun para ahli menyarankan untuk mengonsumsi DHA sekitar 200 – 300 mg/hari bagi Ibu hamil dan menyusui.

Sumber:

DHA bisa ditemukan pada jenis ikan laut dingin, seperti ikan salmon, tuna, kod hitam, sarden,  dan ikan lainnya seperti ikan lele dan udang.  Selain itu, DHA juga terdapat pada daging, telur dan suplemen minyak ikan.

Mengapa DHA penting bagi si kecil: DHA adalah nutrisi penting dalam perkembangan otak si kecil selama di dalam kandungan dan khususnya selama enam bulan pertama setelah kelahiran. Selain itu, DHA juga penting bagi perkembangan penglihatan si kecil, khususnya pada fungsi retinanya.

Protein

 

Mengapa penting:

Kebanyakan orang merasa lebih bertenaga ketika mereka mengonsumsi protein yang cukup. Si kecil yang sedang tumbuh pun membutuhkan energi yang dihasilkan dari protein.

Jumlah yang dibutuhkan:

71 gram/hari.

Sumber:

Protein bisa ditemukan pada daging tanpa lemak, daging unggas, ikan, telur, susu dan hasil olahannya, kacang yang dikeringkan, tahu, tempe dan mentega dari kacang-kacangan (sebaiknya pilih yang rendah lemak).

Mengapa protein penting bagi si kecil: Khususnya padaada trimester kedua dan ketiga, si kecil menggunakan protein  untuk pertumbuhan yang optimal.