Apa yang kurang dari menu harian Ibu? Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapat petunjuk tambahan.

Berikut adalah beberapa saran untuk makanan yang harus Ibu kurangi atau hindari selama kehamilan dan saat menyusui :

 

Kafein

Batasi asupan kafein hanya menjadi 300 miligram per hari, setara dengan satu sampai dua cangkir kopi. Untuk minuman hangat dan menenangkan, cobalah teh herbal sitrus, jahe, lemon, jeruk, atau mawar (tiga cangkir sehari). Sedangkan teh lainnya yang mengandung kafein, dapat berdampak merugikan. Hindari minuman berenergi karena kandungan kafeinnya cukup tinggi.

Alkohol

Semua bentuk alkohol, termasuk minuman keras, anggur, dan bir, dapat membahayakan kesehatan si kecil.

Daging siap-saji

Daging cepat saji, seperti daging deli, pate, dan hot dog berisiko mengandung sejenis bakteri listeria.

Daging, unggas, dan telur mentah atau setengah matang

Makanan tersebut (termasuk burger dan steak yang dipanggang tidak terlalu matang, dan telur setengah matang) dapat mengandung bakteri berbahaya seperti salmonella.

Makanan yang tidak dipasteurisasi

Makanan yang tidak dipasteurisasi seperti susu, jus, dan keju berisiko mengandung bakteri penyebab penyakit.

Beberapa jenis ikan dan kerang

Beberapa makanan laut termasuk tuna albacore (putih) kalengan, swordfish, marlin, tuna segar dan beku, dan hiu mengandung kadar merkuri tinggi. Batasi konsumsi jenis ikan tersebut—konsultasikan dengan ahli kesehatan untuk mengetahui jumlah yang aman. Hindari juga mengonsumsi kerang mentah atau setengah matang.

Walaupun begitu, jangan hindari semua jenis ikan

 

Ikan merupakan sumber DHA (lemak omega-3) yang sangat bagus untuk mendukung perkembangan otak dan mata si kecil. Pilih ikan yang memiliki kandungan DHA tinggi dan rendah merkuri seperti salmon, makarel, herring, rainbow trout, light tuna kalengan, pollack, sole, dan hake.

Tidak hanya nutrisi yang harus ibu perhatikan untuk memastikan perkembangan otak si kecil. Ibu disarankan melakukan olahraga ketika hamil untuk mengurangi risiko melahirkan prematur 50% lebih rendah, dan proses pemulihan yang lebih cepat setelah kelahiran. Ibu dapat membaca lebih lanjut tentang tips berolahraga saat hamil