Jika BAB bayi terlihat cair, tandanya ia mengalami gejala diare. Lakukan penganan diare di rumah sebelum membawanya ke dokter. Empat langkah sederhana ini bisa Ibu lakukan sebagai cara mengatasi diare pada bayi.
Apa saja tanda-tanda diare yang dialami si kecil?
Jika ada banyak air dalam BAB si kecil selama 8 jam terakhir, kemungkinan besar ia mengalami diare. Diare pada anak dapat disebabkan oleh banyak hal seperti ketidakcocokan pada makanan yang diberikan, susu formula yang tidak dibuat dengan baik, udara dingin, efek obat antibiotik, dan keracunan makanan. Saat si kecil mengalami diare, pastikan terlebih dahulu situasi yang dialami si kecil. Lakukan penanganan diare di rumah terlebih dahulu sebelum memutuskan apakah si kecil harus di bawa ke dokter atau tidak.
Makanan apa yang harus diberikan saat si kecil mengalami diare?
Si kecil kehilangan banyak cairan tubuh saat mengalami diare. Pertama-tama pastikan Ibu mengatasi dehidrasi ini dengan memberikannya banyak cairan. Jika si kecil berusa di bawah 6 bulan, berikan ASI atau susu formula dan pantau situasi diare-nya selama beberapa jam ke depan. Jika si kecil mengalami diare setelah disusui, ada kemungkinan ini merupakan reaksi tubuhnya yang tidak dapat menerima nutrisi dengan baik.
Jika si kecil mengonsumsi ASI, cek pola makan Ibu. Apakah Ibu mengonsumsi makanan yang bersifat pencahar, karena apa yang Ibu makan sangat mempengaruhi kandungan ASI. Jika si kecil diare setelah minum susu formula, konsultasikan ke dokter untuk mencari tahu susu formula yang lebih sesuai untuk perut si kecil. Sementara si kecil yang menerima ASI memiliki kemungkinan yang lebih rendah untuk mengalami diare.
Ibu dapat memberikan makanan padat selama gejala diare tidak disertai muntah. Jika si kecil mengonsumsi MPASI dan selera makannya sudah kembali, berikan BRAT diet sebagai makanan pasca perut sensitif. BRAT (Banana, Rice, Applesauce, Toast) diet terdiri dari pisang, nasi, puree apel, dan roti panggang. Ibu pun dapat memberikan mashed potato, ayam, atau pasta.
Jika si kecil tidak memiliki nafsu makan, pastikan ia minum banyak air untuk menghindri dehidrasi.
Baca Juga: Cara Simple Mengatasi Diare Pada Bayi
Hindari kemungkinan diare setelahnya
Jaga kebersihan benda yang digunakan si kecil setiap hari, seperti membersihkan mainannya dan rajin mengajak si kecil mencuci tangan sehabis makan. Hindari pemberian makanan yang bersifat pencahar karena perut si kecil yang masih sensitif dan atur nutrisi pola makan si kecil agar sehat dan seimbang.
Hubungi dokter jika
-
Si kecil berusia 2 bulan atau kurang
-
Diikuti gejala demam tinggi
-
Ada darah di popok, atau saat diare berlangsng lebih dari 8 jam.
-
Waspadai gejala dehidrasi yang dapat dilihat dari popok si kecil yang tidak terlalu basah dibandingkan biasanya, menangis tanpa air mata, dan bibir terlihat kering
-
Jika ada bagian kepala si kecil yang terlihat cekung ke dalam
-
Disertai gejala muntah dan warna kaki dan tangan berubah
Ketahui juga apa yang dokter ketahui tentang diare pada bayi sebelum berkunjung ke dokter sehingga ibu mempunyai bayangan pertannyaan apa yang akan diajukan kepada dokter.
Enfagrow A+ Gentle Care dengan teknologi PHP memiliki protein halus yang mudah dicerna, bantu mengatasi kemungkinan diare dan perut peka si kecil yang berusia 1 – 3 tahun. Enfagrow A+ Gentle Care pun dilengkapi nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang si kecil seperti Omega 3 dan 6, Asam Folat, Zat Besi, dan Kalsium.
Jangan sampai masalah pencernaan menghambat momen tumbuh kembang si kecil. Cek kesehatan saluran cerna si kecil melalui BAB-nya di http://www.enfa.co.id/articles/wikipoop. Ibu pun bisa mengetahui lebih lanjut pula seputar gangguan pencernaan yang di alami si kecil dengan melakukan konsultasi via WhatsApp ke nomor 08777700253. Tim ahli kami siap bantu menjawab pertanyaan Ibu seputar pencernaan dan tumbuh kembang si kecil setiap hari Senin – Jumat, pukul 09.00 – 17.00 WIB.
Source: